Indonesia memiliki kekayaan luar biasa tak ternilai. Sebuah keterhubungan antar pulau-pulau di Nusantara yang terjadi sejak sekitar 3000 tahun silam. Keterhubungan ini kemudian dinamakan sebagai Jalur Rempah Nusantara. Jalur ini adalah salah satu jalur perdagangan tertua di dunia. Sezaman dengan Jalur Sutra.
Jalur rempah kemudian memanjang sampai ke belahan benua lain, sampai melintasi samudera. Jalur ini identik dengan rempah-rempah dari Timur Nusantara, yaitu pala, lada dan cengkih. Namun, belakangan komoditas yang diperdagangkan termasuk juga kayu cendana, gaharu, gula, teh, kopi sampai pengawet mayat.
Rempah-rempah, komoditas seksi dan paling dicari didunia itulah yang membawa bangsa Eropa datang ke Nusantara. Bermula dari interaksi dagang, bangsa Eropa macam Portugis dan Belanda, berubah menjadi penjajah. Inilah awal mula kolonialisme. Dibanding usia Jalur Rempah, periode mereka singkat. Namun memiliki daya rusak yang hebat.
Liputan ini menceritakan tentang kisah di balik Jalur Rempah Nusantara kini. Menggambarkan tentang hiruk pikuk manusia yang hidup meneruskan generasi terdahulu. Mulai dari kisah tentang pohon cendana di Kupang (NTT), pelayaran melintasi rute jalur rempah menggunakan KRI Dewaruci sampai kisah terbentuknya sebuah kebudayaan Surabaya.
Semuanya tersaji dalam Hikayat Jalur Rempah.