Рет қаралды 96,107
Cara Pembuatan Pupuk Kompos Dari Kotoran Sapi Agar Unsur Hara Esensial Lebih Seimbang
Bercocok tanam organik atau budidaya tanaman organik, agar pertumbuhan tanaman bisa lebih sehat dan subur, tentu tidak lepas dari penggunaan pupuk yang juga berasal dari bahan-bahan organik. Seperti kotoran kambing, kotoran sapi, kotoran ayam, daun kering, humus daun bambu dan lain-lain. dimana, bahan-bahan tersebut masi mengandung bakteri-bakteri patogen yang berbahaya buat tanaman.
Bahan-bahan tersebut di atas, agar bebas dari bakteri-bakteri patogen yang merusak tanaman, sebelum digunakan, diperlukan proses fermentasi terlebih dahulu. Adapun dalam proses fermentasi dibutuhkan biang fermentator berupa bakteri pengurai agar proses fermentasi bisa berjalan lebih cepat. dan salah satu biang fermentasinya adalah bakteri EM4 dan bakteri ini bisa didapat dengan mudah di toko-toko pertanian.
Bakteri EM4 yang dikemas dalam botol plastik berwarna kuning cerah Masi bersifat bakteri fasip. untuk itu, perlu diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Agar dapat bekerja lebih efektip dan proses permentasi yang dilakukan dapat berjalan lebih cepat (pupuk kompos capat Mateng) dan siap digunakan.
Bakteri EM4 bisa digunakan sebagai biang fermetasi untuk mengurai bahan-bahan organik seperti : kotoran kambing, kotoran sapi, kotoran ayam, daun-daun kering, humus daun bambu dan lain-lainnya, termasuk pembuatan pupuk organik cair (POC).
Dalam pembuatan pupuk organik ini, bahan yang di pakai : Kotoran sapi, batang pisang kepok yang diiris halus dan serbuk. Adapunpun gergaji biang permentatornya adalah EM4 yang sudah di aktifkan dan sudah di campur dengan air bersih.
Adapun cara membuatnya dimana, bahan tadi di susun secara berlapis, kemudian setiap lapisan disiram dengan air yang sudah di campur dengan bakteri EM4, proses penyiraman dilakukan sampai bahan-bahan tadi menjadi lembab dengan kadar air 30-40 o/o. selanjutnya ditutup dengan terpal agar tidak terkena sinar matahari dan air hujan. Kemudian setelah itu, bahan- tadi diaduk dan di kontrol 4-5 hari sekali. Tujuannya dilakukan pengadukan agar bahan tadi bisa bercampur secara merata. Jika ada bahan yang kering, dilakukan penyiraman kembali, bisa menggunakan penyiraman dengan EM4 yang dicamur (proses seperti awal) atau menyiramnya dengan air bersih/air sumur, dengan tujuan untuk menjaga kelembaban.
Setelah proses permentasi berjalan, kurang lebih tiga minggu = 21 hari (lebih lama lebih baik), pupuk kompos organik sudah matang dan siap digunakan. Ciri-ciri pupuk kompos sudah matang/siap untuk digunakan, apabilah suhunya sudah dingin dan aroma kotoran heman sudah tidak ada atau oromanya sudah seperti aroma/bau tanah .
Demikian penjelasan singkat dari saya semoga bermanfaat.