sama sama 🙏

Sama sama mas 🙏

Sama sama mas, semoga bisa membantu videonya dan juga bisa bermanfaat 🙏

sama sama mas, Amin, 🤲 terima kasih sudah berkunjung

Sama sama mas, sukses selalu juga buat mas nya 🙏

Sama sama mas

Sama sama kak, sehat selalu juga buay kakaknya ya

Amiin, terima kasih, sukses selalu juga buat mas nya,,,

sama sama mas 🙏

Sama sama mas, 🙏 Alhamdulillah klo bisa membantu dan bermanfaat,

Sama sama mas 🙏

sama sama mas 🙏

sama sama 🙏

sama sama 🙏🙏

Sama sama mas

sama sama, senang bisa membantu 🙏

Sama sama mas 🙏

Sama sama kak 🙏

sama sama mas

sama sama kak 🙏

sama sama 🙏

🙏🙏🙏

Sama sama, terima kasih 🙏

sama sama mas 🙏

Sama sama mas 🙏

Sama sama mas 🙏

sama sama mbak, 🙏

sama sama mas 🙏

sama sama mas 🙏🙏

Sama sama mas

sama sama mas 🙏

Amiin, sama sama mas, 🙏

Sama sama mas, semoga lancar tugas akhirnya ya

sama sama 🙏

Sama sama kak, senang jika videonya bisa membantu dan bermanfaat 😊🙏

sama sama 🙏🙏

Sama sama

Sama sama mas, sukses selalu juga buat mas nya 🙏😊

sama sama 🙏🙏

sama sama mas 🙏

Amiin, silakan mas

sama sama mas 🙏

Sama sama kak 🙏

Sama sama kak 🙏

Sama sama mas 🙏

Amiin, sehat selalu juga buat mas nya 🙏🙏

sama sama 🙏🙏

sama sama mas, sukses selalu juga buat mas nya ya 🙏

Bisa minta no wa nya mas

sama sama mas 🙏

sama sama mas 🙏🙏

sama sama mas

terima kasih mas 🙏

Amiin, sama sama 🙏

sama sama mas, 🙏 dengan senang hati mas, silakan

sama sama mas 🙏

Amiin, terima kasih banyak mas 🙏

Amiin, terima kasih mas, doa yg sama juga untuk mas nya, silakan mas, senang jika bisa membantu dan bermanfaat buat mas nya 🙏

betul... inilah contoh manusia murah hati

sama sama mas 🙏

@@AnggaNugraha10 izin tanya pak perbedaan antara overhead dgn profit spt apa ya? Dan profit yg terhitung juga masih dalam bentuk "perkiraan" kan? Krn kita belum tau kondisi real yg akan terjadi di lap nanti?

semua rencana itu pasti perkiraan, jadi itu targetnya mau dapat segitu, klo realnya ya pasti nanti akan berbeda, gak akan sama 100%, tapi dengan adanya rencana itukan untuk acuan dalam kontroling biaya, agar pelaksanaan realnya bisa mendekati target yg sudah direncanakan, oh overhead dan profit itu beda, overhead itu biaya tak terduga misal contohnya mas nya beli pasir untuk ngecor, dihitungan secara matematis butuh 10 m3, eh ternyata di lapangan pasirnya habis 11 m3, krn 1 m3 nya itu adalah waste/ material yg kebuang buang saat pelaksanaan cor, nah 1 m3 ini masuk dalam overhead misal contoh lagi gali tanah, target selesai 2 hari oleh 2 tukang, eh pas hari ke 2, setengah hari hujan, jadi setengah hari gak bisa kerja, terus dilanjut keesokan harinya total selesainya 2.5 hari berarti ada over sebanyak 0.5 hari, krn akibat adanya hujan, itu juga kan hal yg tak terduga, dan banyak contoh lainnya klo profit itu keuntungan, itu murni untung yg harus ditargetkan harus didapat/ harus masuk kantong, tanpa pengurangan biaya biaya tak terduga dan lainnya

sama sama mas, semoga lancar untuk skripsi nya ya mas

Saya juga lagi ngerjain skripsi tapi bingung banget nyari nyari cara buat rap karna ini pertma kali buat,alhamdulillah ada ini 😊

silakan mas dengan senang hati

silakan, semoga bisa bermanfaat filenya ya 🙏

Silakan mas, semoga bisa membantu ya

pekerjaan swasta juga sama bisa menggunakan ahsp ini, bangunan baik pemerintah ataupun swasta sama saja yg beda hanya dari aturan saja proyek pemerintah harus pakai ahsp sni dari kemenpupr sedangkan proyek swasta bebas pakai analisa harga satuan apa saja, boleh ahsp sni kemenpupr, boleh pakai analisa sendiri milik kontraktor (non sni)

