Obat pereda hasad: 1. Memutuskan pandangan kepada manusia --> bukan berarti memutus silaturahim namun jangan bergantung kepada manusia. Tautkan hati hanya kepada Allah dengan dzikrullah 2. Berkompetisi dalam amal sholeh bukan sebatas urusan dunia --> hilangkan ambisi dunia dan fokus beramal sholeh dengan ambisi mendapat pahala akhirat 3. Menanamkan ilmu tentang menginginkan kebaikan untuk orang lain sejak dini --> semakin kita menginginkan kebaikan orang lain maka semakin meninggikan derajat kita 4. Doakan orang yang kita hasad i. --> doakan kebaikan 5. Ridho terhadap takdir dan menerima keputusan Allah --> Allah memberi kelebihan dari sebagian yang lain agar sebagian mereka dapat saling berbagi kepada sebagian lainnya dan bukan untuk di hasad i 6. Merenungi dampak dari hasad --> Orang yang hasad akan merusak dirinya sendiri

1. Kebahagiaan kita bukan tergantung dari keberhasilan orang lain, tetapi dari keimanan dan ketakwaan kita. 2. Surat An-Nahl ayat 97: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (bahagia) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. 3. Kita harus beramal di bidang kita masing-masing. Orang yang Allah berikan kemampuan 60% berbeda dengan orang yang Allah beri kemampuan 90%. Selama orang yang memiliki kemampuan 60% itu bertakwa dengan kemampuannya, maka ia akan aman. Allah akan berikan kepadanya kebahagiaan dan ketenangan. Jadi kita tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. 4. Apa obat agar Allah sembuhkan kita dari penyakit hasad dan keluar dari lingkaran tersebut? • Memutuskan pandangan kita dari manusia. Hendaknya hati kita dipautkan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan meminta karunia dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Upayakan jangan melihat manusia. Hal ini bukan menggunakan makna harfiah. Bukan berarti memutus silaturahim, namun hati kita jangan dipautkan kepada manusia. Fokus pada Allah. Yang membuat kita hasad, karena hati kita fokus pada pencapaian manusia. Ini yang menjadi masalah. Obatnya adalah mengingat Allah. Tautkan hati kita hanya kepada Allah dengan dzikrullah, sehingga akan melihat bahwa kenikmatan yang didapat oleh pihak lain adalah pemberian / karunia dari Allah. Sedangkan orang yang hasad mempertanyakan hak prerogatif Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, yang Allah berikan kepada hamba yang ia kehendaki. Kuncinya adalah mengingat Allah, tauhid kepada Allah, dzikrillah. Ini adalah ketetapan dari Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk hasad. Karena bisa saja dia dapat karena dia berhak (dia orang yang baik). Tapi kalau dia orang yang buruk, fasilitas yang Allah berikan justru akan membawa ia ke neraka. Jadi buat apa kita iri dengan orang yang mau ke neraka. Kalau kita tidak mendapatkan fasilitas itu bukan berarti kita kalah dari orang tersebut. Ini bukan masalah kalah-menang. Bisa jadi ini karena kekurangan dia. Contoh: Ada orang tua yang punya 2 anak, yang satu sudah mahasiswa tingkat 3, sedang yang satu lagi baru lahir 3 hari. Mana yang mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya? Tentu saja yang baru lahir 3 hari. Ia dapat perhatian lebih karena masih lemah dan butuh perhatian lebih. Maka kita jangan mau dipermainkan oleh syaithan. Allah adalah pemutus yang paling bijak. • Berkompetisi dalam amal sholeh, bukan sebatas amalan/urusan dunia. Urusan dunia itu hanya jembatan menuju amal sholeh. Maka kalau kita hilangkan ambisi kita kepada dunia, dan fokus beramal sholeh, maka akan aman. Para sahabat justru mendahulukan saudara mereka dibandingkan diri mereka sendiri dalam masalah dunia, ketika mereka fokus ke amal sholeh, dan ingin mendapatkan pahala akhirat. Mereka merelakan masalah dunia untuk maslahat yang jauh lebih besar/lebih luas. Contoh: Hasan, cucu Rasulullah ﷺ yang merelakan posisi khalifah, dan diberikan ke Sabahat Nabi yang lain (Muawiyah bin Abu Sufyan) agar umat islam tetap bersatu. Padahal sebenarnya dia berhak dan memiliki kapasitas untuk menduduki posisi khalifah. Dia justru mendapatkan respek dari seluruh umat islam sampai dengan hari ini dan mendapatkan kebahagiaan hidup. Jadi urusan dunia justru dikasih ke orang lain. Jadi kita tidak masuk ke pola kompetitor kita, tetapi kita punya pola sendiri. Karena hasad itu arahnya ke dunia, yang membuat kita lupa kepada Allah. Maka obat yang paling mujarab dari penyakit hasad adalah dzikrillah dan fokus ke akhirat. • Pendidikan dari kecil, dimana menginginkan kebaikan untuk orang lain. Pondasinya adalah tauhid yang benar, tentunya semampu kita. Bukan berarti kita harus membantu setiap orang, karena manusia diciptakan dalam kondisi lemah. Contoh: Kita hanya punya uang 1 juta. Maka kita tidak bisa membantu semua orang, tetapi kita tetap menginginkan ia bisa mendapatkan bantuan dari orang lain. Ini harus dibangun dari kecil. Itu yang paling ideal. Saat Allah memberikan sesuatu kepada temannya anak kita, maka ajarkan bahwa itu adalah yang terbaik. Walaupun mungkin anak tidak mengerti pada saat itu. Maka kita harus senang saat teman kita, sahabat kita, saudara kita dapat kebaikan. Karena kita akan dapat pahala. Semakin kita menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka semakin meninggikan derajat kita di akhirat. Jika ia sampai hasad kepada orang lain, yang rugi adalah dirinya sendiri. Kita harus fokus kepada kebersihan hati dari anak-anak kita. • Doakan kebaikan kepada orang yang membuat kita merasa hasad. Ini sangat pahit, tetapi ini caranya, karena nafsu kita akan mengajak kita kepada hal yang buruk. • Ridho terhadap keputusan dan takdir Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Karena orang yang hasad itu sebenarnya memprotes takdir Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan itu sangat fatal. Allah memberi kelebihan bagi sebagian orang, agar sebagian mereka dapat saling berbagi kepada sebagian lainnya. Jadi bisa saling sharing dan membantu satu sama lain. Contoh: Akan repot kalau semua orang kaya, maka tidak akan ada orang yang mau menjadi ART. Tidak ada orang yang mau bekerja di pabrik. Bagaimana kita akan hidup? Maka jangan pernah meremehkan orang lain. Kita saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain. Jadi bukan untuk hasad kepada orang lain, tapi untuk dimanfaatkan. Rahmat Allah itu lebih baik dari apapun. Karena Allah tidak mungkin salah. Pemberian itu sesuai dengan kemahabijaksanaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. • Merenungi dampak dari hasad. Orang yang hasad akan berantakan hidupnya. Rusak hidupnya. Hancur dunia dan akhirat. Rencana jahat itu hanya akan berbalik menimpa dirinya sendiri, maka dia akan hancur.

