Beberapa tahun terakhir ini "Jama'ah al-Kadruniyah" mulai mengincar Nazareth, kota Yesus yang damai dan toleran. Spanduk-spanduk superioritas "Muslim" terpampang di jalan menuju Kanisah al-Bishara (Gereja Kabar Gembira) yang termahsyur di Timur Tengah itu.
Seperti memutar lagu lawas, gelar Putra Allah disalahpahami sebagai "Allah beranak dan diperanakkan". Padahal ilmu Kalam Islam mengenal istilah "tangan Allah", "mata Allah", "wajahAllah", yang tentunya tidak bisa dimaknai secara harafiah. Bambang Noorsena setuju dengan "Ilmu Kalam"-nya Rizieq Shihab. Sayangnya, Rizieq tidak menerapkan makna majasi pada term Teologis Kristen tentang Putra Allah dan Trinitas. Secara dialogis, bukan harus menyakini tetapi saling memahami.
Saksikanlah tayangan ini sampai tuntas, agar anda semua bisa paham. Jika anda terberkati dengan tayangan ini silahkan beri LIKE dan SHARE seluas-luasnya. Jangan lupa SUBSCRIBE (bagi yang belum) dan klik tombol LONCENG-nya, agar selalu mendapat notifikasi tayangan terbaru dari channel kami. Todah Rabba.