Pada tahun 1883-1913, Sultan Hamengkubuwono VII yang bertakhta sebagai raja Kesultanan Yogyakarta sejak tahun 1877, telah menunjuk putra mahkota alias calon penerus tahta sampai sebanyak tiga kali. Pergantian putra mahkota itu menjadi bukti ketidakstabilan politik di lingkungan Istana Yogyakarta, dengan berbagai konflik kepentingan yang melibatkan kelompok pendukung GPH. Puruboyo dan GPH. Mangkukusumo.
Dalam perjalanannya, terjadi berbagai intrik yang ditujukan bagi kandidat calon putra mahkota, utamanya kepada GPH. Puruboyo selaku keturunan GKR. Hemas. Selain adanya konflik politik di keraton, pengaruh pemerintah kolonial Hindia Belanda atas Kesultanan Yogyakarta yang semakin hari kian tak terbendung, pun sangat menguji kemampuan dan kebijaksanaan Sultan Hamengkubuwono VII dalam menjaga kestabilan dan keberlansungan Negeri Yogyakarta.
00:00 Pembuka
01:46 Riwayat Tiga Putra Mahkota
04:55 Ambisi Para Ratu dan Pangeran
00:49 Penjegalan Seorang Calon Penerus Takhta
19:22 Terpilihnya Sang Putra Mahkota Terakhir
[Dari Berbagai Sumber]
*) Dituduh Gila dan Wafat di Usia Muda - Prahara Pewaris Takhta Yogyakarta 1883-1913
• Dituduh Gila & Wafat d...
*) Kisah Pernikahan Agung Sultan Hamengkubuwono IV di Keraton Yogyakarta tahun 1816
• Kisah Pernikahan Agung...
#sejarah #jogja #yogyakarta