Рет қаралды 30,786
Setelah lakon Pandawa Dadu, Kerajaan Amarta jatuh ketangan Korawa. Pandawa mengalami hukuman buang di hutan Kamiyaka. Kekayaan dan sumber daya alam Amarta dikeruk ke Astina, sementara wilayah dan rakyat Amarta tidak mendapat perhatian, Amarta mengalami suatu krisis yang hebat, keadaan kacau balau, huru-hara dan rakyat menderita. Keadaan ini membuat prihatin Petruk, meskipun dia hanya seorang kawula rakyat kecii tetapi dia ingin dapat bertindak untuk segera memperbaiki keadaan negaranya. Niatnya didukung oleh Wisanggeni yang merupakan perwujudan dari Sang Hyang Wenang. Petruk diberi kekuatan dan kesaktian serta jubah/dulban untuk melaksanakan tugasnya. Petruk menjadi Begawan Sabda Waia ( Dawaia ) di wilayah Sunyaruri dan menyebarkan ajarannya kepada para generasi muda yaitu para putra Pandawa. Ajaran intinya adaiah memperkuat kerukunan, ketahanan mental budaya dan agama kepada rakyat yang menderita agar jangan sampai larut dalam tindakan yang brutal dan terpecah belah. Begawan Dawaia memberdayakan rakyat kecii dengan mendorong bangunnya kegiatan ekonomi rakyat seperti bertani, berkebun, berternak dan lainnya.
Nilai fiiosofi dari cerita ini adaiah bahwa rakyat dari negara itu sendiriiah yang harus tampil dan berinisiatif untuk memperbaiki dan membangun kembali negaranya yang mengalami kekacauan dan krisis. Mereka besama pemimpin harus bersatu, bahu-membahu untuk bersama-sama berusaha keluar dari krisis. Pada kondisi krisis, kegiatan pembangunan harus berbasis pada rakyat dengan memperhatikan pemanfaatan yang sepadan dan seimbang antara sumber alam, iingkungan dan kemampuan manusianya.