Gus Baha Gojlok Habis-Habisan KH Marzuki Mustamar di Ngaji Bareng Gus Mus adalah reaction ngaji kita bersama dengan KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha tentang Gus Baha bertarung Fiqih dengan KH Marzuqi Mustamar dalam Ngaji di KH Mustofa Bisri.
Beberapa catatan yang merupakan rangkuman dari kajian kita bersama Gus Baha kali ini, diantaranya yaitu:
1. Khilaf atau perbedaan kontra (paradoks) antara pendapat para ulama atau para ahli fiqih itu bagus karena nantinya ini akan meringankan ibadah umat, khilaf membuat sudut pandang yang luas dan tidak langsung menghukumi salah pada pendapat yang lain. Sebagaimana KH Hasyim Asy'ari berbeda pendapat dengan KH Faqih Maskumambang terkait penggunaan kentongan dan bedug untuk tanda waktu memasuki masa sholat fardhu. Sehingga khilaf menjadi memperbolehkan bagi umat untuk memakai fiqih yang mana? Yang pakai pentongan dan bedug ya boleh, yang tidak memakai bedug dan kentongan ya juga boleh. Sejak dahulu khilaf menjadi rujukan fiqih yang baik karena memperbanyak sudut pandang.
2. Seni menjadi Kyai adalah seni agar dicari kesalahannya dalam berfatwa, sehingga ketika disajikan kesalahannya membuat kyai cerdas karena akan menyajikan alasan atau dasar hukum fiqihnya. Dan dengan itu maka sudut pandang dari keilmuannya akan semakin luas.
3. Gus Baha sering dan senang mencarikan hukum fiqih untuk meringankan cara ibadah masyarakat, dengan cara membaca dan mempelajari banyak sekali kitab-kitab fiqih. Dengan tujuan mencarikan peluang-peluang dasar hukum beribadah yang paling mungkin bisa dilakukan oleh masyarakat, yang ringan-ringan saja.
4. Supaya ilmu itu hidup, maka Kyai harus ada yang bermental petarung seperti Kyai Marzuki Mustamar, agar ilmu fiqih juga ada yang tegas. Ijtihad itu mau nggak mau harus dilakukan, karena ranah ijtihad ini sudut pandangnya banyak, sebagaimana dulu ada yang cinta nabi itu dengan memandang wajah Nabi, ingin bertemu terus dengan Nabi, tapi ada juga wujud cintanya sahabat kepada Nabi malah justru sampai tidak mau memandang Nabi, dan tak pernah sowan Nabi, karena takut mengganggu Nabi. Ada juga yang kelak ketika di akhirat ada yang ingin melihat Allah karena sangat mencintai Allah, tapi ada juga yang cinta pada Allah namun tak mau melihat Allah karena merasa tidak pantas. Semuanya tetap benar.
5. Gus Baha benar-benar menggojlok Kyai Marzuqi namun ini dilakukan secara terang-terangan dan langsung dihadapan Kyai Marzuqi, namun ini memang diniatkan untuk khilaf dan memang artinya beliau langsung mencontohkan betapa khilaf antar ulama atau antar ahli ilmu ini untuk memperluas sudut pandang dalam beribadah. Dan dengan cara menggojlok Kyai Marzuqi ini merupakan kecerdasan tingkat tinggi karena kita sebagai audiens langsung bisa melihat secara langsung materi khilaf yang disampaikan oleh Gus Baha dan Kyai Marzuki Mustamar.
6. Gus Baha juga menantang beberapa kyai-kyai dan Gus Gus Muda di dalam ngaji kali ini, bahwa beliau memang orang yang sungguh-sungguh belajar dan punya ilmu serius, kalau nggak percaya boleh didebat dan siap berkhilaf dengan siapapun. Hal ini memang untuk memancing para Gus-gus agar mau belajar secara serius juga, sebagaimana Gus Baha pernah menyatakan atau meminta agar Gus-gus Muda sudah saatnya untuk tampil dan melanjutkan laku waliyullah.
Mungkin itu saja yang bisa kita catatkan sebagai rangkuman ngaji kita kali ini, semoga bisa menjadikan kita sebagai penerima ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, semoga menjadi amal ibadah Gus Baha yang berkah dan mberkahi untuk kita semua, Aamiin 🤲🤲🤲
#gusbaha
#gusbahaterbaru
#gusbahalive
#livegusbaha
#gusbahalucu
#khbahauddinnursalim
#ngajigusbaha
#ngajinahdlatululama