BANTEN DALAM TRI ANGGANING YADNYA DAN ASTA KARANING YADNYA

  Рет қаралды 2,114

Yudha Triguna Channel

Yudha Triguna Channel

3 ай бұрын

• BANTEN DALAM TRI ANGGA...
BANTEN DALAM TRI ANGGANING YADNYA DAN ASTA KARANING YADNYA
#YadnyaSebagaiAnggaBhuwana
#BantenSebagaiSimbolTuhan
#BantenSaranaMengonkretkanYangTidakNyata
Di dalam tradisi Hindu di Bali dan Lombok, banten artinya sesajen atau upakara yang digunakan dalam dalam Panca Yadnya. Tidak ada yadnya tanpa banten betapa pun kecil tingkatannya. Banten sebagai persembahan yang dibuat dengan tangan tersirat makna kerja (karma). Dalam pembuatan banten tersusun dari tiga unsur, yaitu: a) mataya banten yang terbuat dari tumbuhan (entik-entikan) seperti daun, bunga, buah, batang; b) mantiga banten yang berasal dari binatang yang lahir dari telur seperti ayam, bebek, angsa, dan lain-lain; c) maharya banten yang berasal dari yang lahir, biasanya diwakili oleh binatang seperti babi, kambing, kerbau, dsb. Semuanya di atas bisa dikelompokkan ke dalam pertiwi (tanah). Dari pertiwi juga diproleh benda/barang logam/metal: besi, perunggu, kuningan, perak, dan emas---dikenal dengan Panca Datu. Bahan-bahan upakara banten juga terbuat dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta, di antaranya: a) apah/jala [berupa jenis-jenis cairan: susu/empehan (dari tubuh binatang), brem (fermentasi dari bahan makanan---misalnya beras), arak (hasil dari penyulingan), madu (dari sari bunga), dan air hening (dari tanah)]. Ini semuanya disebut Panca Amertha; b) teja (api, bara api, panas api); c) wayu/bayu (asap) dan e) akasa (ruang kosong). Intinya, sarana upakara (drawya) terbuat dari unsur-unsur Panca Maha Bhuta yang dibuat, diolah, ditata dan digunakan sesuai dengan ketentuan tattwa dengan penuh dedikasi, pengorbanan, bhakti, konsentrasi, kesucian dan keikhlasan. Di dalam lontar Pelutuking Yadnya banten disebutkan sebagai rupaning bhatara, anda bhuwana, dan angganing bhatara. Tri Angga berarti tiga bagian badan (disebutkan dari atas ke bawah): kepala, badan, dan kaki. Jadi, ada banten tertentu yang dimanifestasi sebagai hulu (kepala); ada yang di angga (badan), dan yang di suku (kaki). Melalui banten, yang dipuja hadir secara sakala. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan diri/memantapkan hati dan pikiran di dalam memuja/menghubungkan diri dengan Tuhan. Di sini ada upaya mengkonkretkan yang abstrak atau men-sakala-kan yang niskala agar mudah bisa dirasakan/dipahami oleh penyembah (bhakta). Tuhan bersifat/berhakikat niskala, nirupa, nirguna, nirwikara, dsb yang serba gaib. Dengan banten, beliau dibuat sakala mempunyai bentuk-bentuk. Banten juga menyimbulkan Anda Bhuwana: Tri Bhuwana. Contoh: banten daksina, sarad, dsb. Lalu apa itu Asta Karaning Yadnya ? Apakah ada hubungannya dengan Tri Angganing Yadnya? Asta karaning yadnya artinya delapan jenis upakara (banten) yang diposisikan pada anggota badan di dalam Tri Angga. Banten sebagai simbol. Disebutkan dari atas (hulu) ke bawah, sbb: Bhuwana Alit: a. Kepala (hulu) - huluning yadnya: banten daksina, pejati, atau suci; b. Leher (gulu)-guluning yadnya: banten gebogan; c. Tangan (tanganing yadnya): banten jerimpen; d. Dada kiri (angganing yadnya-kiwa) : banten pengambean; e. Dada kanan (angganing yadnya-tengen): banten peras dan soda; f. Ulu hati (hredayaning yadnya): banten dapetan; g. Perut (garbaning yadnya): banten sesayut dan tebasan, dan h. Kaki (sukuning yadnya): banten caru atau segehan. Dalam konteks Bhuwana Agung: a. Alam kedewatan (Ida Sang Hyang Widhi): banten pejati; b. Prana bhuwana agung : banten gebogan, dan c. Kekuatan acetana atau samudra: banten pengambean; d. Cetana atau gunung: banten peras lan soda; e. Surya lan Candra: banten jerimpen; f. Uriping jagat: banten dapetan; g. Hukum Rta alam semesta: banten tebasan lan sesayut; dan h. Pertiwi lan akasa : banten segehan lan caru. Ringkasnya di kepala: banten daksina dan banten gebogan; di badan: banten pengambeyan, banten peras dan soda, banten jerimpen, banten dapetan, banten sesayut dan tebasan; dan di kaki: banten caru atau segehan. Lalu bagaimana hubungan banten dengan puja/mantra ?
Banten dan mantra sangat erat hubungannya; keduanya harus hadir dalam sebuah upacara; artinya, penggunaannya belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika belum di-uncar-kan mantra yang sesuai oleh pendeta yang berwenang atau bertugas. Dengan kata lain: agung-alit banten manut mantra. Tidak boleh menguncarkan mantra tanpa banten (dalam konteks upacara yadnya). Jadi, banten dan mantra harus sesuai. Hal ini sesuai dengan banten sebagai yantra sebagai manifestasi Tuhan/Dewa. Yantra akan menjadi manfestasi Tuhan setelah melalui tahapan /prosesi penyucian melalui penguncaran mantra.
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada KZfaq, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
kzfaq.info/love/B5R
Facebook: yudhatriguna
Instagram: / yudhatrigunachannel