Itu namanya copy paste,RAPP itu harus sesuai real di lapangan dan analisanya juga harus real lapangan

@@KiosNizarAlGhifari-kd3fc hadeh, analisa real lapangan itu seperti apa bro? klo tau ya bikin dong, jangan ngomong doang, RAP itu itu dibuat setelah deal kontrak dan sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai, klo real lapangan itu namanya progress, dari hasil RAB, RAP dan Biaya Aktual lapangan baru didapat namanya earned value untuk menentukan untung ruginya proyek, pemahamannya aja udah salah, analisa real lapangan itu saya pengen tau koefisiennya dari mana? bikin dong videonya bro klo jago, pengen tau saya

Oh iya mas, insya Allah ya mas, senang sekali klo tutorialnya bisa membantu dan bisa bermanfaat,,

Klo LS itu biasanya menggunakan analisa sendiri mas, jadi koefisiennya dihitung sendiri dengan asumsi atau estimasi, kebetulan untuk materi materi analisa sendiri blm banyak saya buat, hanya ada beberapa materi saja yg sudah saya buat,,

Silakan pak, link nya ada di deskripsi

RAP lengkap sheet itu maksudnya gimana y?

untuk file file yg berkaitan dengan peraturan konstruksi mungkin bisa juga di akses di JDIH PU (jaringan dokumentasi dan informasi hukum), jdih.pu.go.id biasanya disana ada banyak peraturan yg bisa diunduh dan dipilih sesuai kebutuhan

klo untuk di materi video ini pakai koefisien yg sudah ada di ahsp kemenpupr, jadi koefisiennya tdak dibuat sendiri untuk perhitungan koefisien baru, itu biasanya digunakan untuk analisa analisa harga satuan sendiri (proyek non pemerintah), mudah mudahan next time bisa membuatkan video tentang membuat analisa harga satuan sendiri ya 🙏

Pak@@AnggaNugraha10 ada rumusnya gak pak..? bisa info cara untuk menentukan koefisien🙏

untuk itu dibuat analisanya aja sendiri dgn mengacu ke setiap item pekerjaan yg ada di ahsp kemenpupr nanti klo ada selisih antara harga rab dengan analisa yg dibuat sendiri, selisihnya dimasukkan ke nominal overhead saja

untuk analisa bongkaran ada, hanya saja blm saya bahas di video ini, mungkin di lain kesempatan ya, krn emang materinya ini rata rata video saya step by step, jd tidak langsung dibahas secara semuanya, tp bagian per bagian, untuk harga, bisa banyak cara, klo untuk rumus setau saya belum ada sih rumus bakunya, biasanya : 1. melihat harga satuan perkiraan barang dan jasa yg dikeluarkan oleh pemerintah setempat, 2. survey langsung ke lokasi tempat proyek (dengan cara bertanya ke toko toko material ataupun distributor) 3. menggunakan harga dari proyek proyek sebelumnya yg sudah ada dan pernah mengerjakan di lokasi tersebut kemudian bisa di naikkan berapa persen sebagai eskalasi kenaikan harga pada periode tertentu 4. krn sekarang open access, bisa juga di cari referensinya di internet dengan membuat rata rata harga material dari beberapa harga material serupa untuk lokasi tersebut

@@AnggaNugraha10 Makasih banyak infonya pak, Di tunggu notifikasi video soal analisa pekerjaan bongkarannya 😁 🙏 Maaf saya lanjut bertanya pak, misal jika saya tanya ke toko material, dan untuk lebih amannya jika ada kenaikan harga amannya persentase di naikkan berapa persen ya? Karena kalau lihat harga lewat internet, ada yg sesuai, ada yg terlalu mahal, dan ada juga yg terlalu murah jadi buat saya justru bikin ragu2 mana yg benar mana yg salah

