Orang komunis kafir sekarang memang pintar & hebat. Jauuuh melampaui yg ngomongnya ala orang suci murni bak pewaris kunci surga. 🙏

@@babypigeon3766 dia jauh lbh baik dari yg mabok agama. Otak sering tumbuh didubur.

​@@burnair04😂

Lah kan memang semua tergantung SDMnya/penggunanya mba/mas, pisau bisa berbahaya bisa juga berguna ✌️

Tiktok berpengaruh sangat buruk untuk anak dibawah 13 tahun. Lalu buruk atau dengan syarat yg ketat dibawah 18 tahun (diatas itu ya sesuaikan aja). Udh bnyk penelitiannya, plus di video ini jg dibenarkan (versi tiktok). Masalahnya pemerintah gk pernah buat penelitian begini. Sekurang itukah periset kita? Walau hampir semua medsos itu sama saja, tapi tiktok paling rentan karena sangat sangat mudah dipakai.

Lambang nya KAIL, Makna nya buat Mancing Artinya : terjemahan ada di bawah Deskripsi

SAMA SAJA, DI TIKTOK KONTEN PORNO ITU BANYAK DAN LEGAL, DI KZfaq DI BLOK

​Tergantung penggunanya sih kalau pendapatku, kalau dicari tentunya bakalan dapat juga bahkan dikota suci aja pelacur ada "kalau dicari",.

Ganteng juga si

warga spore saja sampai heboh

membandingkan sosmed dengan benda mati bukan apple to apple. coba gini, kalau kamu dan mayoritas pengguna adalah oengguna bijak, sedangan ada childp*rn di aplikasi itu yang sudah coba direport tapi nggak ditakedown sama aplikasinya, atau hoax yg bisa bikin masyarakat bertindak tanpa mikir dan seenaknya, pengaruh buruk disini siapa? kalau ada anak 15 tahun yg hanya memposting selfie dan kehidupan sehari2 tapi ada org dewasa yg komenin hal2 nggak senonoh yg salah siapa? katakanlah kalau kita ini bukan OP konten childprn tersebut dan tidak diwajibkan untuk melapor konten yg seperti itu, secara sadar, apakah kita bakal merasa bertanggung jawab juga atau enggak? apakah kamu akan mempost ulang dan bikin story dan make people aware of that atau kamu bakal jadi bystander aja? dan btw jangan lupa, if the app is free, you are the product. kalo ditanya ethical atau enggak, secara bisnis ya menurutku sah2 aja namanya juga cari profit dengan menjual personal data, tapi salah satu yg mungkin bisa dirugikan yaitu cepatnya penyebaran misinformation, pornografi (spt yg mbak nana bilang) dll. saya udah hampir 3 tahun off sosmed dan hanya pake google product dan whatsapp(karena pekerjaan) dari facebook yg sekarang jd meta, ig sudh gapernah. saya kalo daftar sebatas subscription untuk article di web yg harus ngisi email, selalu pake burner email atau temporary karena banyak spam dan scams juga. jadi menurut saya selama kebijakan2 sosmed itu terus diperbarui seiring berjalanya waktu, saya pribadi gada masalah dan saya mungkin bakal balik lagi kalo memang ada kebutuhan buat saya untuk main sosmed. note: menurut saya anak kecil atau yg masih labil kontenya bisa dibilang cringe dan bisa bahaya to some extent, tapi kalau sudah yg berbau porno atau sexualise public figure ataupun orang, saya nggak yakin kalo itu anak dibawah umur yg bikin, terlebih lagi maraknya grooming dan child predator online.

@@bungamawar4049 betul,,, singkat kata jika ada yang komen mengibaratkan ini sebuah pedang,, pertanyaan saya KENAPA HARUS MENYEDIAKAN PEDANG sedangkan pedang,panah dan sejenisnya adalah peralatan perang,.. apakah tujuannya kita di Giring untuk berperang, entahlah pokoknya saya berprinsip jika apk ini lebih banyak mudharat nya daripada manfaatnya, karena itu saya tidak menginstalnya.

