Matur suksma bang Aldo, sudah menyampaikan keresahan kami tentang bali saat ini dan kedepan,. Semoga ini jadi bahan renungan kami yg memang penduduk asli bali

Efek bali terlalu bergantung ama pariwisata. Bali harusnya udah mulai diversifikasi sumber devisa daerah contoh dipertanian mungkin.

Foto saya ini kenangan saat berkunjung ke Bali lokasinya di Ubud, tapi dibalik foto itu ada banyak kisah yang menyesakan hati kami sebagai status turis lokal, satu demi satu perlakuan diskriminasi perbedaan perlakuan pelayanan antara turis lokal dengan turis WNA terutama kepada bule2 berkulit putih sangat berbeda. Kami datang berwisata ke Bali ini bawa uang kami sadar dan tahu diri kok kami bayar apa yang kami ingin nikmati, kami datang untuk membeli bukan untuk mencuri. Warga Bali terutama pelaku wisata di Bali seharusnya interopeksi diri lah.. hargai saudara2 mu sebangsa setanah air yang ingin menengok rumah mu rumah saudara kami... JANGAN PERLAKUKAN KAMI SAUDARA MU INI DIPERLAKUAN DISKRIMINASI!!! Sekarang kalian kena batunya kan, mereka yang kalian dewa dewakan itu sekarang banyak yang bikin ulah merusak citra juga kenyamanan dan kedamaian Bali.

Sudah sepantasnya masyarakat bali jangan terlalu bergantung pada pariwisata lagi, sampah jadi membludak sampe tpa meledak, tanah2 perkebunan dan sawah udh jadi milik asing dan disulap jadi bangunan semua, tabanan yang dulunya lumbung padi juga udah nggak ada harapan lagi pertaniannya. Mari sama2 kita berbenah hidup sederhana, tetep jaga warisan budaya leluhur tanpa embel2 memperdagangkannya tapi pure sebagai rasa syukur, jangan silap sama uang uang dan uang saja, kalau semua tanah dijual tidak ada lagi yang bisa diolah, bule2 makin ga karuan, pariwisata ga jalan, kejumawaan kita ditertawakan, maka kita sendiri yang akan rugi, mati kelaparan. Yuk berbenah, mulai dari diri sendiri, hidup dengan baik dan benar sesuai kodrat alam dan zaman 🙏 sending prayer to my Bali 😌

Saya tinggal di Bali mau keluar memasuki daerah Denpasar rasanya males banget sekarang karena Bali semakin Macet, jam 9 Pagi udah mulai Macet apalagi Sore nya

Semua yg dibahas di sini benar adanya. Saya dari tahun 90an sampe tinggal di jawa sampe balik lagi ke bali ngerasa banget bedanya. Overturism terjadi di bali selatan, semua pembangunan terpusat di sana, macet di mana-mana, yg jaraknya ga sampe 10km tapi bisa sampe sejam, apalagi ke bandara di sore hari menjelang malam, ampun dah. Belum lagi masalah kepemilikan properti, pernah diceritain ada hotel besar yg sekaligus mencakup pantainya, yg punya orang luar tapi pake nama orang lokal, nama-nama hotel besar yg buka cabang di bali bisa dilihat lah. Belum lagi bule bule yg beberapa kali keliatan ga lancar naik motor dan kelakuan randomnya. Ruwet dah ruwet. Jadi kangen jaman dulu main di sawah deket rumah, udara masih sejuk, sepedaan, main di got yg airnya bersih. Sekarang kalo mau kaya gitu harus menjauh dulu dari kota.

Sistem bisnis villa bule di bali....bule ini mencari tanah kosong yang bisa disewa..dan mereka berkata kepada pemilik tanah tersebut bawah tanah tersebut akan di buat villa tapi membangunkannya dengan dana mereka sendiri. Dengan iming-iming sesudah kontrak sewa selesai, maka villa tersebut jadi milik tuan tanah dengan syarat tanahnya bisa disewa minimal 15 tahun.. biasanya tanah itu akan dihargai 100jt/th...dia(bule) membayar 1,5m serta menghabiskan kira" biaya 2m untuk membangun villa itu total 3,5m. 1-2 tahun villa itu akan ditempati sendiri agar tidak dicurigai pemilik tanah, tahun ke 3-seterusnya akan mereka sewakan ke temannya atau bule lain dengan kisaran 500-1m/th..ditahun ke 5 biasanya bule tersebut akan menambah biaya sewa 5-10tahun lagi walau harga sewanya tanah nya naik 2 kali lipat...bahkan total ada yang sampai 50 tahun...ini aku ketahui karna aku kerja merenovasi banyak villa di bali.

jujur saja bali itu tempat liburan orang middle class sama miskin dari negara yg menang mata uang doang(mata uangnya kuat), makanya kelakuannya begitu, ada sih org2 kayanya, tapi datang bukan liburan melainkan buat usaha terus pulang atau pergi kenegara lain buat liburan

tuh buat warga bali penyepong warga asing dengar. Tempat suci ibadah kalian di kotorin dengan perbuatan WNA yang tidak menghargai kultur dan budaya. Kalian masih saja kalian belain sementara terhadap sesama pribumi kalian angkuh bahkan ada WNA yang berani produksi narkoba

