relatable bgt... thankyou for making this video, kak Gita! it means a lot:'''''') dulu, aku lahir di keluarga yang ekonominya stabil. bapak ku punya usaha, ibu ku guru. dan itu ngebuat aku tumbuh sbg pribadi yg kurang bijak menggunakan uang. but at the end... usaha bapak aku skrg bangkrut, meskipun udh coba bisnis ini itu, yg endingnya malah ditipu org sana sini dan akhirnya gagal. bapak aku sempet hampir stress karna ditipu. duit yg udah dia kumpulin buat biaya kuliah aku sm kakak aku, ludes ditipu org. skrg bapak aku nganggur, akhirnya ibuku sendirian yg ngebiayain kuliah aku sm kakak aku. meskipun selalu ada aja terselip kata2 "ibu bisa gak ya kuliahin kalian sampe selese" , tp aku percaya sih, Tuhan pasti bantu. sekarang, ibu aku yg cari nafkah, bapak aku yg ngurusin pekerjaan domestik rumah. disaat pandemi kayak begini, yg mengharuskan semua punya hp, karna dulu hp ku android lama dan emg udh hampir sekarat, jadi android ku dulu gak compatible buat download app utk e-learning. sampe akhirnya bapak bela2in ngejual barang kesayangan dia buat beliin aku hp yang lebih bagus. katanya "biar kamu kuliahnya lebih gampang." damn... i'm crying. dan masih ada aja temen2 yg nyinyir "knp si beli hpnya ini. eman bgt. knp gak sekalian beli iphone" WKWKWKW. dulu aku malu tiap kali ditanya soal "apa pekerjaan bapak", tp makin kesini aku justru bangga punya bapak yg segitu struggling demi anak-anaknya, dan aku merasa beruntung. gak cuma sama bapak, tapi juga ibu aku yang biayain aku dan kakak ku kuliah sendirian. she's strong woman i've ever meet😭 setelah aku nonton video kak gita, aku jadi makin bangga dan makin kagum sm kedua org tua aku and i feel like.. why i should be ashamed of it?

Menuju usia 22 tahun, Masih berjibaku dengan kampus, saat teman-teman saya udah dapat cari duit sendiri. Bingung setelah kuliah harus ngapain, kerja dimana. Kadang minder kalo kumpul sama teman dan bahasannya udah kerjaannya masing-masing. Semoga Allah melancarkan urusan kita semua 🤲🏻

Pembahasan yg menarik gita,, minta tlg bahas dong ttg cara jd perempuan yg percaya diri

Sampai sekarang lagi ngalamin yang namanya 'malu'. Dari kecil aku selalu minder karna aku orangnya pendiem sedangkan temen temen bisa ngomong banyak atau ada aja yang bisa mereka omongin. Aku malu gak punya keberanian apa apa waktu itu sampai sempet sering dibully secara fisik. Mental pun sering tertekan di rumah atau kalau ada sodara kumpul karna gaya makan aku yang pelan banget dan juga cengeng. Aku selalu ngerasa ada yang gak beres, tapi aku malu ungkapinnya. Aku lebih milih diem dan mendem sendiri. Berteman sama orang juga rasanya susah sampai bener bener deket. Itu aku dapet temen juga pas lulus sma karna sadar temen banyak juga buat apa. Aku sering minder temen temen punya privilege kaya orang tuanya punya pekerjaan bagus sampe mereka bisa bimbel, mereka punya banyak prestasi atau bahkan piala. Sedangkan aku gak ada apa apanya. Aku sering ngerasa malu sering ikut lomba tapi gak pernah menang. Sekarang coba berdamai sama diru sendiri bahwa gak kuliah itu gapapa, gak lolos beasiswa luar negeri itu gapapa, diberhentiin dari kerjaan sebelumnya dan belum nemu kerja itu gapapa, tapi masih susah. Aku coba untuk cerita sama temen tapi susah, aku takut mereka terus menghakimi aku, padahal yang aku butuhkan cuman 'kamu gak sendiri'. Aku selalu berusaha untuk menutupi kekuranganku karna aku takut aku salah, aku takut orang orang menertawakanku, aku terlalu takut semua kenyataan yang ada. Aku menutupinya dengan menulis dan aku upload tanpa ada yang tahu bahwa itu punya aku. Meski punya teman dekat bukan berarti mereka akan selalu ada, mereka sangat sibuk. Aku terlalu sungkan untuk mengganggu mereka. Hingga tersadar, berteman dengan orang yang lebih tua terasa menyenangkan juga. Tapi tak menutup kemungkinan, aku masih terlalu malu untuk mengungkapkan isi hati dan pikiranku secara terbuka. Terima kasih kak Gita, setiap aku melihat video kak Gita aku selalu merasakan energi positif itu.

