HALAL BI HALAL 2024

  Рет қаралды 47

Sarbaini Beny

Sarbaini Beny

2 ай бұрын

HALAL BI HALAL 2024
HALAL BI HALAL merupakan salah satu tradisi yang selalu hadir saat Idulfitri. Biasanya Halal bi halal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Pada acara Halal bi halal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.
Halal bi halal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini. Halal bi halal juga berkembang menjadi ajang "open house", di mana sebuah rumah atau instansi mengundang orang untuk datang bersilaturahmi.
HALAL BI HALAL ternyata memiliki sejarah sendiri di Indonesia. Tradisi ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain.
Arti HALAL BI HALAL
HALAL BI HALAL memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Halal bi halal sebenarnya berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'. Namun, Halal bi halal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Kata Halal bi halal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halal bi halal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halal bi halal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.
Asal Usul HALAL BI HALAL Versi I
Ada sejumlah versi asal usul istilah Halal bi halal. Istilah Halal bi halal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'. Kata ini masuk dalam kamus Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938.
Dalam kamus ini alal behalal berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa). Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).
Asal usul istilah Halalbihalal ini bermula dari pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari Solo sekitar tahun 1935-1936. Pada saat itu, martabak tergolong makanan baru bagi masyarakat Indonesia.
Pedagang martabak ini dibantu dengan pembantu primbuminya kemudian mempromosikan dagangannya dengan kata-kata ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’. Sejak saat itu, istilah halalbehalal mulai populer di masyarakat Solo.
Masyarakat kemudian menggunakan istilah ini untuk sebutan seperti pergi ke Sriwedari di hari lebaran atau silaturahmi di hari lebaran. Kegiatan Halalbihalal kemudian berkembang menjadi acara silaturahmi saling bermaafan saat Lebaran.
Asal Usul Halal Bihalal Versi II
Versi kedua asal usul Halalbihalal berasal dari KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948. KH Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Wahab memperkenalkan istilah Halalbihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.
Atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halalbihalal.' Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja.
Mereka mulai menyusun kekuatan dan persatuan bangsa ke depan. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Bung Karno menyelenggarakan halalbihalal.
Halalbihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Hingga kini Halalbihalal menjadi tradisi di Indonesia.
Makna Halal Bi halal
Halal bi halal tidak dapat diartikan secara harfiah dan satu persatu antara halal, bi, dan halal. Istilah 'halal' berasal dari kata 'halla' dalam bahasa Arab, yang mengandung tiga makna, yaitu halal al-habi (benang kusut terurai kembali); halla al-maa (air keruh diendapkan); serta halla as-syai (halal sesuatu).
Dari ketiga makna tersebut dapat ditarik kesimpulan makna halal bi halal adalah kekusutan,kekeruhan atau kesalahan yang selama ini dilakukan dapat dihalalkan kembali. Artinya, semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.
Tradisi Halalbihalal Sudah Ada Sejak Masa Mangkunegara I
Tradisi serupa dengan Halal bi halal diyakini sudah ada sejak masa Mangkunegara I atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa. Saat itu, untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, setelah salat Idulfitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana.
Pada pertemuan ini diadakanlah tradisi sungkem atau saling memaafkan. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bi halal.
Tag.
Halal bi Halal, Silaturrahmi, Tradisi orang Indonesia, Tahun 2024.

Пікірлер
LEBARAN 2024 Part 1
7:58
Sarbaini Beny
Рет қаралды 112
PABRIK PARFUM
4:49
Sarbaini Beny
Рет қаралды 49
KINDNESS ALWAYS COME BACK
00:59
dednahype
Рет қаралды 122 МЛН
Happy 4th of July 😂
00:12
Pink Shirt Girl
Рет қаралды 35 МЛН
ИРИНА КАЙРАТОВНА - АЙДАХАР (БЕКА) [MV]
02:51
ГОСТ ENTERTAINMENT
Рет қаралды 14 МЛН
3M❤️ #thankyou #shorts
00:16
ウエスP -Mr Uekusa- Wes-P
Рет қаралды 13 МЛН
MUDIF Part 4
5:57
Sarbaini Beny
Рет қаралды 535
Rahasia Yang Bisa Bangkitkan Semangat Seorang Pemalas
14:17
Kisah Bijaksana
Рет қаралды 366 М.
kejadian di dekat PULAU MADURA bukan mitos sudah masuk tv
12:05
MEGALUH TV
Рет қаралды 17 М.
TIBA DI TANAH AIR PERJALANAN HAJI TAHUN 2023 DUYUFURRAHMAN Part 19
5:29
Bagian Lapung ||Live || Cover Andriansyah Nasution #laguviral #lagumandailing
7:31
MASJID AGUNG SYAHRUN NUR
6:37
Sarbaini Beny
Рет қаралды 244
KINDNESS ALWAYS COME BACK
00:59
dednahype
Рет қаралды 122 МЛН