Masyarakat bali kalo disosmed lebih benci dengan warga senegara sendiri, ribut ngata ngatain jawir, mereka ga butuh jawa disana tpi cuma butuh turis saja. Jdi mereka lebih fokus ngehina jawa di sosmed, ini sepengalaman saya saat berselancar di sosial media manapun 🙏 Note : saya orang sumatra, lahir dan besar di provinsi lampung. Jdi disini tidak ada unsur membela siapapun, tpi ini berdasarkan pengalaman saya pribadi saat bermain sosmed, entah kalau pengalaman kalian semua. 🙏 Mereka lebih sibuk membenci dan menghina suku jawa di komen komenan sosmed

BALI “ Bagian Alamiah Lalu Ilang “ Saya dari Bali tapi suka heran sama Daerah Canggu yang akhir” ini banyak kasus nya ,, Keramen ada di peta yang nama tempat nya “ NEW MOSKOWA” dll kasus ,,sampe kaget ,, 6 tahun yg lalu pernah kerja di Canggu , Canggu dulu g gini” amat kayak sekarang,,Bener sih kata abang nya ,, Canggu sudah di Jajah orang Asing !!!

Bpk sandiaga uno bilang bali belum overtourism heran sama matanya, diliatnya ladang cuan mulu, iya sih lu bukan dari bali asli, kita warga bali asli capek pak!, belum lagi usaha rusia tu masuknya bukan dari pemerintah daerah, langsung dapet bekingan dari pusat (kalo yang belum tau ketua geng motor di pusat lah🤭 orang bali dh pada tau) susah juga pemerintah daerah ngelakuiin kalo udah pemerintah pusat yang ngomong langsung, uangnya gak masuk bali, masuknya ya tau lah ke kantong hewan itu

fyi, ada beberapa kota di dunia yg mengalami overtourisme bahkan lebih parah dari Bali, contohnya aja di Barcelona (Spanyol), Athena (Yunani), Miami (USA), dll. reaksi mereka bermacam2 contohnya orang Miami yg lebih santai dan ga begitu peduli, tapi beda dibanding Barcelona yg turisnya aja pada diusir ama warga setempat karena udah overcrowded dan kelakuan turis yg mengganggu disana 😅

Amin Amin AMIN.. semoga BALI menjadi lebih BALI LAGI DAN LAGI BAHKAN SELAMANYA. Orang Asli Bali tidak tergusur, baik manusianya kebudayaannya bahkan tanah leluhurnya.. aku juga pernah tinggal di BALI buat sekolah jd kalau lihat bali hari ini asli aku sedih banget, terakhr liburan pas desember 2023 bareng keluarga besarku. Asli aku sedih bgt liat bali yg kecil tp kaya akan budaya hr ini susah bgt untuk di nikmati krn jalanan yg macetnya smpai bikin pusing, dsb. S.O to Mbok Niluh, semoga tugasnya menjadi amanah yg di pegang teguh dalam menjaga dan mengembalikan wajah BALI di kancah DUNIA terutama HARKAT dan MARTABAT Orang Bali ASLI. AMIN 🙏🏽😇 Peluk sayang buat Mbok Niluh 🤗

Kan warga Bali bangga karena lebih dikenal di mancanegara dari pada negara Indonesianya sendiri 😅 mereka kan lebih suka mengistimewakan turis mancanegara, ya sudah dikasih beneran kan sama Allah, dikasih turis mancanegara yang banyak 😊 biarkan turis lokal seperti aku memilih pulau lain yang masih sopan pada turis lokalnya

Harusnya warga Bali punya mentalitas yang sama dan motto yang sama yang selalu mereka lontarkan yaitu "bagus tidak usah ada jembatan agar bali tidak dirusak oleh mereka" ke para refugee ini 😂 Eh ternyata pilih-pilih to, lebih milih dirusak kulit putih daripada dijenguk kulit sawo matang. Apapun itu semoga cepat sembuh Bali, saya yakin lebih banyak orang Bali yang nasionalis dan tidak rasis dibandingkan yang sering didapati banyak orang

dulu klo orang lokal diluar bali yg ngritik bali terlalu bebas malah dibilang (aka dituduh) rasis, bahwa bali bukan daerah yg punya nilai-nilai yg beda dari daerah laen...hingga akhirnya para pengkritik ini diem karena takut dituduh macem2, dan endingnya ya seperti sekarang

Makanan sehari2 kalo tinggal diwilayah wisata dibali : macet sana sini, banyak bule naik nmax gapake baju gapake helm sambil teriak2. Yang awalnya pulang kerja 25 menit jadi 55 menit - 1 jam 15 menit😂

Bali seharusnya perlakukan kebijakan kayak jepang yang udah mulai perangi turis2 asing yang udah gak bisa ikuti norma dan aturan lokal, supaya bisa menjaga keindahan budaya dan norma2 lokal Bali itu sendiri.

Bali itu amat sangat luas sekali, yg jadi pangkal kerusakan Bali itu bukan tourisme tetapi para oknum2 polisi dan pejabat yg sengaja di bayar oleh para mafia2 asing. Kita lihat contohnya Paris dan Barcelona nah,itu baru over tourism, tapi sekarang mereka menetapkan pajak tourisme terutama weekend. Tertibkan mafia2 asing dan oknum pejabat lalu terapkan pajak tourisme, insyaaAllah Bali lebih nyaman.

bulenya udah nginjek warga lokal ya, but ye anyway pariwisata bali dr dulu meng-exclusivekan bule d atas wisatawan domestikny sendiri sih, no doubt. jd lebih ke, you get what you want kykny

Bali tuh harus ketatin rules/aturan bersikap di wilayahnya seperti di Singapore, Orang tuh paling takut sama denda berupa uang, denda uang yang tinggi baru kapok, bukan yang cuma ditegur, diusir, dipenjara 1-2 hari…denda uang tinggi lbh kasih efek jera jadi ya mereka bisa visit Bali tp lbh berhati2 dalam bersikap and tau manner.

