bantu jawab ya: - dismarking: adalah cara-cara pemain agar lepas dari kawalan lawan, misal dengan berlari lebih cepat, melakukan sprint lebih awal, atau bergerak ke wilayah pertahanan sendiri agar ga diikuti lawan - inverted winger: pemain sayap tradisional biasa main di sisi lapangan, bergerak menyisir lapangan, serta melepas umpan dari sana, umumnya sayap ini kuat di kaki yang sesuai posisinya; misal sayap kanan kuat di kaki kanan, serta mereka jarang bergerak agak ke dalam lapangan. Nah, inverted winger ini lebih modern, mereka biasanya suka masuk ke dalam/cutting inside untuk menambah opsi umpan rekannya atau mencari ruang kosong di sana, inverted winger juga kadang punya kaki terbalik, misal sayap kanan tapi kaki terkuatnya kiri. Ini penjelasan sederhananya ya, kalo lebih detil lagi nanti panjang. - breaking the line: mungkin ini merujuk ke umpan, umpan ini kalo diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi umpan penghancur antar lini. Umpan-umpan kayak gini adalah umpan-umpan beresiko yang membelah lini formasi lawan. Saya contohkan secara tertulis ya, moga bisa dipahami atau dimengerti, walau bagusnya pake gambar/video menjelaskannya; misalnya Kroos mengirim umpan ke Gundogan di jantung pertahanan Skotlandia, umpan Kroos ini dikirim dari tengah lapangan dan melewati pemain lini serang dan tengah Skotlandia ke depan kotak penalti yang di sana ada Gundogan, artinya umpan Kroos tersebut menembus 2 lini, yaitu lini serang dan lini tengah. Itulah kenapa umpan ini beresiko karena membelah lini yang ada pemain lawan. Umpan breaking the line ga harus lurus ke depan, bisa menyamping juga tergandtung seperti apa shape dan posisi pemain di masing-masing lini. - umpan progresi: ini adalah tipe umpan ke depan, dan biasanya lebih lurus jalurnya, ga harus breaking the line, pokoknya ketemu aja umpan ini ke pemain lain di depan pengumpan udah, kalo ga salah jaraknya minimal 10 M dari si pengumpan. Misal Kroos ngumpan ke Andrich yang pas berada 10M di depannya. - counter movement: ini adalah cara pemain mengecoh lawan yang menjaganya, hampir mirip dengan dismarking tapi ini lebih spesifik karena biasanya gerakan pemain yang melakukan counter movement berlawanan dengan pemain yang menjaganya. Misal kayak Gundogan, saat tim Jerman megang bola, Gundogan dari tengah lapangan berlari mendekati kotak penalti, gelandang Skotlandia yang marking Gundogan mencoba mengejar dan mengikuti arah lari Gundogan, tetapi tetiba Gundogan yang udah lari ke dekat kotak penalti merubah arah larinya menjauhi kotak penalti, sehingga mengecoh gelandang Skotlandia yg udah lari masuk ke kotak penalti. Jadi ada gerak berlawanan / counter movement diantara pemain yang dimarking dan yang memarking sehingga pemain yang dimarking bisa lepas. Ini hampir mirip dengan dismarking, tapi dismarking tanpa harus melakukan gerakan berlawanan arah pun tetap bisa. Semoga membantu dan kalo ada yang mau nambahin silahkan

betul banget saya jg ingin ada pembahasan khusus itu

Hansii dipecat bukan mengundurkan diri, kalah sama jepang 4-1. Dan sebelum dipecat perform nya emang menurun terus dan hansi selalu salah milih pemain....

