Holla~
Kalian apa kabar?
Nggak kerasa yah udah 5 minggu kita ditemenin sama video travel Vietnam.
Sebenarnya masih banyak banget kota-kota di sana yang pengin aku explore.
Aku harus balik lagi ke sana.
Entah kapan.
Yang penting punya keinginan aja dulu.
Kapan wujudinnya?
Liat nanti.
Sat, set, sat, set.
Tiba-tiba udah nongol hahaha
----
Kalian tau nggak, apa yang terjadi sebelum aku balik ke Jakarta?
💭: Gak tau lah, Kak. Kan belom diceritain.
👽: Iya, kan aku basa-basi dulu.
💭: Ya elah, Kak. Sama kita aja pakai basa-basi.
👽: Padahal kalian suka banget kalo dibasa-basiin sama gebetan yang ujungnya pun gak ada kejelasan.
HUUUUUAAAAAAAAA
😂🤣😂🤣
Jadi ceritanya tuh begini...
((nggak usah pakai "Auuuuuu"))
Satu malam sebelum balik, aku ribet banget sama perkoperan.
Semua akibat oleh-oleh makanan ringan dan juga lukisan yang aku beli.
Barang bawaan aku ada:
✅ Baju-baju yang lumayan tebal.
✅ 2 sepatu.
✅ Perlengkapan kecantikan (mandi & skincare).
✅ Perlengkapan Curut.
✅ Perlengkapan kamera.
Dan semua itu aku masukin ke koper ukuran medium. Tentu aja muat -- ada sisa sedikit untuk taruh oleh-oleh.
Tapi....
Permasalahannya adalah aku gak nyangka kalo oleh-olehnya jadi bertelor.
🐣: Apa itu telor aku~?
👽: Sttt! Kamu jangan ikut-ikutan. Ayo, beresin kamar lagi.
Setelah berkutat cukup lama dengan pengaturan barang-barang di dalam koper, akhirnya berhasil tuh. Aku senang bukan main.
Lalu muncul permasalahan berikutnya.
Aku gak bisa nongkrong sampai larut malam untuk menikmati malam terakhir.
Soalnya jam flight kepulangan ke Jakartanya tuh pagi. Jam 05.30.
Itu artinya aku harus bangun jam 03.00.
💭: Duh. Kenapa pagi banget??
👽: Ketika itu nggak ada penerbangan langsung dari Da Nang ke Jakarta. Alhasil aku harus transit dulu di Ho Chi Minh.
----
03.00
Alarm berbunyi.
Aku langsung buru-buru cuci muka, gosok gigi dan masukin semua peralatan mandi ke dalam koper.
Nggak pakai mandi. Kan udah mandi sebelum tidur.
Lagipula tidurnya juga cuma 3 jam.
Sebelum berangkat ke airport, aku double-check semuanya. Jangan sampai ada yang tertinggal.
Aman.
Owkay. Saatnya ngueng-ngueng ke airport sebelum matahari nongol.
----
Begitu sampai airport, aku kaget banget!
Pintu bandaranya ditutup.
Aku gak bisa masuk.
Aku dan Ara sama-sama bingung.
Mendadak rasa ngantuk hilang.
Digantikan dengan rasa kepanikan tiada tara.
Aku gedor-gedor kaca airport berharap ada orang yang dengar.
Eh! Benar aja. Di dalam ada seorang ibu yang lagi ngepel lantai airport. Hanya dia satu-satunya di dalam airport.
Dengan bahasa isyarat -- yang kalau dijadiin ke dalam kalimat artinya:
"Gimana cara aku masuk ke dalam, Bu?"
Ibunya gak banyak ngomong dan cuma nunjuk ke papan besar yang berisikan list penerbangan di hari itu.
SEOUL 07.15
WASHINGTON DC 07.35
xxx
xxx
xxx
Dari list yang aku baca, aku gak nemuin JAKARTA.
"Lah, kok bisa?"
Aku dan Ara berkali-kali ngomong gitu.
10 menit kemudian, aku baru sadar!
Pantesan aja gak ada!
Pantesan aja pintu airport masih tutup!
AKU TUH SALAH TERMINAL 🤦‍♀️
Harusnya aku ke terminal domestik bukan international. Kan aku harus transit dulu di Ho Chi Minh huuuaaaaaa.
Langsung tuh aku buru-buru pesan mobil online.
Lagi-lagi, masalah gak berhenti sampai di situ.
Gak ada mobil online yang mau angkut aku dari terminal international ke terminal domestik.
🥲🥲🥲
Akhirnya aku harus jalan kaki 10 menit (kalo gak salah ingat) ke terminal domestik.
Untungnya gak pakai ketinggalan pesawat.
Asli, aku udah capek duluan bahkan sebelum capek-capek penerbangan transit dimulai hahaha
Tapi jujur, aku malah jadi senang banget.
Soalnya pengalaman ini bakalan jadi materi lucu untuk diingat dan diceritain ke anak cucu nanti.
xoxo,
RSW