POV Orang Bali Sama Bule:Silahkan Tuan,ini milik tuan Sama Lokal:Woi anj**,ini plat Jawa ngapain ngojek disini. (Berdasarkan pengalaman tetangga gw,dia balik ngojek di Bandung)😂

gw punya klient dari Aussie, baru minggu kemarin dia kebali, kalian tau apa yang pertama dia tanyakan, bukan destinasi wisata tapi dia malah nanya harga tanah dibali wkwkwk

Sebagai orang Bali, saya juga menganggap kalau pintu turisme Bali sudah terlalu lebar dan sudah terlalu gemuk. Ditambah lagi dengan pemerintahnya yang kurang aware terhadap infrastruktur pendukungnya, contohnya jalan dan transportasi umum. Kalau bisa dibilang saya salah satu orang yang kurang suka dengan Bali yang terlalu bergantung pada pariwisata.

bukan bermaksud apa" tapi banyak orang di bali lebih senang kan sama turis asing dari pada turis lokal. lebih di hargai, di layanin, di nomor satukan. kalo turis lokal di anggap sebelah mata 😊

Tapi ya gt... org balinya jg anti kritik... kata2 andalannya "bali ga butuh wisatawan seperti kalian, masih banyak bule2 lain yg mau datang ke bali"..

Mereka orang bali,emang merasa bangga di kuasai bule😂. Padahal sudah di anak emaskan pemerintah,banyak infrastruktur yg di bangun pemerintah di sana, sering banget di promosiin event wisata di negara lain. Tapi sama turis lokal,parah banget mindset nya.

bali perlu bersih-bersih turis norak wkwk

walau ga pernah ke bali tapi kalo ngeliat video amatir tentang kelakuan bule cringe di bali ngerasa risih juga, pas nonton ini ternyata sudah separah itu, lebih dari kelakuan cringe nya, pemerintah udah harus ditindak tegas sih ini. amit-amit sampe kejadian terorism lagi, bedanya bukan alasan "keagamaan" melainkan dengan alasan "penduduk asli yang sudah muak."

Makasih Bli Aldo udh ikut ngebantu angkat isu ini Dulu aku juga sempet tinggal di Bali, tepatnya Denpasar Selatan, di tahun 2020 awal (mulai covid) sampe akhir 2021 (new normal). Jaman itu betul memang sempet ngerasain juga kelangkaan beras dan bahkan gula yang paling parah. Buat nyari yang biasanya tiap minimarket pun ada, ini berasa 1 kecamatan cuma 1 tempat aja yg provide dan berakhir kayak nimbun aja gt sekali ketemu. Sering ketemu sm turis luar, apalagi kalo lg ke Sanur dan pantai yang sepanjang itu. Itu jg mereka sopan parah, murah senyum banget, dan bahkan saling duluan nyapa gitu wkwk. Dan betul juga, di masa2 itu bisnis2 yg ada terutama umkm lokal, bahkan mall sekalipun, bener2 sepi (ya selain memang sempat ada penutupan, syukurnya masyarakat pada patuh sih, keren) Jujur bersyukur banget sih bisa punya memori tinggal di Bali dengan sangat bisa merasakan sepinya jalan. Gabisa banget ya dibandingin sm skrg... Semoga cepat pulih, Bali ❤

Inget banget dlu pas pkl di salah satu hotel berbintang di kuta pada tahun 2015an. Btw Dlu gw kos di daerah poppies. Pas balik sip siang sekitar jam 22:00 wita biasalah gw pulang jalan kaki, pas jalan pulang nyium bau alkhol nyengat banget dan gw liat bule2 pada minum. Dasarnya emang lokasi si bule dll memang jalur gw ke arah kos ya mau gamau gw lewat, pas gw lewat gw pasang muka ramah seperti orang indonesia pada umumnya, eh malah gw di lempar botol smirnoff sama bintang ajigg.. Mau gamau gw lari nyari pecalang. Umur gw waktu pkl masih 16 tahun smk kls 2 dari kota bogor. Salah satu moment yg bikin gw trauma sampe saat ini 😅

yang tidak orang tau , devisa Bali tidak di nikmati oleh orang Bali tapi di nikmati oleh orang jakarta atau di pusat.. bisa di lihat dari kondisi Bali dari dulu apapun yang ada di desa seperti upacara agama dan renovasi tempat ibadah itu dari dana gotong royong desa. andai ada renovasi di bangunan infrastruktur rakyat itupun pas pemilu

dar podcast Mbak Niluh di CloseTheDoor bersama Deddy Corbuzier, disana Mbak Niluh menjelaskan secara gamblang bagaimana kelakuan para bule2 bermasalah di Bali,..mulai dari melakukan ritual2 terlarang hingga pembuatan narkoba serta beberapa villa dikuasai orang Rusia dan bule2 lainnya yg berulah di Bali sehingga bikin warga lokal menjadi kesal dan marah,.. emang sih, pada saat pandemi Covid-19 lalu, Bali sempat down dan hampir semua wisata sepi pendapatan disektor wisata turun drastis,..dan ketika pandemi berakhir dan Bali membuka kembali wisata nya,..yg datang adalah orang2 bule dan wisatawan lokal dari berbagai daerah di Indonesia, namun banyak juga bule2 bermasalah yg datang kesana hanya utk mencari kesenangan dgn cara2 yg illegal,.. malahan ada yg bikin pabrik narkoba,..

