Рет қаралды 49,797
#indonesia #malaysia #australia
============================
NIBYOU OFFICIAL STORE:
SHOPEE : shopee.co.id/nibyou
TOKOPEDIA : www.tokopedia.com/nibyouclothing
WHATSAPP : 0838 0071 9278
============================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah seputar kabar berita yang lagi hangat di jagad maya tentang Bank Dunia yang menyatakan bahwa Indonesia tidak akan terkena resesi tahun 2023 atau Indonesia memiliki kemungkinan yang sangat kecil terkena resesi 2023.
Bank Dunia menyebut resesi ekonomi global sudah di depan mata. Bahkan, Bank Dunia pesimis negara-negara di dunia tidak bisa menghindari ancaman kemunduran roda ekonomi tersebut. Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan resesi ekonomi kali ini disebabkan oleh inflasi yang melonjak tajam di berbagai negara atau disebut juga dengan istilah stagflasi.
Dalam laporan Global Economic Prospect June 2022 (GEP), Bank Dunia menyebutkan tekanan inflasi yang begitu tinggi di banyak negara tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Bank Dunia melihat penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi secara meluas yang tercermin dari pemangkasan yang dilakukan baik di kelompok negara maju maupun berkembang.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini untuk Zona Eropa sebagai episentrum konflik geopolitik mengalami revisi ke bawah dari 4,2 persen menjadi 2,5 persen. Perkiraannya, pertumbuhan Rusia diprediksi mengalami kontraksi 8,9 persen dan Ukraina kontraksi 45,1 persen. Pertumbuhan ekonomi dua negara besar, yakni Amerika Serikat (AS) juga dipangkas menjadi 2,5 persen serta China menjadi 4,3 persen pada tahun ini. Kemudian, negara berkembang juga mengalami penurunan proyeksi ekonomi. Mereka adalah Jepang menjadi 1,7 persen dan India menjadi 7,5 persen, serta Brasil menjadi 1,5 persen.
Namun ajaibnya, salah satu raksasa baru dunia, Indonesia terbilang cukup aman dari ancaman resesi ekonomi ini. Sebab, proyeksi pertumbuhan ekonominya tidak diubah oleh Bank Dunia yang pada tahun ini tetap di level 5,1 persen.
Hal senada disampaikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebut ekonomi Indonesia akan tahan banting di tengah volatilitas pasar yang tinggi. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, optimisme tersebut dapat terlihat dari pemulihan ekonomi di kuartal II 2022 yang relatif merata setelah pelonggaran mobilitas dan turunnya kasus Covid-19.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut, tentunya tidak terlepas dari penanganan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dan akselerasi vaksinasi yang mampu melonggarkan mobilitas masyarakat.
Selain itu, penguatan ekonomi RI juga terlihat dari pulihnya tingkat konsumsi masyarakat dan dibarengi kinerja ekspor yang cemerlang. Tercatat, selama periode Januari hingga Agustus 2022, neraca perdaganan mencatat surplus sebesar US$ 34,9 miliar, secara signifikan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 20,7 miliar.
Ia menyebut, kondisi tersebut membuat beberapa negara maju seperti Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan kontraktif dengan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar negara di dunia. Namun yang menarik, pelemahan nilai tukar terdalam justru dihadapi oleh currency negara-negara maju dibandingkan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di samping itu, lanjutnya, pemerintah akan bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) akan terus berupaya untuk menjaga inflasi pangan berada di level stabil. Tujuannya, agar daya beli masyarakat tetap terjaga hingga akhir tahun.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai subsidi dan bantuan untuk menopang pendapatan masyarakat dan menaikkan suku bunga. Apalagi, Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan seperti telekomunikasi, jasa kesehatan dan sektor terkait program penghiliran, makanan-minuman, utilities [listrik, air dan gas], sektor pemerintahan dan komoditas.
Namun meskipun begitu, kita sebagai warga Negara yang bijak tetap harus melakukan langkah antisipasi kalau kalau resesi yang dimaksud nsempat terjadi di Indonesia meskipun peluangnya cukup kecil atau dampak yang ditimbulkan oleh resesi tidak sebesar dan selama yang dihadapi oleh Negara lain. Sejumlah ekonom menyarankan agar masing-masing kita melakukan langkah-langlah berikut:
1. Minimalisir Pengeluaran yang Tidak Penting
2. Jangan Panik Terhadap Investasi
3. Mulai Pelajari Keahlian Baru
4. Mempersiapkan Diri Jika Suatu Waktu Terkena PHK
5. Cari Alternatif Penghasilan Tambahan di Luar Gaji Pokok
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : rezky.anadra
whatsapp : bit.ly/3rm3ijt
=========================================