Рет қаралды 239,578
TRIBUNVIDEO.COM - Ada beberapa kesimpulan terkait keberhasilan pejuang Hamas Palestina membobol tembok perbatasan dan menyerbu wilayah pendudukan Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Beberapa faktor itu antara lain;
Hamas yang berhasil menipu Israel mengenai rencana serbuan.
Serta, ditemukannya kelemahan utama dalam infrastruktur pengawasan di tembok perbatasan Gaza.
Dilansir The New York Times, Selasa (10/10/2023), hal itu menjadi elemen penting dari rencana yang memungkinkan Hamas menimbulkan dampak terburuk bagi keamanan Israel dalam lima dekade.
"Faktor-faktor itu menjadi elemen penting dari rencana yang memungkinkan Hamas menimbulkan dampak terburuk bagi keamanan Israel dalam lima dekade," tulis laporan The New York Times, Selasa (10/10/2023) terkait serangan Hamas.
Adapun, dalam laporan tersebut, sejumlah pejabat senior keamanan Israel telah dimintai keterangan.
Yakni, tentang kesimpulan awal yang dibuat oleh lembaga mereka.
Mengenai serangan pejuang Hamas Palestina ke Israel selatan pada Sabtu lalu.
Adapun diketahui, pejuang Hamas Palestina sebelumnya telah menyerbu lebih dari 20 kota dan pangkalan militer.
Atas aksi brutal tersebut, ratusan tentara dan warga sipil tewas.
Mereka pun tak segan untuk menyandera puluhan orang.
Sebelum serangan itu, Israel menganggap Hamas berhasil dicegah sejak bentrokan pada Mei 2021.
Pasalnya, berdasarkan laporan dari TNYT, Hamas saat itu dianggap bukanlah ancaman bagi Israel.
"Panggilan telepon yang disadap antara militan tampaknya mengkonfirmasi penilaian (asessment) kalau organisasi tersebut bukanlah ancaman (bagi Israel)," kata sumber ke TNYT.
Sebagai informasi, sebelum diserang Hamas ini, Israel pernah sesumbar bahwa tembok canggih yang dibangun di sepanjang perbatasan Gaza tidak bisa ditembus.
Israel pun telah gembar-gembor, menyatakan pembatas tersebut canggih.
Karena diklaim memiliki berbagai jenis sensor.
Serta, tak ketinggalan soal adanya senapan mesin yang dioperasikan dari jarak jauh.
Karenanya, para pejabat Israel pun percaya, jika wilayah tersebut tidak dapat ditembus.
Adapun, keyakinan itu membuat Israel hanya menempatkan kekuatan militer yang relatif kecil di dekatnya.
Sehingga, pihaknya hanya memprioritaskan wilayah lain untuk penempatan pasukan.
Adapun, dikabarkan bahwa saat penyerangan itu, Hamas berhasil menghancurkan setidaknya empat menara komunikasi.
Mereka menggunakan amunisi drone murah yang dijatuhkan pada tahap awal serangannya, menyebabkan sistem pertahanan Israel rusak.
Israel, seolah tidak dapat melihat akibat dari jebolnya penghalang fisik tersebut.
Namun, faktanya, penerobosan tembok penghalang merupakan tugas yang lebih mudah bagi Hamas dari yang Israel perkirakan.
Hamas menggunakan bahan peledak dan buldoser untuk menciptakan hampir 30 celah agar sekitar 1.500 pejuang dapat melewatinya.
Kegagalan operasional yang dilakukan Israel mengakibatkan para komandan seniornya berkumpul di satu pangkalan di wilayah tersebut.
Hal yang terjadi berikutnya, pangkalan militer tersebut dapat dikuasai oleh serangan kilat para pejuang Hamas Palestina.
Orang-orang yang berada di posisi lebih tinggi dalam rantai komando militer Israel pada awalnya tidak menyadari skala serangan di tengah kekacauan tersebut.
Adapun, pesawat-pesawat tempur Israel membutuhkan waktu berjam-jam untuk memberikan dukungan udara kepada pasukan yang merespons.
Meskipun, mereka bermarkas hanya beberapa menit dari daerah tersebut.
Investigasi menyeluruh atas kegagalan Israel membendung serangan Hamas masih tertunda, lantaran pasukan Zionis saat ini fokus pada aksi militer balasan di Gaza.
Laporan tersebut menyatakan, bahwa serangan Hamas telah menghancurkan rasa aman negara Israel.
Bahkan, merusak reputasi internasionalnya sebagai mitra keamanan yang dapat diandalkan.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sesumbar Tak Bisa Ditembus, Tembok Perbatasan Israel Nan Canggih Tak Guna Lawan Drone Murah Hamas, www.tribunnews.com/internasio....
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.