Рет қаралды 1,574,662
JAKARTA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar ayahnya, Presiden Joko Widodo kembali ke Solo usai purna tugas. Gibran merasa masih banyak calon yang kompeten untuk melanjutkan tugas sebagai kepala negara. Belakangan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden ramai diperbincangkan publik.
Gibran menegaskan tidak pernah mendapat limpahan tim relawan Jokowi. Ia mengaku tidak mengenal Projo, organisasi kemasyarakatan pendukung Joko Widodo. Gibran menuturkan waktu itu tim relawan Jokowi justru yang paling tidak setuju dengan majunya di Pilkada. Maka, ia membentuk timnya sendiri dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Surakarta pada 2021 lalu.
Di bawah kepemimpinan Gibran, Kota Solo beberapa kali menjadi tuan rumah event berskala internasional. Sebut saja konser Dream Theater dan Deep Purple. Tak hanya itu, ia menyebut Solo juga menjadi wilayah yang terbuka bagi semua agama. Apa misinya?
Gibran membagikan buku berjudul “Wali Kota Karbitan” yang berisi capaian kinerja selama menjabat. Ia sempat mengusulkan ke penerbit agar bukunya berjudul “Bocil Dinasti”. Namun, usulan ini ditolak, apa alasannya?
Beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh seperti Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto datang ke Solo. Apa yang membuat para politisi senior menemui juniornya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka?
Gaya kepemimpinan Gibran sangat berbeda dengan sang ayah, Jokowi, saat menjadi orang nomor satu di kota Solo. Ia sangat kocak di media sosial, namun bisa juga sangat marah saat ada anggota Paspampres yang memukul sopir truk. Bahkan Gibran juga memecat Lurah Gajahan karena melakukan pungutan liar berkedok THR pada para pedagang. Sebagai pemimpin, gebrakan apa yang ingin ditunjukkan Gibran?
Selengkapnya saksikan dialog Rosianna Silalahi bersama Gibran Rakabuming Raka. Simak dalam ROSI eps. Gibran: Maaf Kalau Saya Lahirnya Telat, malam ini pukul 20.30 WIB di KompasTV.
#jokowi #gibran #pilpres2024