Рет қаралды 489
Seorang Maestro lontar bernama Bapak Mudita Adnyana yang tinggal sendirian di rumahnya di Banjar Adat Kauh, Desa Pakraman Tenganan Pagringsingan, Kecamatan Manggis, Karangasem.
karya karya beliau banyak dikoleksi oleh oleh orang besar seperti dikoleksi tiga kepala negara yaitu Presiden Italia , Perdana Menteri Selandia Baru , dan juga Presiden Indonesia ke 5 dan juga dan beberapa orang- orang besar lainnya.
Bapak Wayan Mudita Adnyana memajang foto bersama Presiden Italia Sandro Pertini yang pernah berkunjung pada 6 Juli 1983, Perdana Menteri Selandia Baru Hellene Clark (7 Januari 1988), dan Presiden/Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, 31 Desember 2001.
dalam buku tamu yang beliau catat dengan raopi terdapat Presiden Italia Sandro Pertini membeli lontar Baratha Yudha senilai Rp 10.000. Perdana Menteri Selandia Baru Hellene Clark membeli lontar Baratha Yudha senilai Rp 246.000, dan Megawati Soekarnoputri, saat itu masih menjabat Wakil Presiden RI, membeli lontar Ramayana senilai Rp 500.000.
Bapak WayannMudita Adnyana juga cakap menggambar di daun lontar yang lebih dikenal dengan sebagai karya seni lukis prasi. Dia menggambar di daun lontar lengkap dengan teks sesuai alur cerita. Misalnya cerita Ramayana dan Sutasoma.