Orang Bali kebanyakan (ngga semua) itu males mikir. Jadi semua cuma jual pariwisata. Don't get me wrong. Saya juga orang Bali yg sekarang merantau dengan pasangan untuk cari peruntungan di luar Bali. Karena industrinya cuma satu. Literally satu, yaitu wisata yang saya secara pribadi ngga pernah setuju dari dulu. Semoga suatu saat saya balik bisa bawa industri kesana

gw suka denger cerita kalo kita kesana harus sopan dan jangan melanggar adat. nanti bakal diserang sama makhluk tak kasat mata. tapi ko bule bule pada anteng aja ya disana?

Pengalaman dari saya pribadi waktu stadytour ke bali waktu sekolah smp dan SMA.. Wisata lokal smaa wisata turis di beda2kan dlaam hal menjamu tamu ini fakta ..tapi saya akui bali itu wisata indah is the best pokoknya sayangnya lemah mengutamakan turis asing... Tapi alam berbicara lain sekarang... Berbenah mulai sekarang harus adil Antara wisata lokal smaa asing Salam buat baliku😘😘 Salam NKRI harga mati ❤❤❤❤

Gue pernah liburan di ke dua pulau Bali dan Lombok, yang di mana memang bener yang terlalu barbar bule nya berada bali sudah gak keruan bahkan orang lokal nya pun di hantam bule di depan mata , orang " di sana cuman nonton karna memang bule di sono badan nya gede" di bandingkan orang lokal mungkin itu juga yang membuat mereka cuman bisa nontonin , sedangkan pas saya di lombok saya juga menemukan bule" nya sama dengan bule di bali hanya saja di lombok bule " masih bisa di kontrol sama masyarakat lokal dan orang " nya pada kompak walaupun ada beberapa bule meresahkan di lombok orang" di lombok langsung mentimidasi si bule yang barbar membuat bule masih memiliki etika di lombok

kaga usah heran jika bali sudah mulai rusak..saya asli bali dan bule² yg datang ke bali melakukan banyak hal sesuka hati nya sudah berasa dia yg punya bali..saya juga tidak menyalah kan bule² yg datang karena kenapa?? karena masyarakat nya sendiri yang membiarkan bule² itu merusak bali..para investor juga sudah ikut merusak bali!!

Wajarlah itu salah Bali sendiri, akibat terlalu memuja Bule asing secara ngga ngotak. Yah wajar di Bali bahwa Turis Bule asing dipuja-puja, sedangkan Turis domestik dianjing-anjingkan... Kocaknya, malah Bali terkesan Playing Victim😅

Yok pemerintah bisa yok, ditertibkan agar bali selalu indah n lestari... Deportasi saja bule-bule kere n bermasalah.... Jangan dibiarkan saja masalah terus berlarut-larut

Yang dalem banget menurut ane quotenya letkol tituler Cahyadi sih "saya sedih pas bilang ke Azka kalo ke bali malah musti ati-ati,bukan malah seharusnya happy-happy ya disana",😢😢😢😭😭😭

Ketika ada isu yg benar2 mengancam pulau bali dari segi ekonomi, tradisi & budaya yg dilakukan para bule tapi malah yg diangkat ke pemerintahan oleh yg katanya menteri tapi udah dipecat, dia malah mengangkat isu selembar kain penutup kepala wanita yg bahkan tidak punya nyawa apalagi memiliki kehendak sendiri. Katanya merusak budaya bali. Secara nalar aja di jawa yg mayoritas muslim aja hijab nggak merubah budaya apapun bahkan nggak berkerudung pun nggak apa apa

itulah org yg gak punya kultur dan agama kalo datang ke indo. mereka ga akan paham apa yang biasanya orang beragama lakukan. Yang menyakitkan, buatku orang bali itu spiritualitasnya tinggi2 dan energi disana benar2 terjaga krna masyarakatnya spiritualis, tp banyak bgt bule yang sok2an jualan spiritual coaching krna lg ngetrend, tp si bule ambil "healing" energi punya tanah bali buat jualan :)

Saya udh perah ke bali dua kali tahun 2013 sama 2019 beda banget. kerasa pembangunannya begitu cepat dan tempat wisatanya begitu banyak. Dari sesi turisnya ngk sebanyak 2019 yang menurut gw masih aman2 aja. Jujur sejak udh overpopulasi jadi malas ke bali lagi

warlok lebih takut Jawa invasi bali ketimbang londo ireng invasi pulau nya wkwkwk

Gk tau lagi harus ngomong apa. Yg bisa gw lakuin sebagai orang bali cuman gk ikut ikut kerja di sektor pariwisata dan gk jual tanah warisan. 😢😢

Yang diwanti-wanti pengaruh jelek dari Jawa, eh malah pengaruh jeleknya dari luar negeri. Ironi 🤣

Bukan nya ini yg coba di kejar bali dari dulu kebebasan para turis nya, dulu kan pernah di sorot masalah turis yg suka ga pake baju ke pantai. Orang bali membela kan. Nah yg sekarang ini juga gw yakin yg mereka ga terima adalah kekalahan mereka dalam mengelola ekonomi pariwisata yg dimana orang2 luar lebih baik dalam melihat peluang itu, itulah yg mereka ga bisa terima, masalah esek2 meditasi dan lain nya mah udh dari dulu ga ada masalah 😂