@@dedieko1601 untuk kenaikan harga persentasenya sekali lagi itu tidak ada acuan bakunya, krn harga material ini memang variatif, sehingga alangkah baiknya dibuat harga rata rata dari beberapa produk yang sama, jadi harga mahal murah dan standar di rata rata, sehingga di dapat harga yg ideal, klo ditanya harga material itu pasti atau tidak, sepemahaman saya, semua RAB dimanapun itu tidak mungkin harga pas dan presisi 100%, sehingga memang perlu banyak pembandingan antara 1 produk yang sama untuk beberapa toko atau distributor, dan diambil rata rata, karena RAB ini kan namanya rencana, semua hanya estimasi, dan saya jamin tidak akan 100% presisi, RAB dimanapun, makanya di analisa harga satuan itu selalu namanya overhead, itu yg digunakan untuk mengcover ketika analisa harga material ataupun upah meleset, jd seperti itu

@@AnggaNugraha10 Makasih banyak banget buat pencerahannya pak

@@dedieko1601 sama sama mas

Sama sama mas, krn ini proyeknya tahun 2019, jd AHSP nya masih pake yg tahun 2016

sama sama mas, untuk saat ini blm saya buatkan RAB dan RAP khusus MEP, mudah mudahan next time ada kesempatan untuk membuat tutorialnya ya

@@AnggaNugraha10 Alhamdulillaah, semoga sehat dan sukses terus bang.

oh iya mas silakan klo mau dimasukkan ke rekapitulasi, klo mau dimasukkan bahkan lebih baik, nanti tinggal di rekap saja total masing masing pekerjaannya di RAP ke sheet rekapitulasi tapi klo tidak pun tdak masalah, selama bisa terbaca dengan baik, krn di lembar Detail RAP, sudah terdapat jumlah RAB, juga sudah terdapat jumlah RAP di masing masing item pekerjaannya dan sudah dibandingkan juga diantara keduanya, dengan nilai profit dan prosentase profit

bisa saja, cuman untuk konstruksi jalan perlu pengembangan lebih, krn dalam konstruksi jalan itu penggunaan alat kerja cukup lengkap dan detail analisanya, jd perlu banyak pendetailan lebih di bagian analisa peralatan dan penggunaan alat berat, disesuaikan dengan koefisien koefisien masing masing pekerjaannya,

tergantung jenis pembangunan yg dibangunnya klo peralatan, klo untuk bangunan gedung sederhana seerti yg di contoh video itu alat yg digunakan tidak banyak, semua bisa masuk ke biaya overhead dan di ahsp juga untuk bangunan gedung bisa dilihat rincian alatnya juga tidak ada, klo mau nambah dimasukkan alat juga silakan itu situasional tergantung jenis bangunan yg dibangunnya bisa juga masuk ke item persiapan ditambahkan sendiri itu juga boleh untuk mengcover alat alat, jd peralatan itu situasional, dimana untuk contoh RAP di video memang tidak banyak membutuhkan alat, yg banyak menggunakan alat berat itu biasanya pekerjaan jalan dan bangunan air, dimana di ahsp juga ada analisa khusus untuk perhitungan kebutuhan alat juga jadi alat itu situasional disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan proyeknya

untuk ashp menggunakan sni ini sangat memungkinkan sekali untung, krn klo diuji secara real dilapangan, banyak beberapa item pekerjaan di lapangan yg lbh kecil dari pada ahsp selanjutnya kembali juga kepada manajemen pelaksanaan proyeknya, klo manajemennya bagus pasti keuntungannya juga bagus

