Рет қаралды 73,314
Irma Suryani Pasang Badan❗Sebut Prabowo Presiden B4jingan Tol*l, Rocky Gerung 'Disikat' Irma Nasdem
***********
Presiden terpilih Prabowo Subianto menghormati sikap para pihak yang memilih berseberangan dengan dirinya di pemerintahan yang akan datang. Namun, ia mewanti-wanti kepada pihak tersebut untuk tidak mengganggunya.
"Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu," kata Prabowo di acara Rakornas PAN, Jakarta, dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (9/5/2024).
Prabowo menegaskan akan berjuang bersama seluruh kekuatan yang hendak bekerja sama dalam membangun Indonesia ke depan. Ia memastikan bakal mengamankan kekayaan Indonesia sepenuhnya untuk kepentingan bangsa.
Prabowo mengatakan bakal menghilangkan kelaparan di Indonesia. Ia tak mau ada rakyat Indonesia yang menderita kelaparan.
Ia memastikan takkan ada anak Indonesia yang menangis karena tidak mempunyai makanan. "Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat, saya dipilih oleh rakyat," ucap dia.
Sepertinya ucapan prabowo itu menyindir PDIP
Perlu diketahui
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai hari ini belum bersikap, apakah menjadi kelompok pro pemerintahan Prabowo-Gibran atau justru sebaliknya. Diketahui, sikap PDIP masih menunggu hasil rapat kerja nasional atau Rakernas pada akhir bulan Mei 2024.
Maka dari itu, menurut analis politik Arifki Chaniago meyakini pernyataan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih 2024-2029 soal pihak tidak mau diajak kerja sama jangan mengganggu adalah sebuah pesan untuk PDIP agar nantinya saat politiknya berbeda tidak menjadi pihak yang mengganggu.
************
#beritapolitik
#prabowo
#jokowi
#mahkamahkonstitusi
#gibranrakabumingraka
#irmasuryani
#rockygerung
#prabowopresiden2024
“Itu pesan politik Prabowo di acara PAN, karena sampai saat ini tidak ada sinyal misal ketika Prabowo ingin merangkul PDIP tetapi dengan beberapa opsi ditawarkan, PDIP belum jelas apakah oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Arifki melalu pesan suara diterima Liputan6.com, Sabtu (11/5/2024).
Arifki berpandangan, sinyal politik PDIP yang belum jelas terbaca dari simbol dan dari narasi yang berkembang di publik. Dia pun meyakini, sampai hari ini PDIP masih ragu-ragu apakah berkoalisso atau menjadi oposisi untuk 2024-2029.
“Ini terasa ketegangannya sangat kencang. Jadi sepertinya, Prabowo tengah merasa terganggu dalam berkonsolidasi pasca Pilpres,” jelas pria yang juga menjabat sebagai direktur eksekutif Al Jabar Strategic ini.
Meski semikian, Arifki menilai seharusnya Prabowo tidak perlu terlalu pusing untuk merangkul PDIP ke dalam pemerintahannya. Sebab, jika hal sebaliknya yang terjadi maka dengan bergabungnya NasDem dan PKB dirasa sudah cukup kuat menyeimbangkan posisi PDIP.
“Ya saya rasa pilihan politik diambil Prabowo apakah merangkul atau meninggalkan PDIP yaitu ketika posisi PDIP memilih menjadi opisisi. Sebab diyakini sudah ada partai lain yang sepadan seperti NasDem dan PKB yang lebih lentur arahnya ketimbang PDIP,” Arifki menandasi.