Рет қаралды 17,922
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUN-VIDEO.COM, KEMANG - Siapa yang tidak mengenal Jenderal (Purn) Drs Hoegeng Imam Santoso, Kapolri ke-5 yang dikenal sederhana.
Jasa dan kebaikan semasa hidupnya membuat Jenderal Hoegeng tidak mudah dilupakan masyarakat.
Selain sederhan, Hoegeng Imam Santoso juga dikenal tegas dalam menjalankan tugasnya sebagai Kapolri.
Kesederhanaan Hoegeng Imam Santoso tergambar saat jenderal bintang 4 ini wafat pada pada 14 Juli 2004 di usianya yang ke-82.
Hoegeng lebih memilih dimakamkan Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor.
Sejak dimakamkan di TPBU Giri Tama, makam Hoegeng ini tak pernah sepi dari peziarah.
Penelusuran TribunnewsBogor.com, makam Hoegeng di pemakaman Giri Tama terletak di daerah Tonjong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Areal pemakaman TPBU Giri Tama luasnya mencapai 8 ha dan dikelola oleh Yayasan Wredatama.
Yayasan Wredatama memiliki visi yakni memberikan ketenangan dan ketentraman bagi anggota Wredatama dalam rangka mempersiapkan, merencanakan dan menetapkan tempat peristirahatan terakhir.
Sedangkan misi dari Yayasan Wredatama yaitu menyediakan lahan, taman makam yang terpelihara, dengan fasilitas yang memadai dan berfokus bagi para Wredatama, Purnawirawan beserta keluarga dan kerabatnya.
Makam mantan Kapolri ke-5 Republik Indonesia itu sangat terurus dan terjaga dalam hal kebersihannya.
Di area makam Hoegeng dilengkapi pendopo lengkap dengan kursi dan atap yang dibuat dalam bentuk bangunan permanen.
Sehingga peziarah dapat berteduh dari panasnya matahari dan berlindung ketika hujan turun.
Penjaga makam TPBU Giri Tama, Nani Nisun mengatakan bahwa pendopo yang terdapat di makam Jenderal Hoegeng tersebut dibangun atas permintaan Kapolri ke-17 yaitu Jenderal Polisi (Purn) Drs Dai Bachtiar.
"Sebenarnya makam pak Hoegeng tadinya biasa saja. Tapi ketika itu Kapolri Dai Bachtiar datang ke sini menggunakan Helikopter dan meminta agar makam almarhum pak Hoegeng dibuatkan pendopo," ujar Nani Nisun kepada TribunnewsBogor, Selasa (30/6/2020).
Layaknya makam lainnya, makam Hoegeng Imam Santoso dipasangi batu nisa.
Namun, yang berbeda batu nisan Hoegeng terpasang lambang Polri dan bintang empat warga emas.
Di bagian bawah nisan terdapat nama lengkap Hoegeng dengan tempat tanggal lahir Pekalongan, Jawa Tengah 14 Oktober 1921 dan Wafat pada 14 Juli 2004.
Nani Nisum menceritakan bahwa makam Jenderal Hoegeng setiap hari tidak pernah sepi peziarah.
"Setiap orang yang datang untuk berziarah ke makam beliau, pasti orang-orang bercerita kalau beliau adalah orang yang paling jujur," tandasnya.(*)