Entah kenapa nonton ini bawaannya pengen nangis 😭 Di Indo, keknya semua-muanya ada standar ideal. Beda dikit aja dikucilkan. Semangat terus kak. Sehat2. Makasih udah bikin video tentang ini.

I hope this year Kak Gita gets 1M Subscriber aamiin

suka bingung kenapa konten2 kaya gini susah trending dan viewers nya ga sebanyak konten2 yang 'ga penting'. semoga kedepannya akan lahir content creator yang kea gini, setiap kontennya selalu ada pelajaran yangg bisa diambil, semangat ka gita, love you 💜

jujur gapernah malu sama kondisi bapak yang konotasinya ga kerja, tapi selalu sakit hati kalo bapak bilang "maaf bapak belum bisa jadi kayak bapak temen-temen adek ya" cuma aku selalu bilang "bapak tetaplah bapak saya yang hebat dan kuat karena sampai sekarang bapak masih bertahan dan bapak selalu ada buat saya". bapak selalu jadi panutan saya karena ketabahan dan kekuatannya, makasih kak gita udah buat saya open minded tentang segala sesuatu yang saya hadapi sekarang.

Apapun masalahmu, tetap kuat ya!! Have a nice day✨

1M subscribersss pliss. Indonesia needs this whole of stuff. Good job ka Gitaaa!

Di depan temen2 aku selalu senyum, selalu ngelawak, selalu baik, selalu pinter. I may say it's all kinda fake. Dari kecil, orang tuaku punya masalah masing-masing. Tiap hari tengkar, aku pindah rumah beberapa kali buat ngehindari masalah, dan di usiaku 20 tahun mereka cerai walau rasanya gaada bedanya. Sampe sekarang pun, trauma masa kecil masih ada dan ganggu pendidikan, sosial, dan habit sehari-hari. Setahun lalu aku hampir ngelakuin suicide (sekarang udah mayan move on bgt krn psikolog dan ilmu psikologi). Di saat temen curhat putus ama pacar atau punya begetan baru, aku ga bisa cerita apa-apa tentang heartbreak ku thd orang tua. Yang jelas waktu aku pernah curhat soal itu, trmen2ku ga respon dan suasana jadi krik2. Padahal sesuai yang Kak Gita bilang, showing vulnerability itu bukan hal mudah. Sekarang aku trauma buat curhat apapun ke temen dan jadi lebih fake :) (this is not my real name) I'm working on it with the help of my psychologist. I'm taking it one day at a time. Tapi emang masalah idealisme dan ekspektasi sosial ini real, dan ga baik. Terima kasih banyak Kak Gita. Ngomongin topik gini butuh awareness, empathy, dan keberanian. Semoga dampaknya baik buat banyak orang.

sadar atau enggak, pas kita bisa jujur ke orang lain sama apa yg ada di diri kita, bikin kita bisa ngelihat mana sih yang beneran tulus sama kita.

it's funny how this video is uploaded after i just have a convo with a friend about how our mental state is not in the best condition, she was brave to seek professional help and there is me who prefer to keep all the problems for myself, i dont know if it is because "malu" or what, but i think i handled it well(?) though it takes a long time for me to have peace with myself, to not keep comparing with all my "successful" friends, i was feeling left behind and kept blaming myself for my incompetence. Hearing "everyone has their own problems behind the closed doors" is really reassuring, thank you Git. if anyone ever read this, you should start by loving yourself more (at least that was what i did, and still try to) and dont compare yourself with others, everyone is unique, everyone has their own issues, trust yourself more, you got this!

