Sami sami. 🙏

Terimakasih kembali

salam sukses kembali

Perkongsian yg bermanfaat

terimaksih, semoga bermanfaat

terimakasih

Di kami biasanya ada data saat pegawai ambil kerjaan dan saat menyerahkan hasilnya. Dengan begitu kita bisa menyamakan awal dan akhir.

kalo sudah punya perlengkapannya bisa dibikin sendiri, dan jika belum ada bisa mencari konveksi terdekat yang bisa diajak kerjasama.

Terimkaish sharingnya, dapat menambah alternatif cara penghitungan untuk para pemilik konveksi. Salam sehat dan sukses selalu. om Here Awan 🙏

Keduanya bisa digunakan. Jika jumlahnya stabil dan kontinyu, bisa sistem harian dan bertarget. Jika jumlahnya tidak tetap bisa menggunakan sistem.borongan. Semiga menjadi inspirasi

Semoga kedepan semakin maju dna berkembang

Baik. Insyaallah segera menyusul🙏🙂

Salam kenal kembali.... boleh banget. kita sama sama belajar....😄👌.

Besaran persennya sangat tergantung jenis barang dan target kita sendiri. Jika akan membuat untuk grosiraan biasanya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kita jual sendiri, karena grosiran bermainnya pada jumlah barangnya, semakin banyak barang terjual walau profitnya kecil, tetap akan menghasilkan. Jika kita akan menjalankan bisnisnya barang unik dan branded, bisa lebih besar persentasinya. umumnya untuk yang jualan /trading pakaian adalah 10 - 15 persen sudah cukup karena mengejarnya dari omzet /jumlah barang Jika bermain di barang yang unik/branded bisa lebih besar, 20 atau lebih, bahkan bisa sampai 50 atau lebih. semakin unik akan semakin besar persentasinya. semoga bermanfaat

Setiap konveksi memiliki cara dan tarif masing masing. Jika di mas Yudi dihitung per lusin juga boleh. Jika perkaos 2.000 dan dihitung perlusin, maka per lusin 24.000 itu betul. Untuk tarif harga juga bisa bervariasi tergantung model kaosnya. Salam sukses selalu

Tidak ada tarif husus. Bisa didiskusikan dengan karyawan. Tentunya dwngan memperhatikan umumnya di daerah masing masing

Biasanya tergantung kesepakan. Umumnya jika sudah menggunakan gajih tetap tidak ada gajih borongan. paling dikasih bonus jika sudah menlebihi target kerja. di perusahaan kami, untuk yang upah borongan, ada premi hadir untuk menambah semangat dalam bekerja.

bisa disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaan dan lama pengerjaannya. yang pasti harus dimasukan dalam hitungan. semoga semakin ssukses

Yang biasa dilakukan adalah membagi proses pekerjaannya mejadi beberapa sub proses, kemudian dari masing masing proses ditentukan persentase tingkat kesulitan pekerjaannya. lalu budget harga jahit per kemeja atau training tersebut di bagi kepada masing masing proses tersebut sesuai besaran prosentasi kesulitan tadi.

Dalam penerapannya bisa perbiji dan boleh perlusin juga

Setiap konveksi berbeda beda. Dan tergantung model juga Biasanya kisaran 5 - 15 ribu

Ada beberapa peluang yang bisa dicapai, dengan menyesuaikan jenis usaha konveksi kita, misalnya : Jika konveksi kita jenis menerima maklunan maka yang bisa dikerjakan adalah mencari konveksi yang lebih bessar atau garment yang biasa mengeluarkan pekerjaannya untuk dimaklunkan. Jika konveksi kita denga jenis by order kita bisa melakukan penawaran ke perusahaan yang karyawannya biasa diberi kaos, misalnya ke perusahaan jasa pengamanan/security, sekolah atau komunitas. prinsipnya banyak menawarkan jasa konveksi kita semoga bermanfaat

Bervariasi, tergantung jenis pesanan, tingkat kesulitan, waktu juga jumlah pesannnya

@@dedentectona kira kira adakah 10 jt pak?

Sudah disebutkan, termasuk dalam ongkos Produksi. Disitu ada Biaya Jahit, biaya potong dll. Semoga bermanfaat. 🙏🙂