Sebetulnya klo bobot progress itu harusnya diberi nilai biayanya, krn bobot adalah hasil perhitungan antara nilai biaya item pekerjaan tersebut terhadap total seluruh biaya proyek klo kasusnya seperti itu bobot yg digunakan itu bukan bobot progress keseluruhan, alternatif nya jika kasusnya seperti itu adalah menggunakan bobot parsial yg dimana perhitungannya tidak menggunakan biaya sama sekali dan antara item pekerjaan diasumsikan tidak saling berkaitan progressnya ini cara bobot parsial yaitu volume pekerjaan yang sudah dikerjakan / volume total pekerjaan tersebut misal total beton pilecap = 20 m2 yg sudah dikerjakan di lapangan itu 10 m2 maka progress beton pilecap adalah 10/20x100% = 50% pekerjaan beton kolom lantai 1 totaknya misal 30 m3, yg sudah dikerjakan itu misal 6 m3 maka progress pekerjaan beton kolom adalah 6m3/30m3x100% = 20% jadi itu namanya progress bobot parsial, yg dimana bobot hanya ditunjukkan untuk masing masing pekerjaan saja, tidak bisa dijadikan progress gabungan keseluruhan pekerjaan, jadi klo mau progress bobot keseluruhan maka tetep mau tidak mau harus tau nilai biayanya

Untuk harga disesuaikan dengan lokasi proyeknya masing masing mas, beda tempat beda harga, untuk melihat harga satuan standar barang bisa dicek di situs dinas pupr daerah setempat mas, nanti tinggal diganti harganya di RAB tersebut

Terima kasih mas

@@asalgobler2385 sama sama mas 🙏

klo bisa ada contohnya bang

Itu biasanya menggunakan analisa sendiri mas, biasanya setiap kontraktor memiliki analisanya sendiri sendiri (diluar AHSP PermenPUPR) krn di AHSP tersebut setau saya tidak ada analisa khusus mengenai site management, mudah mudahan nanti saya bisa buatkan tutorial mengenai site management ini ya mas, 🙏🙏🙏

iya mas, bisa pilih mau pembayaran pekerjanya sistem harian atau borongan, disesuaikan dengan kebutuhan proyek masing masing,

koefisien apa masbro? koefisien tenaga kerja dan bahan? disana sudah dijelaskan, gak usah repot repot nyari rumus untuk menentukannya, tinggal download aja AHSP kemenpupr terbaru, cari item pekerjaan yg dibutuhkan, tinggal ikutin dan tulis, selesai, its easy kecuali klo mau bikin analisa sendiri untuk keperluan perusahaan atau yg gak ada di AHSP kemenpupr, nanti itu ada materinya lagi,

betul mas, RAP itu krn kan sudah terhitung estimasi besaran profit dan kebutuhan lainnya secara detail untuk digunakan dalam real pembangunan maka RAP hanya untuk internal kontraktor, klo owner cukup RAB sama progress aja yg tau nya

tidak, mungkin bisa dipelajari dulu dan dipahami pengertian dan definisi rap, dan mungkin juga klo sudah sering terjun untuk handle pekerjaan pekerjaan konstruksi, nanti akan paham apa itu rap, karena dari pertanyaannya sudah bisa tergambar, mas nya mungkin blm berkesempatan untuk banyak terjun di berbagai proyek konstruksi, upah? betul ada di analisa rab, lalu bagaimana kondisi ketika pekerjaan di borongkan? lalu bagaimana jika kondisi pekerjaan dibuat harian? apakah bisa terlihat dari ahsp?? apa bisa tau rencana profit yg akan didapat? kurva s? nah ini yg jadi masalah, mas nya bikin kurva s berdasarkan apa durasinya? kira kira kah??? kan durasi itu harusnya dibuat berdasarkan volume pekerjaan masing masing pekerjaannya yg dibandingkan jumlah pekerja yg akan mengerjakan, cara nya bagaimana? semua bisa terjawab dengan adanya rap,

@@AnggaNugraha10 ohhh......yang saya pertanyakan dalam konteks mempertajam isinya dan penyusunan saja, tidak bertanya banyaknya terjun dalam dunia kontruksi, peran saya memang bukan dikontraktor/pemborong/estimator...namun dalam manajemen proyek ada profesi laiinnya skala besar proses tender saya berada didalamnya...saya bertanya hanya sebagai acuan saya saja jika ingin design & build... terima kasih.

