Akan tetap lebih baik, jika engkau rangkul dia yg tidak lebih baik dr mu yg skrg, biar mreka tau, betapa besar, baik & tulus nya hati mu 😇

Sadhu Sadhu Sadhu

@@a.y.omakanbareng2348 bukan tdk ingin merangkul mas dia sendiri sdh menjauh total dari hidup saya dan keluarga .. bahkan Skg ntah dmn keberadaan nya🙏🏼

Nah...sebetulny salah sendiri seh..bener gk ? 🤗

Bersyukur... Telah menemukan ketenangan jiwa Mu

Tambah kommentar dan suara​@@lindraratna4019

Semoga tercapai

maksudnya pencerahannya

Serahkan semuanya kepada yg KUASA saudaraku,,,biar TUHAN yg bertindak,,,,,,yg terpnting kita tetap mnjadi orang baik,,,🙏biar TUHAN yg bekerja

Saya juga diposisi ini sekarang,,,semoga selalu bisa u berbuat baik u banyak orang🙏🙏🙏

Itulah ujian,,, tanpa mereka hatimu ga akan kekar...

Semoga Manusia di berikan hidayah Allah Mengenal Isa Sebagai Hakim Adil di akhir zaman 😊

ber Diam lah dengan disertai ilmunya,,,kita harus tau kapan saatnya harus Diam dan kapan waktunya Bicara,,selamat mencoba☕

Saya juga begitu. Dulunya. Ternyata tidak. Semakin saya berisik, suara saya semakin terabaikan walaupun yang saya katakan adalah kebenaran. Sekarang saya silent tetapi dengan kebijaksanaan. Tau kapan harus bicara dan kapan harus diam. Bicaranya juga gak banyak. Singkat, gak basa basi langsung to the point. Selesai. Justru saat saya begini, banyak yang mundur teratur dan gak berani macam-macam lagi. Air tenang menghanyutkan itu masih memiliki kekuatan sampai sekarang.

tetap kuat kamu kawanku

Persis Seperti Saya hari2 Hanya Di Kamar...

Coba meditasi. Sedikit demi sedikit. Pertama dalam meditasi akan ada proses detox hati yang perlahan akan berkembang kepada menerima segala sesuatu sebagaimana adanya. Hati lebih legowo dan sabar. Tidak ingin berdebat dengan dumb people karena udah ngerti gak mungkin bisa menang dan hanya buang² waktu. Kita hidup di jaman kemerosotan moral. Jika anda mengikuti perasaan "saya difitnah, saya dijelekkan, saya di bohongi, saya ditipu, saya dibilang jahat dll" lalu ingin bertarung untuk semua hal itu, percayalah anda tidak akan mendapatkan sedetikpun ketenangan dalam hidup. Lihatlah kedalam. Ubah cara pandang dan persepsi anda. Meditasi kuncinya.

​@@LilySelahungsaya juga lebih senang dirumah. Tetapi ingat, tubuh membutuhkan minimal 15 menit sinar matahari untuk memunculkan hormon ketenangan dan kebahagiaan. Cari tempat yang tenang di luar rumah. Duduk meditasi, membaca buku, melukis, olahraga kecil, hal² positif lain yang kita suka atau sekedar menikmati sinar matahari dapat membantu.

@@staypeace5955 Terimakasih Banyak Sarannya.Semua Karena Sedang Berduka Cita.Suami Saya Laka Bawa Truck.Saya Jadi Pribadi Yang Menutup Diri...Bagi Saya Sekarang ..Jika Bahagia Itu Sudah Hilang Apapun Tidak Di Butuhkan Lagi.

Akan banyak yang terdengar. Kosongkan gelasmu dan lihatlah kedalam.

Santuy aja , tetap berbuat baik biar waktu nanti yg berbicara siapa yg akan tertawa belakangan 😊

@@sangbijak77 iya kakak,,

Terima kasih kembali

Kalau saya bicara, apa untungnya buat saya? Kalau saya tidak bicara, apa ruginya buat saya? 😁 Kalau Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada umat manusia, apa untungnya buat Buddha Gautama? Kalau Buddha Gautama tidak mengajarkan Dhamma kepada umat manusia, apa ruginya buat Buddha Gautama? 🙂

Sebelum berdebat dengan "dumb" people kita harus menyadari bahwa perdebatan itu tidak akan berakhir kemana-mana. Hanya muter-muter disitu-situ saja. Sehingga yang bijak biasanya mundur duluan dan membiarkan si dungu berbahagia dengan kebodohannya..

​@@eddyhok2733Tidak rugi juga tidak untung. Itulah bedanya Sang Tathagata dengan manusia biasa. Sang Buddha sendiri sudah menyadari bahwa Dhamma yang diajarkannya sangat sulit dan tidak akan sanggup di terima oleh semua arus kesadaran manusia. Itulah mengapa Brahma Mahasampati memohon kepada Sang Buddha untuk tetap sudi mengajarkan Dhamma dengan mempertimbangkan keberadaan para makhluk dengan sedikit debu di mata mereka yang sanggup mengkaji dan memahami Dhamma.

Kalau saya lihat dua anak laki-laki baku hantam di tepi jalan kemudian saya bentak sampai mereka kaget dan membeku sejenak, lalu menggunakan kekuatan saya untuk melerai dan memisahkan mereka, apa untungnya buat saya? Kalau saya tidak melakukannya, apa ruginya buat saya? Kalau Sang Buddha menggunakan kekuatan supranatural serta kebijaksanaan untuk melerai dua suku yang hendak berperang, apa untungnya buat Sang Buddha? Kalau Sang Buddha tidak melakukannya, apa ruginya buat Sang Buddha?

Kalau saya melihat orang dianiaya di pinggir jalan, lalu saya marah, menggunakan seluruh kekuatan sampai keahlian bela diri untuk menghentikannya, berarti saya telah bertentangan dengan ajaran Sang Buddha? Tunggulah sampai orang yang dianiaya itu adalah orang tua Anda, saudara Anda, atau orang yang Anda cintai. Orang-orang bodoh sok bijaksana, hanya menilai isi buku dari sampulnya saja.

Terima kasih kembali

Tetap semangat....... Tuhan tak pernah janji langit selalu biru...... Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata..... Tapi Tuhan selalu menyertai dan beri kekuatan

Sama-sama 👍

Terima kasih

Tetaplah berbuat baik Krn memancarkan Aura positif, biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu

Akan terdengar kalau agak berbisik hehehe

Pastikan anda diam bukan karena takut apalagi kurang ilmu. Kalo itu mah sampai kapanpun gak didengar. Diamlah dengan bijaksana. Isi diri anda terlebih dahulu. Tanpa anda berbicara juga energi anda akan membungkam mulut-mulut berisik.