​@@agungjumadi3305😂😂😂 semua platform sosmed pasti ada sisi negatifnya. Klo perumpamaan pakai pedang juga ga salah. Mau pakai negatif/positif tergantung sipemegang. Mau suka ga suka ya tergantung pikiran aja. Perlu diingat sosmed yg manapun sama aja bila mendapat pengguna yg ga pintar berpikir 😂😂😂 salam waras

@@bungamawar4049 "membandingkan sosmed dengan benda mati bukan apple to apple" well sword and social media, they are both tools, tools that are created to get the job done, so it's fair if i choose to compare them as "tool to tool". Dan faktanya pedang dan sosial media merupakan benda mati, jadi saya kurang mengerti mengapa analogi pedang tidak bisa digunakan pada konteks ini. Contoh kasus yang diberikan mengenai ch*ldp0rn yang tidak di take down oleh aplikasi mengingat sudah di-report, pertanyaannya adalah pengaruh buruk dalam hal ini siapa, jawaban saya yang memberikan pengaruh buruk tentunya yang pertama adalah pihak aplikasinya itu sendiri mengapa tidak di-report, asumsi terbaik saya adalah karena pihak aplikasi diuntungkan dalam hal ini. Pengaruh buruk yang kedua tentunya dari si pembuat ch*1ldp0rn itu sendiri. Contoh kasus kedua mengenai anak 15 tahun yang memposting foto selfie yang mendapatkan komentar tidak senonoh dari orang dewasa, pertanyaannya disini adalah siapa yang salah? dalam hal ini menurut saya tidak bisa menyalahkan si orang dewasa 100%, anak tersebut juga memiliki kesalahan, aplikasi juga memiliki kesalahan. Dalam sehari-hari kita seringkali mengelompokan orang sesuai dengan umur dan tingkat kedewasaan, contohnya sekolah. Kita mengkategorikan pelajar dari SD, SMP, SMA, Kuliah/dewasa, hal ini dilakukan karena kita tahu bahwa tingkat pemikiran manusia berbeda sesuai dengan umurnya. Yang menjadi masalah pada aplikasi adalah mereka menempatkan semua orang ke dalam satu kategori saja, yaitu "user". Entah itu anak kecil, orang dewasa, pelaku kejahatan dan orang lainnya. Disinilah juga datang kesalahan dari anak 15 tahun tersebut, mengapa dia memposting foto selfie miliknya ke tempat dimana terdapat resiko bahwa fotonya akan menjadi target para ch1ld pr3dator? jawabannya karena mereka masih terlalu muda dan memiliki critical thinking yang masih rendah. Maka dari itu alahkah baiknya jika kita memberikan pedang kepada seseorang yang sekiranya cukup bijaksana untuk menggunakan pedang tersebut. Memang di dalam sebuah bisnis, hal ini "sah-sah" saja, tetapi sebagai warga Indonesia yang ingin melihat anak muda memiliki kualitas mental yang sehat untuk membangun negeri ini nantinya, saya sering menyebarkan awareness kepada orang-orang.

Benerrrr bgt sih,twitter dan telegram lebih bahaya daripda tiktok

Begitulah org barat. Sementara mereka ngerasa kyk udah paling aman kalo bikin app. Merendahkan asia terus.

Tiktok lebih parah

Masalajnya yg main twitter bukan remaja, tp tetap twitter gk ketolong soal porn nya no sensor, kalau IG yg hrs di kontrol setuju karen bnyk anak2 dibawah unur

😊

aku gara2 follow akun dokter, fyp banyak akun2 dokter lain, dan ku follow2 juga biar fyp lebih ramah

nothing can stop progress, just keep going

@@jonwick7635 A lion could be dead by wolfs gangbang on the top of the mountain, a progress always has ending bar 😁😁

Betull

Pembayaran online aj tdk ad negara maju yg bs semaju kita gmn ngk maju sadar dia🤣🤣🤣

​@@sunjayanscord5178masa??? 😂😂😂

fair aja social media amrik di banned di china

@@kahlilkahlil9172 Bukannya dari dulu udah ya kak, semua sosial media populer amerika di china memang di banned dari dulu.

​@@kahlilkahlil9172iya ya, mungkin dengan alasan yg sama us blok tiktok disana

@@kahlilkahlil9172 krn google nggak mau bikin datastore di tiongkok sementara tiktok datastore ada di usa usa pikir tiktok usa berhubungan dan share data dg douyin tiongkok krn 1 grup apakah grup meta tdk melakukan share data? meta=fb dan insta

tiktok juga di banned di cina, douyin dan tiktok operasional 2 wilayah yg berbeda

Setuju. Kalau search dengan keyword apapun akan keluar hasilnya di tiktok, sedangkan IG tidak bisa.

sementara google dan meta yg baik langsung dan tdk langsung hadir di hp dan komputer kita tetap leluasa usa nggak mau ada platform lain yg melampaui meta dan google coba saja google map kan itu artinya setiap lokasi di bumi ini sdh direkam sama google kan mempermudah "para aset" utk menjalankan "tugas" kan?

Bener bngt, jadi bnyak yg terkenal juga

Setuju

Bener, jadi lebih mudah nyari sesuatu yg pengen aku tau lebih dalam, karna itu lewat sendiri di fyp. Lebih gampang belajar bahasa asing, jadi tau seniman2 terkenal dunia, belajar lewat tiktok tuh seru lebih nyantol di otak. btw aku suka musik, seni, budaya, bahasa, novel, buku dll. Jadi yg harus diperbaiki tu SDM nya bukan tiktok.

