salah seorang pemerhati sejarah di nganjuk, jawa timur dengan gamblang memaparkan hasil penelusuran sejarahnya yang ada di wilayah kecamatan ngronggot dan tanjunganom. pria bernama nurul burhani muchsin bersama beberapa kelompoknya tersebut telah menemukan sebuah istana bekas kerajaan mataram kuno, peninggalan raja medang pu sindok.
berdasarkan data pendukung yang mereka miliki, bekas istana kerajaan yang ditemukan di desa klurahan, kecamatan ngronggot dan desa sekitarnya ini adalah bekas istana cucu pu sindok, anak dari sri isyana tungga wijaya, bernama makutha wangsa wardhana.
bukti-bukti yang mereka temukan di antaranya berupa bangunan benteng sepanjang empat setengah kilometer kali tiga setengah kilometer dengan lebar dan tinggi empat meter. kondisi benteng masih tertanam dalam tanah.
selanjutnya, nurul burhani muchsin menyebutkan satu per satu situs-situs yang memperkuat bahwa hasil temuannya adalah sebuah istana kerajaan, yakni berupa talud yang baru saja dilakukan ekskavasi oleh bpcb jawa timur beberapa waktu lalu, taman sari, pendopo agung istana, tujuh lorong bawah tanah, kesatrian, wantilan, alun-alun, pasar gede, dan lain-lain.
menurut nurul burhani muchsin, berdasarkan keliling benteng sepanjang sekitar 16 kilometer, berarti luas istana kerajaan medang saat itu sekitar seribu hektar lebih. didukung dengan situs-situs yang berhasil direkap, disimpulkan sudah memenuhi syarat disebut sebagai istana kerajaan.
berikut, nurul burhani muchsin menjelaskan sebuah peta tentang situs-situs petilasan peradaban kuno di desa klurahan dan desa sekitarnya, kecamatan ngronggot.
nurul burhani muchsin juga menyampaikan hasil interview-nya terhadap puluhan warga di tiap-tiap desa, kecamatan ngronggot. hasilnya, seluruh warga yang ditemui menyatakan, pernah menemukan kerangka mayat di pekarangannya, jumlahnya sangat banyak.
diperkirakan, ribuan kerangka mayat tersebut adalah kerangka manusia yang tersisa saat terjadi maha-pralaya pada masa raja darmawangsa teguh diserang tiba-tiba oleh tentara haji wura-wari dari luwaram, sekutu sriwijaya. sehingga penduduk medang banyak yang tewas, kerangka mayatnya berserakan kemana-mana.
kendatipun situs-situs yang ditemukan telah memenuhi syarat disebut sebagai istana kerajaan, dan bukti-bukti sejarah telah menguatkan, namun pihaknya masih membutuhkan bantuan teknologi untuk mendeteksi kebenaran hasil temuannya.