Dikuatin di sektor domestik juga sih menurutku.bukan maksud apa-apa,ane cuman menyarankan untuk semua urang bali dengan segala cinta dan kasih sayang biar untuk menekan resiko goncangan bila ada kasus nyeleneh yang dilakukan orang-orang imigran berkedok turis.biar kalo kuat di domestik juga bisa menurunkan resiko kayak sepi turis luar negeri atau dampak dari pembatasan turis luar negeri setelah kejadian yang ndak mengenakan beberapa bulan ini.sehingga ekonomi bali tetap bisa bertahan,biar nanti bali bisa berkembang lebih pesat dimasa depan.masa lalu ya sudah,kini kita fokus saja menata masa depan.turut berduka untuk hal ini😢😢😢,tapi juga tak usah meratapi lebih baik menata hati untuk kejayaan dan kedamaian bali di lain hari❤❤❤🎉🎉🎉

Y gmn warga lokalnya jg adem ayem 😂😂 orang luar bali klo kritik kelakuan bulenya,malah d serang sama lokalnya ...jd yaudah lebih baik abaikan aja 😂😂😂

kemaren nnton videonya raditya dika sama siapa gitu, terus salah pembahasannya adalah soal "tempat favorit bule2 untuk pensiun tua" dan kata raditya dika, dia baca dimana gitu, Bali jadi tempat nomor satu buat bule2 jadi tempat Pensiun.. yg artinya, bule2 menetap di Bali dan bukan liburan .. makanya bali skrang rusuh banget..

Buat Bu Niluh sbg anggota DPR asli kelahiran Bali anda pny tanggung jwb besar buat merapikan smua & menjaga kelestarian alam,Bali

Yang jarang di ketahui adalah Bali tidak sesempit itu. Sy merantau di Bali Barat yg sebagian besar nya masih kental dgn Adat Budaya. Dari tmpat sy tinggal menuju Bali Selatan/ Badung skitar 110 km jauh nya. Bahkan ada Bangunan Bendungan Palasari peninggalan soeharto. Dan bbrp sisa aset pmbangunan sprti jalan ber aspal dan villa2 dsini.

Th 2000 aku kebali.kena palak yang katanya guide di pura besakih, Taun 2007 balik lagi ke bali, kena palak lagi warlok gegara salah jalan. Jalan searah aku bablas aja. Dikerubungi, diintimidasi, dipalak dah. Ya kali taun segitu modal peta kertas suruh apal semua jalan. searah. Lapor polisi? Ribet. Ya kau tau sendiri lah. Mau ngopi aja koq perlakuanya beda. Udah lah terakhir aku kesana. Mending ke tempat lain

Dan pemerintah tetap takut kehilangan devisa. Ketimbang takut adat istiadat lokal setempat rusak...

ORANG BALI FOKUS MENJAGA BUDAYA orang RUSS*A dan UKR focus memperdagangkannya. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

kasihan sih tapi dulu saya pernah ke bali seperti dibedakan dengan turis asing, agak kurang menyenangkan bagi saya mendapat perlakuan begitu

sebagai warga bali gw akuin kalo oknum²(biar aman gw) warga bali cuma ramah ke bule berbanding kebalik ke warga lokal bahkan ke keluarga sendiri😂😂

pemerintah Indonesia sebaiknya niru pemerintah Thailand lah dalam membatasi warga asing apalagi yang tidak mempunyai visa dan bekal hidup

Di mana2 sih mereka bule rusia sama Ukraina ini .Kemaren 2 bulan saya di dubai, dan saya liat komunitas mereka tambah banyak .Kalo dulu mereka tuh keliatannya di area2 elite doang di dubai , sekarang di daerah lebih pinggirannya juga banyak . Banyakan mereka nyari cowok2 innocence buat stepping stone dan survival sambil nyari2 yang lebih tajir, insane sih menurut gw. Oiya bahas overtourism , dubai juga menurut gw di fase ini .Mereka jeleknya di transportasi sih ( nyari taksi susahnya minta ampun dan driver nya milih2 lagi ) . Pernah weekend ke mall terbesar di situ , ngantri taksi sampe 4 jam imagine .Buat yg punya anak kecil sih harus banget punya kendaraan pribadi. Terus even punya mobil sendiri nyari parkiran buat mobil juga susahnya minta ampun kalo udah jam 9 ke atas parkiran penuh harus muter2 jauh dari apartment.

Efek bali yg terlalu memuja para bule

ADA SEBAB ADA AKIBAT..YANG BERLEBIHAN ITU TIDAK BAIK...MUNGKIN TERLALU SERAKAH...MAWAS DIRI DAN INTROSPEKSI DIRILAH..😢

Sebentar lagi pik2 menyusul jadi China

Terimakasih bli Aldo sudah mengangkat tentang Bali, semoga Pemerintah dapat memebrikan solusi untuk kedepanya agar bali tetap menjaga Ajeg Bali ny itu sendiri dan tetap memiliki Taksu Bali 🙏

Selagi ada lokal yang masih punya mental "kacung bule" ala kolonial...Bali akan semakin terpuruk secara moral dan kultur,sampai akhirnya sadar tapi sudah terlambat.