Bener banget tapi gundo,wirtz, dan musiala bagus banget saat attack jadi Kroos bisa fokus nge sniper dari belakang

Gak juga. Justru hadirnya nagelsman 🤣

@@yudhadicky7334 sejak kroos comeback jerman keknya gapernah kalah bro, yg minta comeback juga si nagelsman sendiri

Dari dulu manja manajemen bayern tak pernah berubah arogan, selain nagelsmann blunder mereka membiarkan Toni kroos ke real madrid bahkan sampe bilang bukan pemain kelas dunia, liat sekarang Toni kroos menjelma menjadi pemain terbaik jerman bahkan raihan trophy ucl nya sama dengan bayern

Selama pelatih msih southgate gak akan kemana2 tu inggris 😆

😃😃😃Jude sama foden itu beda tipe bambang.

Gimana ga keder, nasi duet sama TAA.. TAA ga menimbulkan ketenangan sama sekali.

@@aliffrs eh jan salah bro, akurasi longball nya trent 80% loh (ke kaki lawan tapi)

Beras mahal om, masa yang di pake Gallagher, mending beras(Rice) atau si kobbie mainoo

Kalo ditonton beda. Kroos jadi CB ke3 sedangkan TAA tetap ditengah. Pivot nya (Rice & TAA) gak jago gocek jadi build up susah. Harusnya Southgate mainin Mainoo daripada TAA di double pivot. Masa iya cuma ngandalin Bellingham yg turun jemput bola buat progresi

​@@turbawmalah kasian liat Rice dan Bellingham krn utk jadi pivot TAA ga sebaik Rice dan utk penghubung serangan ga sebaik Kroos jadi Bellingham percuma nyari ruang antar lini, mungkin ada bagusnya TAA ttp jadi RB terus Walker duet dgn Stones di CB double Pivot Mainoo sm Rice

Keuntungan Jerman adalah lini tengahnya penuh dengan pemain kreatif dan versatile (bisa main di banyak posisi). Kroos jadi pengatur, Gundo dari AMF bisa pula dengan fasih jadi CMF ketika situasi lawan numpuk pemain di tengah, Musiala dan wirtz bisa jadi Winger bisa juga jadi pemain nomor 10. Belum lagi ada kimmich yg punya kemampuan Deep lying playmaker walau posisinya sebagai bek kanan. Inggris jadi buntu ketika bellingham dijaga ketat, TAA untuk passing memang bagus banget, tapi ga ada kemampuan reading the game layaknya kimmich/Gundogan di Jerman.

@@iwinmarssy6436 yoi makanya harusnya TAA ttp jadi RB dan klo lagi penguasaan bola dia bisa inverted ke tengah kyk di Liverpool ini si gerbang selatan malah maksa jadi double pivot jadi lini tengah ga ada daya dobraknya kek Jerman ada Wirtz atau Musiala bisa obral abrik pke skill individual

bener bang, gue juga ngefans jalur jersey dari 2010 wkwk

Cuma 2 Amf, gundo box to box, di belakang nya ada double pivot

Pelatih sebagus ini dipecat bayern😂

Tapi Portugal 2016 tidak kok.

Emang di era sepakbola modern skrg tipikal striker murni bkn jdi penentu akhir pnyerangan bnyk tim yg akan mengandalkan pemain sayap dengan kecepatan tinggi yg lbih ofensif jdi tumpuan di sektor penyerangan

Iya. Kemungkinan resiko ini ia ambil karena lawan terlalu banyak di belakang. Memang udah banyak yg pake 3-2-5 & memang lebih aman. Tapi itu tadi tetap kesulitan utk temukan banyak pemain di ruang antar lini. Pake shape Nagelsmann ini lebih mudah temukannya. Taktik itu selalu ada plus minusnya, tinggal pelatih yg manajemen resikonya.

southgate dari dulu kan emang medioker, sebagus apapun squadnya.

Kimmich juga bisa main di tengah

@@kharisulkarimmalikhadining8110 kimmich di tengah sbg dmf biasanya bang, bukan tipikal deeplying playmaker, 2022 di duetkan dgn gundogan jd double pivot justru gundogan yg mainkan peran kroos,

Se pendapat

Andrich krna cuma dia gelandang yg mau berjibaku merebut bola tanpa andrich taktik jerman gk akan jalan krn semua gelandangnya menghindar saat perebutan bola