Рет қаралды 12,046
KEDAHSYATAN SAKARATUL MAUT / USTADZ ABU HUMAIROH @KajianOnline744 @HumairohChannelNew
Gambaran sakaratul maut jikalau diketahui oleh setiap manusia yang hidup, pasti semuanya akan selalu mengingat kematian. Begitulah kira-kira sekilas yang dapat menggambarkan rasa sakit dari sakaratul maut.
ALLAH TA'ALA sendiri sudah menjelaskan mengenai 'kengerian' dari sakaratul maut ini. Dalam Al-Qur'an QS. Qaf ayat 19, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
Artinya: "(Seketika itu) datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari."
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Subhanallah, Mahasuci Allah, sesungguhnya sakaratul maut ini mengandung kedahsyatan."
Imam Al-Ghazali menggambarkan bahwa sakaratul maut adalah saat di mana rasa sakit menyerang jiwa secara intens dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tidak ada satu pun bagian jiwa yang terlepas dari rasa sakit tersebut. Sehingga orang yang sedang mengalami sakaratul maut merasakan seolah-olah organ-organ tubuhnya ditarik dan dicabut dari ujung kaki hingga ke kepala.
Gambaran Sakaratul Maut Oleh Nabi Idris
Mengutip buku Kisah dan 'Ibrah oleh Syofyan Hadi, suatu hari Nabi Idris penasaran dengan rasa sakaratul maut. Ia pun meminta Malaikat Maut mencabut nyawanya. Atas izin Allah SWT, Malaikat Maut pun mencabut nyawa Nabi Idris.
Malaikat maut kemudian bertanya kepadanya, "Ya nabi Allah! Bagaimana rasanya mati tadi?"
Nabi Idris menjawab, "Tidak bisa aku ceritakan betapa sakitnya, sekiranya kambing yang hidup itu dikuliti, lalu diberi asam pada tubuhnya, maka sakitnya tujuh kali lebih hebat dari itu".
Malaikat maut tersenyum sambil berkata, "Ketahuilah hai Nabi Allah! Selama saya mencabut nyawa makhluk, maka nyawa engkaulah yang paling lunak dan paling lembut saya cabut".
Nabi Idris pun terkejut mendengar jawaban malaikat maut, karena dia tidak bisa membayangkan, bahwa mati yang dirasakannya adalah mati yang paling lembut. "Lalu bagaimana dengan yang paling kerasnya. Tentu lebih hebat lagi rasa sakitnya," cetusnya di dalam hati.
WALLAHUA'LAM.