Banyak yang tidak mengetahui bahwa Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyimpan berbagai benda pusaka peninggalan leluhur, para penyebar agama Islam pertama di Pulau Jawa.
Benda pusaka tersebut disimpan rapih dalam Museum Pasucian Bumi Alit. Setelah beberapa kali dipugar, bentuk bangunan Bumi Alit saat ini menyerupai masjid dengan susunan tiga atap. Terdapat patung ular di depan pintu masuk dan patung gajah di depan pintu gerbang museum.
Warga Setempat meyakini bahwa benda yang disimpan dalam Bumi Alit, salah satunya merupakan pemberian Sahabat Rasulullah Saw, Sayyidina Ali RA, kepada Prabu Sanghyang Borosngora serta senjata-senjata yang dipakai raja terdahulu. Benda-benda pusaka tersebut diantaranya pedang, dwisula, keris, kujang, goong, pancaworo, dan bangreng.
Salah satu bukti bahwa pedang tersebut milik Sayyidina Ali ialah terdapat 3 kalimat dalam bahasa Arab pada bilah pedang tersebut, yang berbunyi:
La Fabasirtha Ali Ya Ali al dzulfikaqar Wa Ali Wasohbihi Azma’in, Laa Syaefi Illa Dzulfiqar, Laa Fatta Illa Aliyya Karomallahu Wajnahu.
“Ini adalah pedang milik Syaidinna Ali Karomallohu Wajhnahu“.
Hingga saat ini, pengunjung bisa memasuki Bumi Alit setelah mendapat izin dari juru kunci Panjalu. Selain sebagai museum, terdapat pula tempat khusus yang digunakan oleh orang-orang untuk berziarah ke makam leluhur.