KABARBURSA.COM - Pada pekan kedua Juli 2024, Bank Indonesia mencatat adanya aliran modal asing signifikan yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri. Dana asing ini mencapai 5,59 triliun rupiah, yang terdiri dari pembelian bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 3 triliun rupiah, pasar saham senilai 0,32 triliun rupiah, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar 2,27 triliun rupiah. Erwin Haryono, Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, mengungkapkan bahwa dana asing tersebut berasal dari berbagai pasar keuangan. Data ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.
Pekan ini, Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi Amerika Serikat. Penurunan inflasi di AS dari 3,3 persen pada Mei menjadi 3,0 persen pada Juni dapat mengindikasikan perlambatan ekonomi yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekspor dan ekonomi domestik Indonesia. Apakah Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan sebagai respons terhadap penurunan inflasi di AS? Ada kemungkinan bahwa suku bunga acuan bisa diturunkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Namun, jika Bank Indonesia memilih untuk mempertahankan suku bunganya, hal ini bisa memperkuat posisi Rupiah terhadap Dollar AS.
Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump telah meningkatkan permintaan aset aman, menjadi sentimen utama penguatan Dollar Amerika Serikat. Kejadian ini membuat investor mencari perlindungan di tengah ketidakstabilan politik yang meningkat. Akibatnya, pada perdagangan Senin pagi, 15 Juli 2024, nilai tukar Dollar AS mengalami penguatan yang signifikan. Yen Jepang tidak luput dari dampak ini, mengalami penurunan 0,3 persen menjadi 158,36 per Dollar AS meskipun ada dugaan intervensi pemerintah Jepang. Penguatan Dollar AS juga mendorong Euro turun 0,23 persen menjadi 1,0885 per Dollar AS, Poundsterling turun 0,17 persen menjadi 1,2968 per Dollar AS, dan Dollar Australia turun 0,18 persen menjadi 0,6771 per Dollar AS.
Pada perdagangan Senin pagi, 15 Juli 2024, Dollar Australia mengalami penurunan 0,18 persen menjadi 0,6771 per Dollar AS. Penguatan Dollar Amerika Serikat terjadi karena meningkatnya permintaan aset aman menyusul percobaan pembunuhan terhadap Trump, yang menciptakan ketidakstabilan dan volatilitas baru di pasar keuangan global. Selain Dollar Australia, Yen Jepang juga melemah 0,3 persen menjadi 158,36 per Dollar AS meskipun ada dugaan intervensi dari pemerintah Jepang. Euro turun 0,23 persen menjadi 1,0885 per Dollar AS, dan Poundsterling turun 0,17 persen menjadi 1,2968 per Dollar AS. Ancaman kekerasan politik ini menambah ketidakpastian yang tidak disukai oleh pasar, membuat banyak investor mencari perlindungan di aset yang lebih aman.
Kamu juga bisa mengunjungi media sosial Kabar Bursa:
Kabarbursacom
Instagram:
/ kabarbursacom
Facebook:
/ kabarbursa
Tiktok:
/ kabarbursacom
LinkedIn:
/ kabar-bursa-5658b3308
Kabarbursa Crypto
Facebook:
www.facebook.c...
Instagram:
/ kabarbursacrypto
LinkedIn:
/ kabarbursa-crypto-9713...
X:
/ kbursacrypto
KZfaq
KABAR BURSA HARI INI:
/ @cuangen
KB60:
/ @kabarbursacom
Capitalk-Kabarbursa:
/ @capitalk-kabarbursacom
Spotify
KABAR BURSA HARI INI
open.spotify.c...
Bursa 60
open.spotify.c...
#Trump #DonaldTrump #AS #Donald #US #Rupiah #Dolar #Saham #BI #SBN #Keuangan #Ekonomi #Berita #BeritaTerkini #Viral #TitaniumInvestor