Пікірлер: 16
@arindradewi4673
@arindradewi4673 2 ай бұрын
Astungkara suksma pencerahannya...tetap semangat , semoga rahayu sehat berbahagia🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma
@intenmayuni4503
@intenmayuni4503 2 ай бұрын
Terimakasih pencerahan yang luar biasa…🙏 @ Tuaji Yudha dan Tuaji Suamba🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma atu
@inengahsumendra
@inengahsumendra 3 ай бұрын
Om Swastyastu Tuaji...Sehat Rahayu..Matur suksma🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma pak Nengah
@wayangs7761
@wayangs7761 3 ай бұрын
Suksma Prof, niki sangat bermanfaat.
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma pak Wayan
@nyomansutiari9006
@nyomansutiari9006 3 ай бұрын
Luar biasa Tuaji Ptof.yudha dan tuaji prof. Suamba, sangaaat bermanfaat, teruskan tuaji prof.kami sangst membutuhkan pencerahan seperti niki, sukses tuaji ptof.kekalih, sehat selalu 😇
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma bu Siluh Nyoman Maknyak
@ardhiwirawan8604
@ardhiwirawan8604 3 ай бұрын
Om swastyastu, banten sebagai elemen simbol ekspresif praktik beragama Hindu sudah dijabarkan secara sistematis dalam kajian filosofi, aspek teologi, hingga dimensi kosmologi. Terima kasih atas pencerahannya yang luar biasa Ratu Aji Prof. Drs. IBP Suamba, MA., Ph.D., dan terima kasih juga Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna atas sesuluhnya yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman aspek-aspek pelaksanaan agama HIndu👍🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma pak Ardhi
@giovannigian_
@giovannigian_ 3 ай бұрын
Suksma Yudha Triguna Channel, sangat bermanfaat serta semangat terus untuk mengedukasinya dan saya akan support terus chanel niki🙏🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Matur suksma dahat
@trambakamdaryo3803
@trambakamdaryo3803 3 ай бұрын
MaturSuksme Atu Aji Prof Yudha Sareng Atu Aji Narsum sampun ngicen sesuluh filsuf Banten Dumogi Rahayu🙏🙏🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma
SAGANAN LEBENG ANDUS
17:48
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 931
Опасность фирменной зарядки Apple
00:57
SuperCrastan
Рет қаралды 11 МЛН
لقد سرقت حلوى القطن بشكل خفي لأصنع مصاصة🤫😎
00:33
Cool Tool SHORTS Arabic
Рет қаралды 21 МЛН
HINDU PLOSOK BERSATU KARENA PERGURUAN TINGGI HINDU
1:04:36
Hindu Channel
Рет қаралды 21 М.
MANA LEBIH DULU ARAK ATAU BEREM DALAM TETABUHAN
16:34
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 14 М.
PADMA BHUANA SEBAGAI KOSMOLOGI HINDU
19:51
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 2,7 М.
Makna Dan Filosofi Api Takep Dalam Upacara Yadnya
10:06
Hindu Lutim
Рет қаралды 4,7 М.
SEDIH ANAKNYA SERING D1BULLY - KISAH KADEK YASA PENABUH GONG VIRAL
27:40
Inspirasi Baliku
Рет қаралды 28 М.
RAYUNAN SULINGGIH
18:15
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 1,5 М.
ACARA TELU BULANAN YANG OVER BUGGET
17:03
Ongkara Amerta
Рет қаралды 21 М.
APA DI BALIK BARONG Vs RANGDA
24:39
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 11 М.