I used to cry every night. Im crying and drowning by my own thoughts. There was a time i thought leaving this world was really the only option. One night i looked towards my future and asked myself if my pain will ever go away?. I hate myself for not being brave enough to show my weakness,sadness,my tears and stuffs to my family and my close friend, im scared they would tell me im dramatic and ignored me. But im also feel guilty when people cared for me. I blocked everyone from knowing my true self due to my low self-esteem. Its so fucked up. I feel like everyone around me is moving forward and im stuck, i feel like i never going to be anything. And its sucks! Everynight im scared for my future will be. No direction to head to. So frustrating. Im suffering more than anything. My friends pursuing what they want at their college life while im here waiting for job opportunity so that i can support my family financial. Its like im left behind while others wings are starting to grow. Im here waiting for someone who will teach me how to walk.

"Iya gue gak sempurna, hidup gue juga gak sempurna, yaudah mau diapain lagi" You dont know how powerful that line, Git. Gue lagi dalam masa "malu" gara2 ngerasa ngga memenuhi tujuan hidup sesuai dg norma sosial (: Tiap hari kepikiran banget "anjrit, pasti w diomongin tetangga gara2 blm nikah" . Padahal gue tu masih muda, belom juga 30 tahun 😂

Masuk ke jurusan kuliah yang cukup sulit untuk dijalani, its too hard, but dari kesulitan itu kita harus nikmati. Bangga sama diri sendiri yang sudah berada di titik ini.

Kurang tau lagi ya kak, tapi seiring mulai tumbuh besar aku mulai juga tahu kalau semua ini itu mulai dari standarisasi. Dari mulai kecantikan, kesuksesan, kesehatan, dan hal-hal lainnya yang bener-bener kalau di Indonesia itu seolah-olah jadi patokan. Padahal menggeneralisasi sesuatu yang hanya untuk 1 2 orang dan dilakukan pada semua orang itu bener bener ga masuk akal. Karena kalau selamanya bergantung pada hal seperti itu, gak akan pernah lepas. Ibarat ya setelah kerja lalua apa menikah, setelah menikah lalu apa, punya anak, setelah punya anak lalu apa dan to be continued Dan mau menambahkan juga untuk "masalah". Aku gak tau apa ini masih di kalangan ku saja atau emang udah common banget. Banyak orang yang ku kenal terlalu mendewakan masalah orang A seolah-olah orang B tidak memiliki masalah:( gimana ya ngejelasinnya. Poinnya itu "kasian si A masalah nya berat banget harusnya kamu bersyukur" Yap:) itu menjamur banget padahal si yang ngomong juga belum tentu tahu masalah setiap orang. Dan yang perlu ditancapkan adalah setiap orang punya masalah nya masing-masing. Ada yang speak up ada yang diem, ada yang mencoba menghadapi, ada yang mencoba untuk dihindari, ada yang kuat ada yang lemah:( Kita nggak bisa mematokkan seseorang untuk bersyukur hanya atas perbandingan dengan orang lain. Karena semuanya itu tentang expect atau target entah target kehidupan, target pendidikan Dan harusnya kita tahu dong bahwa bersyukur itu bukan "pemberitahuan" yang harus dikoarkan pada orang lain. Let be reality, teman. kalau kita terus menerus seperti itu Jadi ya----404 ERROR:) Thank you Kak Git udah open minded❤️

Manfaatin comment section, and here IM Dulu gak bakal nyangka ayah bakal pensiun dini, bertepatan dengan gue yg mau masuk kuliah. Udah keterima tp ortu gak yakin bakal mampu karena dua-duanya nganggur. Start bisnis jual bensin, bangun kos-kosan dari uang pensiun walau cuma empat kamar. Walau gak banyak penghasilannya dan ngalami hari-hari yg semua harus berhemat. Alhamdulillah.. sekarang gue di semester lima, yang dari tahun ini kuliah dengan beasiswa. Dari sini gue yakin, Tuhan memberi cobaan juga hikmah di dalamnya.. Cheer Up guys..!