Saya kerja yanga kerja daerah canggu, suka murka kalau ngeladenin turis rusia ukraina apalah lah itu bahasa masha and the bear, kalau order semaunya mereka dateline semau mereka tidak ada respect asal refund seenak jidat sampai sering adu mulut 😅😂

Terimakasih mas Aldo menyorot Bali saat ini. Sudah puluhan tahun saya miris melihat betapa pemerintah sangat mengeksplotasi Bali, membuka pintu lebar2 utk "pariwisata" tanpa melindungi rakyat Bali, Hanya diperas saja, kebudayaannya dijadikan tontonan tanpa menghormati penduduk yg sedang menjalankan kehidupan mrk se-hari2. Orang australi menganggap Bali sebagai halaman belakang mereka dimana mereka bisa buang "sampah" seenaknya saja. Saya hanya bisa mendoakan supaya dapat bertahan dan mendapatkan jalan keluar dari kondisi saat ini.

pengalaman pribadi mengalami diskriminasi di bali. desember 2019 gue bersama 3 teman bule mampir ke salah satu nightclub di bali. kita masuk ke baris antrian bareng2, tp entah kenapa gue dipisahin sendiri barisannya ama temen2 bule gue tadi. udah sabar nungguin antrian, begitu sampe depan pintu masuk gue ditolak ama bouncernya dibilang club dah penuh, sementara ketiga tmen gue boleh masuk. gue kira karena gue dekil (dadakan ikut jd gak sempet dandan), tp ternyata di blkg gue ada jg cewek lokal pake dress layak untuk party, full dandan, heels, tapi TETEP DITOLAK dgn alasan yg sama yaitu club dah penuh. abis itu baru ngeh ternyata baris antrian gue itu isinya lokal semua dan pada ditolak2in, sementara baris sebelah bule dan tampang2 asia timur (mungkin chindo jg). sumpah kesel bgt sampe temen2 bule gue heran kok gue gak masuk2 ke dalem gak taunya gue masih diluar. akhirnya salah satu temen gue kenal ama bouncernya jd minta tolong gw dilolosin. dan emang di dalem rame bgt, tapi kalo emang full knp gak ditutup aja dr pintu masuk, ini malah diskriminasi. dikira orang lokal gak bisa beli minum di dalem apa??? awal 2021 pas lg covid gue balik ke club yg sama, sepi pengunjung dan 70% lokal. dalem hati makan tuh karma. gue kasian sama penduduk asli bali karena bali mati selama covid dan cuma turis lokal lah yg datang. sekarang pandemi dah slesai, mereka balik lg ke sifat asalnya alias diskriminatif sama turis lokal, kayak gak belajar dr kesalahan. ya memang gak semua orang bali kayak gini, gue banyak nemu jg yg ramah bgt selama gue tinggal di bali tp gue udah ngalamin lebih dr sekali kejadian diskriminatif di bali. sorry to say tapi bali akan hancur karena orang bali itu sendiri andai tidak mau introspeksi. dan ini tidak hanya di sektor pariwisata aja tp juga berlaku di sektor profesional dan perniagaan.

pernah gak sih dengar pernyataan "lebih suka bule karena lebih open minded dari pada orang lokal" sngt ironis dgn berita ini 😅

ah ketemu bule.. kita jd baik luar biasa koq.. jd ramah banget koq

saya sebagai penduduk bali, juga bingung dengan kebijakan pembangunan yang ada di bali, terutama didaerah yang padat lalulintas, baru beberapa minggu setelah mall baru yang diresmikan buka di daerah sanur yang notabene nya daerah crowded, dan mau tau apa solusi dari pemprov ? yak jalan 1 arah di daerah mall,

SARAN SAYAMAH BIKIN BALI JADI KOTA EKSKLUSIF SEKALIAN DIBANDING SETENGAH², LAGIAN BALI UDAH PUNYA BRANDING YANG BAGUS DAN TERKENAL DI MANCANEGARA, KARNA KALAU EKSKLUSIF SAYA YAKIN TURIS ASING YANG MASUK BUKAN ORANG SEMBARANGAN, TAPI YA FASILITAS SAMA SDM JUGA HARUS DITINGKATKAN, CONTOHNYA KAYA UNI EMIRAT ARAB, TAPI PASTINYA GAK SEMUA TURIS JUGA SOPAN WALAUPUN EKSLUSIF TAPI MINIMAL MENCEGAH TURIS YANG NYARI KERJAAN ATAU NUMPANG HIDUP DI BALI MASUK INDONESIA

Dan sekarang Bali sudah mulai gak kondusif dan gak aman, banyak bule yang berulah, update kasus terbaru di Bali, sekelompok bule di tangkap gara2 kasus kejahatan cyber di grebek disebuah villa

Sebagai seorang rakyat Malaysia yang berkunjung ke Bali dari dulu sehingga sekarang, saya berpendapat bukanlah masalah yang ditimbulkan dari investasi zaman Suharto. Saya berasa , kerosakan budaya dari luar ini memuncak bermula sekitar 7 tahun lepas. Adakah perubahan dasar sekitar tahun itu yang membuat Bali jadi begini. Saya memahami perasaan orang lokal Bali kerana sebagai rakyat Malaysia, kami berdepan masalah imigran asing seperti Bangladesh dan Pakistan yang tidak terkawal dan mula merosakkan lingkungan kami.