قطع النظر عن الناس Tetap berinteeaksi Pautkan hati ke Allah

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ Yaa Allah, Engkaulah Rabb kami. Tiada Rabb yang berhak disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu kepadaku. Aku pun mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau. Aamiin Allahumma Aamiin.

MasyaAllah Jazakumullahu khoiron ustadz atas ilmuny

Penyebab hasad 5:07 - adanya permusuhan dan rasa benci - berat hati ketika melihat org bisa melakukan apa yg kita tidak bisa lakukan (pencapaian org lain tidak ada kaitannya dengan kebahagian kita) - kesombongan - ujub - khawatir tidak mendapatkan apa yg diinginkan - cinta kekuasaan -

28:50 Jangan terpancing, ambil aja gapapa kok

Masya Allah Tabarakallah

Alhamdulillah 10:33🙏

Jazakumullaah khayran ustadz atas ilmunya dan juga tim. Barakallaahu fiikum.

24:00 Gowo² wae

Berat utk di amalkan

Masya Allah terima kasih ilmunya ustadz, serasa lagi dinasihatin 🥺

Barokallahufikum Ustadz

Assalamu'alaikum warahmatulahi wabarokatu ustadz Muhammad Nuzul Dzikri 🙏Ana ingi bertnya usdtadz Bgaimna menahan air mata ana ini menahan esa skit dari ke egoisan dari pihak kluarga dekat maupun kerabat dekat..klw menyampaikan sesuatu hal yg lgsung dor-doran ke (Ana sendiri)untuk sebuah motifasi agr bisa para ibu-ibu untuk tidak bisa Sling ceplas-ceplos dari teman ana 🙏🙏walaupun beliau teman ana itu menyampaikan masukany tersebut ustdaz 🙏Muhammad Nuzul Dzikri 🙏🙏

BarakAllahufiik ustadz

Ust klo misalnya punya temen dia tipikal yg suka mancing kita buat hasad / iri gimana ya, apa lebih baik kita minggir secara baik2. Karna kyknya itu yg baik buat saya.

We

Kajain dimulai 1:35