apasih

@@ltstns WKWKWKW

Ini putri keraton sejati bukan princes kalengan yg sok imut sok gaya putri hayu putri keraton sejata trah ratu turunan ratu yg mlh sederhana lugu apa adany

cerdas emosi cerdas jg secara intelektual.

Bener, apalagi OKB, beuh minta ditendang sampe ke bulan 😆

Kalo sekarang trendnya bukan kebarat-baratan tapi ke-arab-araban

@@andarubimasakti1332 Nah, itu juga mirip. Kalo kebarat-baratan kan supaya tampak modern, kalo kearab-araban itu mungkin supaya tampak religius, pada umat muslim tentunya. 😅 Padahal, sama, kita bisa menjadi religius, mengerti hukum islam, bahkan fasih berbahasa arab tanpa harus mengikuti budaya arab. 😊

@@rizkywahyus.2028 josss setuju lurrr

termasuk tidak termasuk arabisasi

Termasuk ke-korea-koreaan dan ke-jepang-jepangan.

Bukan cuma pamer barang di yotub

The real princess

.

Mengingat menimbang dan seterusnya sejarah ingat sejarah 1 Maret.

Proses ..... Begitu perlunya proses yang harus pegang tangguh tatak tanggen ..... Inallahamangashobiriin.

Good succesfull .... 🙏🙏🙏.

Budaya adalah Koentji..

Philosopy import contoh nya seperti apa pak, contohnya?

Mbakmu po piye? Gusti kanjeng ratu...

@@edys3212 Mboten menopo mas. Kalau masnya bukan masyarakat Yogyakarta bukan kewajibannya untuk memanggil Beliau (Gusti Ratu Hayu) dengan gelar kerajaan atau kehormatannya. Cukup Mbak Hayu saja sudah membuat beliau senang kok. Karena beliau sendiri juga yang memang ingin lebih dekat dan dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan merakyat. Tapi kalau untuk masyarakat Yogyakarta maka rasanya tidak sopan kalau memanggil beliau hanya Mbak saja, karena beliau juga junjungan kita. Jadi menyebutkan gelar kerajaannya seperti sebuah kebanggaan dan apresiasi untuk kita atas jasa dan peran beliau kepada kesultanan dan masyarakat.🙏

@@edys3212 gkr hayu sendiri pernah bilang kok kalo bukan abdi dalem katanya gk wajib manggil "gusti" katanya boleh cuma manggil "mbk". Ada di video acaranya tompi & alm.glen fredly waktu itu bintang tamunya gkr hayu. disitu gkr hayu menjelaskan tentang panggilannya.

@Bintang Nugroho hehehe wkwkw nggeh mas nyenengke

@@edys3212 hehehe los aken kangmas gassken

semua budaya indonesia jgn sampe hilang

dan bukan arabisasi

bkn pula asengisasi..

Tidak percuma belajar diluar negeri krn wawasan jd tambah luas, congratulation buat Gusti Hayu

@@dwiwahyuharyanto1986 main main ke keraton jogja mas, biar tau Islamnya ngelekat di bangunan nya, ke masjid Gedhe Kauman juga, cari tau sejarah kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat itu apa

@@Daffaghomzi sudah pernah

Iya. Dia selalu mampu menyederhanakan bahasa yang membuat kita faham tanpa ngerasa diajari.

Kan disekolahke duwur

@@raditsanjaya6451 saya gak komen jaman bro, saya komen sistem pemerintahan....

@@machsusromadhon6710 tergantung pemangku kekuasaan,,, bisa saja di masa depan negara ini menjadi federal dan mengharuskan setiap provinsi membuat sistem pemerintahan daerah seragam,

@@machsusromadhon6710 dan sosial politik tergantung pada jaman, titik.

Kalo dirubah ya gak istimewa karena Yogyakarta Adalah kerajaan dalam negara

setuju Banget , sultan yang mengayomi rakyatnya , sejengkal tanahpun tidak boleh dikuasai asing , mugi Allah paring tetap DIY.

Saya ga soal nya ahli waris yg laki masih banyk

saya sbg rakyat jogja,cmn sendiko dawuh apapun keputusan sultan...

ya terus apa hubungannya???

Indonesia darurat membaca...

Dikri Geming “saya adalah dan tetap adalah orang jawa” sri sultan hamengkubuwono IX

Ya iyalah...sekolahnya saja di LN