Do bahas perjanjian petro dolar saudi-amerika yg udah gak dilanjut, yg bikin media² amerika ngejelk²in saudi bahkan sampe nuduh saudi terlibat tragedi 911

Heran, dibali itu orang dari itu klo cari kosan saja susahnya setengah mati malah gak diterima tapi klo turis beli tanah, bikin rusuh, seks bebas, rusakin fasilitas dll malah disiapkan tambah penerbangan buat datang

bali itu diperas habis, warga lokal hanya kebagian sedikit persen dari banyak persen yang orang luar bali dapatkan, kok mau2nya budaya dirusak, kurang tegas bertindak entah pemangku adat atau pemuka agama disana. takut dianggap radikal kah? contoh sedikit saudara2 kita yang muslim atau pulau jawa dalam menegakkan aturan, jangan luwes2 amat.

Ayolah WARGA BALI, bersuaralah yg lantang. Saya muak liat makhluk² pemda yg ga becus ngurus daerahnya. Gak di Jawa, gak di Bali sama aja ancur kualitas pemdanya. 🤨🥊Gak worth it bgt kita bayar pajak.

Saya dari kecil juga di Bali, sampai SMP saya di Denpasar, terakhir balik ke Bali ya ampun macetnya luar biasa dari Gilimanuk sampai Denpasar bisa 7 jam yang wajarnya hanya 3-3,5 jam, bali makin padat, Bali harus makin berbenah, yg stay ilegal itu lebih di filter lagi lah, supaya Bali tetap Bali.

Masalah turis di bali gak mau komen deh..biar itu semua jadi urusan pemdanya bali..

orang bali nya senang kok, liat lah tu komen2 orang bali, wkwkwkwk

Saya orang asli Bali, lahir dan besar di Bali. Beberapa faktor Bali menjadi seperti sekarang adalah karena 1. Pemerintah tidak mau memfilter wisatawan yang masuk ke Bali, terlalu banyak memberi izin pembangunan Hotel, Villa atau Resort bahkan MALL yang sebenarnya di Bali itu sudah banyak, dan pembangunan tersebut jomplang hanya di bagian Bali Selatan saja, pembangunannya juga saya yakin banyak yang tidak memiliki izin alias Ilegal, bahkan menyalahi aturan dan norma di Bali. Yang di cari wisatawan ke Bali adalah kebudayaannya, wisata alam, ketenangannya, bukan Bangunan mewah, kalau wisatawan ke Bali hanya untuk mencari Mall, resort dan Cafe saya rasa di Singapura atau Malaysia jauh lebih baik di banding di Bali jadi kenapa harus membangun hal itu lebih banyak di bali. Perintah Bali juga ada yang korup menyebabkan ini bisa terjadi, dan orang yang sudah mengetahui itu justru gampang di bungkam hanya dengan uang, warga bali harusnya sudah tau dan saya sendiri tidak suka Bali di pimpin oleh gengster 2. Kesalahan Orang Bali sendiri, kita terlalu welcome dan cuek akan apa yang terjadi, memang orang Bali bergantung ke pariwisata bahkan banyak yang lebih memilih bekerja ke Luar negeri sebagai bartender atau semacamnya ketimbang bekerja di Bali sendiri dan ini udah lumrah karena masyarakat Bali berfikir bekerja di pariwisata meyakinkan dan dapat merubah perekonomian kita, tidak salah menurut saya tapi yang jadi permasalahan ketika kita cuek akan apa yang terjadi di Bali sendiri. Masalah yang timbul orang Bali yang dulu mayoritas petani sekarang mayoritas ingin bekerja di pariwisata, saya mengerti akan hal ini, karena sekarang banyak anak muda yang malas dan yang tua juga mengaku mengurus sawah dan menjadi petani itu tidak mudah dan justru merugi, makanya banyak yang menjual sawah, tapi menurut saya di bandingkan harus menjual lebih baik di sewakan saja. Kalau terus seperti ini lama lama kita yang asli bali tidak akan pernah mendapatkan lahan untuk membangun rumah di tanah lahir sendiri (Bali). Disisi lain kadang kita sebagai warga bali terlalu overproud tidak ingin berbenah dan cendrung bebal di beri tahu (MEBOYE), di kritik yang membangun terkadang jawabannya selalu "Jika tidak suka silahkan keluar dari Bali" bukan seperti itu sifat yang ingin kita tunjukkan, kadang membenci saudara sendiri dan mengaggungkan orang lain. Kadang diskriminatif dan membeda bedakan, kadang dengan saudara sendiri yang orang Bali perlakuannya cuek tidak murah senyum, saya sadar memang terkadang karakter kita Sebagai orang Bali memang cuek, tetapi ketika berhadapan dengan orang lain khususnya orang luar Bali atau warga asing pertahankan senyum dan cobalah lebih ramah. 3. Penduduk pendatang, sekali lagi saya tekankan kita tidak pernah menjadi dan ingin menjadi orang rasis, tapi kenyataannya penduduk pendatang (lokal luar daerah Bali) terkadang juga sering membuat kerusuhan dan masalah, entah bermasalah dengan bule, bermasalah dengan warga Bali, merusak lingkungan bahkan prilaku yang ga sesuai dengan masyarakat Bali. Kasus pencurian, kasus pembacokan, pengeroyokan sekarang mayoritas dilakukan oleh orng luar Bali karena faktor ekonomi, setress dan tidak bisa menyesuaikan prilaku di daerah orang lain. Sekali lagi ini mayoritas bukan berarti secara keseluruhan dilakukan oleh orang luar bali pasti ada saja kasus yang memang dilakukan oleh orang bali. Jangan cuma di renungkan saja teman teman tapi mulai bergerak untuk membuat Bali kembali menjadi seperti dulu.

