Ya tinggal dihitung aja sesuai rumus panjang gelombang; 300 : frek kerja = panjang gelombang/antena utk 1 lamda. Kalau ingin 1/2 lamda, hasil nya tinggal dibagi 2

Kalau dibandingkan dgn antena dipole dgn bahan dan jenis yg sy bikin tentu saja bagus telex Om,,,

Sy blm nyoba pake 75 ohm, tp bisa dicoba utk receiver mungkin ga terlalu ngaruh banyak Om,,,

Syarat ijin penggunaan Frekuensi termasuk utk repeater baik instansi pemerintah, Swasta ataupun kelompok/organisasi masyarakat. Contoh repeater kami adalah kelompok masyarakat yg tergabung dalam paguyuban breaker, maka syarat yg harus ditempuh adalah: 1. Buat susunan kepengurusan Paguyuban yg dibuktikan dgn SK. 2. Tentukan Sekretariat Paguyuban dan juga Titik dimana tower Repeater akan didirikan (bisa dialamat yg sama atau berbeda). Termasuk jenis radio yg akan digunakan (harus sertifikasi SDPPI). 3. Buat persetujuan lingkungan terutama utk tempat berdirinya tower antena 4. Buat Surat Keterangan Domisili Sekretariat dan lokasi tower dr Desa diketahui Kecamatan. 5. Buat akta pendirian paguyuban dalam bentuk badan hukum (akta notaris) krn utk mengajukan ijin harus berbadan hukum, dan syahkan aktanya ke kementerian Hukum dan Ham (bisa melalui online). 6. Berdasarkan syarat2 diatas, baru kita bisa mengajukan Ijin Siaran Radio (ISR) Ke Kemenhub melalui Dirjen SDPPI utk memperoleh spektrum frekuensi yg akan kita gunakan melalui online. 7. Frekuensi yg diberikan sudah ditentukan oleh Kemenhub, biasanya utk radio komunitas diberikan range frek. 160-170 MHz. 8. Satu ISR hanya utk 1 Frekuensi, jd apabila repeater menggunakan 2 Frekuensi, harus mengajukan 2 ISR. 9. ISR berlaku utk 1 tahun dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan, dan setiap pengajuan ISR dikenakan biaya PNBP.

Maksudnya aluminium apa ? Soalnya di video ini sy tdk membahas antena dipole menggunakan tubing aluminium, hanya pakai kabel sj. Kalau maksud agan antenanya mw pakai tubing aluminium, prinsipnya sm aja, mw yg kecil atau agak besar gaj terlalu signifikan, yg penting ukurannya harus sesuai dgn Frekuensi kerja kalau mw fyngsinya maksimal

Kalau pancaran kerekan nyampe tapi receive tidak termonitor kurang apanya apa di rekannya wat tak Maximal kah bos

@@eliselis3740 kemungkinan power transmit dr rekan kita kecil,,

Apa bila tereceiv sebuah antena 5km apakah transmiter akan loncat 5km jga kah bosq

Hitung sj sebagaimana biasa perhitungan utk 1/4 lamda, hasilnya kurangi saja dgn toleransi 10% (kali 90%) seperti di video

Ga masalah Om, ga terlalu besar pengaruh nya klo ada penambahan kabel coax ke radio

Maksih atas fast rrspon nya Untuk ijin balom habis vrapa om Ini kbtulan tmpat saya untuk rintisan desa tangguh bencana

Perhitungan panjang antena adalah utk setiap 1 frekwensi, atau yg biasa disebut Simplex atau juga disebut direct, artinya kita berkomunikasi menggunakan 1 Frekuensi yg sama baik Tx maupun Rx nya. Yg agan sampaikan itu sudah menggunakan 2 Frekuensi, dimana Tx dan Rx nya berbeda, itu disebut Duplex, yaitu antara frekuensi kirim (Tx) dan frekwensi penerima (Rx) berbeda. Nah kalau utk Frekuensi Duplex, krn kita hanya akan bikin 1 buah antena saja, maka yg dihitung utk pembuatan antena adalah Frekuensi kirim (Tx), krn nanti akan berhubungan dgn nilai SWR yg akan mempengaruhi perangkat radio yg kita gunakan. Sementara Frekuensi Rx abaikan sj.

@@HobbyNgoprek75 ow begitu kak trus kalo untuk rumusnya sama kah? 1π=300/160 atau di tulis semua 160.976 🙏 sebelumnya terimakasih sudah berbagi ilmunya bisa menjadi amalan jariyah 🙏🙏🙏 semoga tambah sukses yg barokah

@@tsaniamustafa4942 kalau mau 160 saja boleh, krn selisih hasilnya tidak terlalu signifikan. Kalau mw ditulis semuanya jgn pakai titik, tp pakai koma : 160,976

@@HobbyNgoprek75 siap terimakasih kak klo berkenan mau minta no wa pengen blajar perangkat HT. 🙏

Salah satu upaya utk menambah receive adalah dgn menambah panjang antena, maka bisa dicoba dgn membuat antenanya jadi 2 x 1/2 lamda (atau total panjang 1 lamda)

BSA yo