Makanya perlu di regulasi yang tepat biar tidak di salah gunakan

Plus facebook, for me

Wkwkw beneerrr kali bikin ketagihan dan lupa hidup nyata

Gw wajib punya what's app sih, buat komunikasi

@@fridoper124 secara definisi fungsi dan karakteristiknya, Whatsapp lebih mengarah ke aplikasi messenger ketimbang aplikasi sosial media

KLO aku si Facebook, dari dulu emang ngk suka Facebook karena banyak hoaksnya😂

Kalau gk salah, pemerintah china juga melakukan itu

​@@goatbrain5548di china emang udah ngelakuin itu dari lama, tapi nama apk nya douyin (tiktok china)

@@goatbrain5548 kl gitu pemerintah harus ikut caranya

@@dianxiasijie3747 sip

Bikin konten apa

@@zilverheart konten edukatif kak, tentang creativity sama teknologi

@@creativewithod apakah tiktok ada adsens seperti di yutube?

​@@siaranlangsung305yoii

Cm km doang

​@@jokolestaridiwiryosardjan887617 orang cuk yg like

Cung

Aku aku

Tadinya ga download tiktok karena waktu itu bnyk rumor ttg negatifnya tapi dalam 1 tahun terakhir baru download & jadi tertarik tapi tetap saya menggunakan nya dgn wise,1 hari ga lebih dari 2 jam& hanya saat rehat dimalam hari atau after lunch

justru anak muda indonesia yang duluan bikin tiktok popular di indonesia.

Tiktok sangat brbhaya seperti live mandi di sungai,orang tua mandi lumpur, kalo di yotube mana bisa gtu

Yo bro, masalahnya itu banyak yg belum matang usernya. Itu masalahnya, karena terlalu free dan orientasinya kurang keilmuan, beda sama youtube.

Tergantung pisau nya di taruh sembarangan atau di simpan pada tempat yang aman semestinya.

Kalau Penjahat kira kira gunain Pisaunya baik atau benar? Menilai diri kita ini penjahat/bukan dari mana? Ini nih pertanyaan lanjutan yg sulit dijawab

Wkwk bullsit lu, lihat data dan survei tiktok lebih banyak negatif

@@rxrz252 Kalau you merasa bullshit ya arti nya you bukan pangsa pasar TikTok. Facebook ada market nya sendiri, Instagram ada market nya sendiri & TikTok juga punya pasar sendiri. TikTok kalau di China nama nya DOUYIN & dipakai untuk jualan alias nyari duit. So it's all up to you. Mungkin you buka TikTok isi nya konten sampah karena memang you suka yg begituan. Khan sama seperti KZfaq & Instagram yg pakai AI untuk tahu User's Interest nya, TikTok juga begitu pakai AI untuk tahu you punya interest apa. Dan sayang nya TikTok punya AI menebak kalau you suka content2 yg sampah & bullshit 🙈🙈🙈. Sorry ya Bro...soalnya memang AI cara kerja nya begitu & dalam konteks ini AI ngak bisa bohong kyk manusia 🙈🙈🙈. Interest kita bisa ketebak sm AI 😁

Kita satu sever ngab

Sama, bahkan aku masih pengguna setia facebook

Sama

karena beda generasi dan mindset pak. Sama seperti boomer pada tahap awal menentang keberadaan facebook, friendster dan internet. Setiap generasi punya "masa" nya.

@@wonder1599 saya pengguna setia youtube, di youtube kita cari ilmu, di tiktok kita cari adanya orang pamer, flexing, jualan iklan, telegram.

Betul

ambil dagingnya, buang durinya! tapi kalau durinya lebih banyak.. kasih ke kucing atau dipresto aja 😁

@@f.e.febriansyahpusatedukas8816 presto aja deh haha

Ngomong apa sih dekkk

Tergantung apa yg kita like kk..

Engk lah, tergantung kamu nyari apa. Kalau di awal hbis download emang iya automatically nemu content joget di beranda. Tapi itu akan hilang setelah ente searching tema video tertentu, kalau edukasi yg sering ente lihat ya yg muncul di beranda ente juga edukasi mulu

​@@yogiahmad328jadi ini juga sudah bisa di garis bawahi kalau tok tok memang cuma nyanyi dan joget²... Karena dari lahir/awal download sudah di suguhkan konten² joget..

karena elu nyari itu 🤭 jadi disodorin itu alogaritmanya

@@agungjumadi3305 KZfaq coba ente pertama kali download tnpa log in akun, bakal di suguhi berita2 gossip sampah, channel2 hoax, click bait profil video dll