Ga cuma bali bang, lombok juga mengarah kesana

cuma bisa mangap aku ngedenger berita ini 🥲🥲🥲

Bali itu pulau para dewa, dewanya ya bule, kan kita penyembah bule,

kliatan dari dalem ati bgt ni ceritanya do ... respect buat orang2 bali yg berjuang dan melestarikan alam budayanya. gw yg orang lombok tinggal di jawa sekarang takut lombok juga keg gitu ... dulu gw dari gunungsari jalan, sepedaan ke pantai lontong or senggigi ijo poon banyak. . . arghhh

setuju sih, sekarang ke bali gilaa crowded dan macetnya. kalau dulu macet cuman di legian kuta, skrg di mana2 macet, meskipun ke Bali bukan highseason. 2 tahun lalu ke bali, ke daerah canggu yang sudah mulai crowded, masih ada sawah2, sekarang sawah2 tersebut sudah jadi toko2 yang mana minim lahan pakir. Sudah jalannya sempit, banyak toko, ga ada lahan parkir. Ampuunn.

Kok bule nya gda yg kerasukan leak apa gmn gtu kesel bgt liat klakuannya

Apakah bali akan menjadi mexico part 2 ?????

Udah terlanjur dan telat nyadar. Citra bali yg "bebas" sudah melekat lama.jadi kalau mau dicegah ya reset ulang peraturan dan kebijakan yang ada.tapi apa bisa semudah itu? Perekonomian mereka udah sangat bergantung dgn turis dan wisatawan.jadi semua keluhan itu ditelan dan disimpan lagi,yg penting uang,uang dan uang

Bali sudah tidak cocok untuk wisatawan Lokal yang kantongnya terbatas, Sabang jauh lebih baik, aman, dan tidak macet. Karena amannya tidak ada motor yang dikunci di sabang. Baru aja ke sabang tahun lalu, luar biasa indah, sangat ramah dan aman untuk wisatawan lokal.

Mau kasian tapi ini Bali 😂 .. yg dipinjem namanya buat villa ya orang lokal juga kan? Yg jual tanah dapat untung juga org lokal bali juga kan? Mana org lokalnya kalau sama turis luar dah kayak melayani raja, kl sama org indonesia malah dicuekin 🤣🤣 jadi inget jaman covid minta dukungan turis lokal, abis covid turis lokal di lepeh lagi 😂

ya gak bisa mensalahkan 100% ke bule bule koplak juga sih karena sebenarnya kendali penuh ada di otoritas lokal vila di area persawahan kan yang punya tanah warga lokal, kenapa di jual? kenapa terbit izin agraria membuat bangunan kalau itu area ekslusif pertanian ? lalu tentang kelakuan nyeleneh bule dengan lalu lintas, itu juga kan yang sewain motor orang lokal, yang kasih izin usaha pemda lokal, yang mengelola lalu lintas pemerintah melalui kepolisian. kenapa tidak di tindak ? singapore yang terlihat menawan begitu pun akan berantakan kalau tidak di kelola dengan disiplin otoritas setempat, masalahnya otoritas setempat sudah disiplin belum? bule bikin cult, bule bikin dugem di villa iya itu salah, tapi bisa di antisipasi kalau aturanya di tegakan, kan udah ada aturan perlu ada izin keramaian jika mau membuat acara, jadi ketahuan acara jenis apa yang dilakukan, dan kalo ada kumpul kumpul jumlah besar harus izin ke rt setempat atau setidaknya ke pemilik villa udah ada aturanya semua, cuma gak dijalankan aja itu masalahnya

Mentri pariwisatanya hanya mementingkan uang dan devisa tanpa memikirkan dampak negatif yang lebih luas terhadap budaya dan adat istiadat bali

Bener bgt, keluarga saya ada di Bali utara di tempat dingin Ulun Danu Beratan. Dulu bapak saya banyak job tour guide treking bukit sekitaran dan kunjungan ke goa jepang di danau, Turis kebanyakan dari Jerman/Prancis. Tapi sekarang karena kebanyakan turis mampir ke Canggu/Seminyak disini ga se rame dlu. Tapi untungnya banyak warga lokal yg sering kesini ❤ Suami saya ojol, pasti menghindari orderan dari canggu, karna gamau macet

Ada dengan negara ini choy? Udah pemerintah bikin peraturan nyusahin rakyat, bayar pajak ini itu, kedatangan Rohingya, sekarang Kelakuan orang luar negeri lagi berulah d Bali😔😞

kami warga Bali tdk terusik dengan warga luar negeri/WNA.kami lbh takut dgn para pendatang luar Bali yg slalu bikin onar dan kriminalitas di bali.blom lg bikin kumuh bali

"bule itu banyak membantu ekonomi warga kecil, kalian mau ganti rugi" kata oknum-oknum....

Mungkin pada akhirnya Bali Akan mengikuti jejak orang2 Betawi, penduduk Asli jakarta. Karena dengan berbagai alasan untuk uang, warga asli Bali akan menjual tanah mereka, ke pada asing. Sementara uang hasıl jual tanah, Kalau tidak di kelola dengan benar, akan cepat habis sia2 karena inflasi. Dan mungkin di masa yang akan datang populasi orang2 sukses di Bali itu hanyalah penjajah asing😂