@@reziningratmudoyo8326 oh tidak, saya merespon atas pertanyaan yg ditanyakan diawal ya, krn pertanyaannya itu perlu diluruskan biar tidak salah dalam memahami definisi rap, kurva s dan definisi analisa harga satuan pekerjaan, dan tidak ada pertayaan tentang pertajam isi dan penyusunan, mungkin bisa dibaca lagi ya pertanyaannya, krn jika melihat video sampai selesai, kan disana sudah bisa diliat, rap itu penyusunannya bagaimana, terdiri dari apa saja, dan rap juga itu adalah mempertajam / mendetailkan dari rab, semua sudah terdetailkan dengan rinci dalam RAP baik jumlah upah rencana yg akan dikeluarkan, jumlah material yg perlu dibeli dan dibutuhkan, profit rencana yg akan didapatkan dan banyak lainnya oh profesinya itu mmmhhhhhh oke oke oke KERENNN

sama sama mbak, klo tenaga kantor / staff dan lainnya biasanya ada di tahap persiapan, nanti untuk pekerjaan persiapan ini rinciannya bervariasi, tergantung kebutuhan dan ketentuan di kontrak, jika proyek skala besar, biasanya di persiapan ini detailnya banyak bisa terdiri dari 1. penyiapan lahan 2. mobilisasi dan demobilisasi 3. K3 4. penyedian kantor sementara dan bedeng pekerja 5. honor staff tenaga proyek 6. biaya administrasi penunjang pelaksanaan proyek 7. penyediaan fasilitas pendukung proyek danlainnya biasanya hal hal seperti itu masuk di pekerjaan persiapan kak, kebetulan untuk RAP di contoh video ini hanya proyek skala kecil, jadi di persiapan tdk di rincikan, penggajian karyawan dan lainnya diambil dan dianggarkan dari profit dan overhead klo modelnya seperti ini

bisa dipakai, cuman nanti analisa harga satuannya disesuaikan dengan analisa untuk jalannya dan perlua ada beberapa penyesuaian lebih lanjut, krn dalam pembangunan jalan, analisanya akan lebih detail lagi, krn banyaknya penggunaan alat berat, idealnya klo rap seperti ini, itu lbh efektif digunakan untuk proyek proyek konstruksi bangunan gedung aja

@@AnggaNugraha10 terima kasih kak

@@monasaridharma4757 sama sama kak 🙏🙏

Halo kak, untuk format ini untuk bangunan gedung aja mas, krn analisanya berbeda antara pekerjaan jalan dengan pekerjaan gedung, dimana pekerjaan jalan itu akan banyak analisa tentang penggunaan alat berat,

@@AnggaNugraha10 kak boleh dibantu mungkin share fild untuk jalan dan jembatan. 🙄🙏

klo blm batang, tinggal di konversi aja dari kg ke batang menggunakan koefisien sesuai ukuran besinya

kalau cara edit ketebalan gmna bang angga contoh kya di lantai kerja rabat beton di stu 10 cm mau di ganti jadi 5 cm

untuk upah borongan jasa nya aja itu sebetulnya variatif, tergantung desain dan tingkat kesulitan pekerjaannya tapi umumnya dikisaran 20%-30%

Sudah ada di deskripsi untuk filenya, bisa didownload

Untuk harga satuan apa ya kak? upah, material atau analisa harga satuan pekerjaan ya? harga satuan upah = bisa dari pembagian umk lokasi setempat atau harga pasaran pekerja di lokasi tersebut, untuk harga pasaran bisa melakukan survey atau berdasarkan pengalaman, mungkin untuk simpelnya sekarang kan ada media sosial, untuk harga harga upah itu open akses bisa diketahui dari media sosial tersebut, misal fb ig atau google untuk harga barang, bisa diliat dari harga satuan bahan terbaru yg dikeluarkan oleh dinas PU atau pemerintah setempat, klo tidak ada atau tidak update, bisa berdasarkan survey toko, distributor dilokasi pembangunan, klo cara simpelnya, bisa liat juga seperti contoh harga upah, bisa dicari lewat media sosial atau google untuk analisa harga satuan pekerjaan, ada 2 cara, bisa menggunakan ahsp yg sudah dikeluarkan oleh kemenpupur, untuk taun sekarang bisa mengacu pada ahsp tahun 2022, atau jika perusahaan biasanya punya ahsp sendiri, yg dibuat berdasarkan penelitian, pengamatan dan pengalaman selama membngun beberapa proyek nah jika proyek pemerintah, diwajibkan menggunakan ahsp yg sudah dikeluarkan oleh kemenpupr tetapi jika proyek swasta atau pribadi atau non pemerintah lainnya boleh menggunakan ahsp sendiri boleh juga menggunakan ahsp kemenpupr, bebas klo proyek non pemerintah,

@@AnggaNugraha10 MasyaAllah Jazaakallahu khayran bang penjelasan nya, harap maklum bang saya lulusan baru, Udah sempet lihat ahsp sebelumnya, karena lumayan banyak dan belum semua dilihat jadi saya memastikan kembali ke abg, saya jga sudah baca² komen di video ini benarnya. Yang saya tanyakan itu harga satuan peraitem pekerja pada RAB bang, Sekarang sudah mengerti dari penjelasan abg, dan sudah cek file dari abg juga. Wokaylah bang terima kasih

@@TutorialKinemaster sama sama kak, semoga video video saya bisa membantu untuk sedikit belajar tentang ilmu konstruksi ya kak terutama dalam manajemen proyek

Halo kak oh bisa, silakan di chat aja di ig ya kak, untuk link ig nya ada di deskripsi

untuk upah hariannya atau borongan ya mas?

oh maksudnya koefisien nya ya mas? saya biasanya menggunakan analisa sendiri, krn di AHSP referensinya terbatas untuk ME, tetapi untuk Plumbing masih cukup banyak referensinya,

klo bisa RAB aja yg disajikan kepada client, krn RAP itu sudah detail banget sudah ada nominal profit dan lainnya, RAP itu klo bisa cukup intenal kontraktor saja

@@AnggaNugraha10 wah terima kasih replynya Pak. Iya saya pikir juga begitu. Tapi ini ceritanya investor untuk melihat langsung detailnya Pak. Berarti apakah yang dimaksud itu excelnya langsung ya?

@@cador1624 RAB beserta analisa harga satuannya dan backup datanya aja biasanya jadi kan klo bikin RAB itu pasti ada analisa harga satuan, ada backup data perhitungan volume, jadi itu saja yg dikasih itu normal klo itu klo RAP kan lebih detail lagi, pemecahan dari RAB yg dimana sudah diatur angka real rencana profitnya dan juga estimasi estimasi biaya lainnya

@@AnggaNugraha10 ok Pak.. terima kasih pencerahannya. Berarti apakah kalau saya bilang walaupun untuk internal, RAP jarang sekali atau tidak disajikan dalam bentuk "print" namun dilihat melalui excelnya langsung? ataukah memang misal untuk internal RAP ini biasanya bisa di "print" untuk disajikan?

@@cador1624 klo untuk penyajian itu bebas sih sesuai kebtuhan, jika cukup softcopy aja ya boleh, diprint juga boleh, gak ada ketentuan khususnya klo masalah penyajian

bisa didownload di materi ms project part 57 ya

iya mas, yg RAP itu dari AHSP di detailkan yg dikomparasikan dengan volume masing masing pekerjaannya, agar dapat estimasi kebutuhan jumlah material dan tenaga kerja nya serta rencana profit yg ingin didapatkannya,

@@AnggaNugraha10 kan sebelumnya kita sudah hitung kebutuhan material sperti semen, pasir, besi dll. itu datanya sudah masuk ke rap kah mas

@@zainalarifin5303 perhitungan kebutuhan semen pasir dan kerikilnya dihitung darimana? menggunakan koefisien ahsp dikalikan volume masing masing pekerjaan? atau dengan cara apa?

jika sudah dirincikan kebutuhan masing masing materialnya dengan cara mengkalikan koefisien terhadap volume? berarti sudah dapat data kebutuhan materialnya nah RAP ini umumnya terdiri dari estimasi biaya upah yg perlu dianggarkan, jumlah material yg perlu dibeli, peralatan yg perlu didatangkan, biaya biaya tak terduga dan biaya operasional lainnya serta profit maka jika data data tersebut sudah lengkap semua, itu sudah dikategorikan RAP tapi klo blm lengkap, berarti blm bisa dikategorikan RAP secara utuh, krn RAP ini emang diharuskan lebih detail dari RAB dan lbh rinci

untuk semua filenya ada di deskripsi, silakan di download

@@AnggaNugraha10 mksh bang

@@anime_ASMR21 sama sama kak 🙏