Terima kasih untuk selalu menjadi orang yang menginspirasi, Kak Git! Opini kakak sangat related dengan kebanyakan orang di Indo. Kita malu akibat stigma masyarakat, walaupun sebenernya stigma itu ga ditujukan kepada kita. Tapi kemudian, kita yang malah membuat stigma untuk diri sendiri. Membatasi gerak, karena takut apa kata orang. Membatasi pikiran, karena takut kena cibiran. Membatasi mimpi, karena takut dianggap norak dan rendahan. Malu hanyalah sebuah asumsi. Maka rasanya kebanyakan dari kita harus mulai mencoba untuk melawan itu, sedikit demi sedikit. Jangan malu sama apa yang sekarang kita punya. Perbaiki apa yang bisa kita perbaiki. Kejar apa yang bisa kita kejar. Fokus atas apa yang bisa kendalikan 💕 Saya juga sedang dalam proses itu. Pribadi seperti Kak Gita ini yang jadi pemantik semangatnya!

semua orang indo harus liat video ini!!!!😭

gita: asking why did she raised her eyebrows? me every single damn time: had no control over my eyebrows

Kak Gita, makasih udah ngomongin masalah ini, it means a lot for me, selama ini aku insecure dan malu untuk banyak memulai ide-ide baru, takut dicibirlah, ortu ga dukung karena beda "jalan" sama keluarga dll. dan aku tetep kekeuh buat jadi diri sendiri tapi berakhir sering mempertanyakan dan ujung2nya stop karena malu. Thanks Kak Gita sekarang i'll work smarter and harder on my own path. Semoga Kak Gita dan Kak Paul sehat selalu dan diberi kebahagian oleh semesta. 💛🐣

Gimana si cara ngubah pola hidup warga indo, mereka semua harus banget nonton Vidio ini nih

Gw bakal ngakuin bahwa hidup gw tuh gak ad smpurna2nya,smua ekspektasi yg gw jdiin patokan tuh gk ad yg kecapai sama skali,gw ngerasa beda bnget sma orng2 di lingkungan gw,entah gw yg aneh or another reason.Tpi yg pasti gw sngat tertekan.Pas nulis ini aja gw msih dlam kondisi yg super tertekan bnget

wktu kak gita blg semua keluarga itu punya dramanya masing2 dan aku setuju bgt. ada 2 temen gw yg keluarganya bisa di blg kurang harmonis. dan mereka blg ke aku kalo keluarga ku itu harmonis bgt,ortu nya baik,bahkan mreka smpe blg "coba aku punya ortu kaya kamu". aku pas dgr itu kayak......😶 padahal semua keluarga itu pasti punya masalah,mereka gatau aja dlu ortu gw gimana berusaha bgt survive demi makan,hampir cerai,bokap gw dipenjara,nyokap gw yg kerja,tpi skrg alhamdulillah bokap gw yg kerja dgn penghasilan yg bisa di blg lebih dri cukup,nyokap gw dirumah aja urus ank. yahh intinya semua keluarga pasti punya masalah lah. kalau gk punya masalah boong aja,flat bgt idup kalo gada masalah haha

Bener banget si kak git, karena gue cape dengan ekspektasi orang, sekarang seringnya malah ngeliatin ke orang ke abnormal an gue wkwk gatau la menurut gue normal itu yg kayak gimana dan dimana dulu Tapi sejauh yang gue liat once we tryna be honest with our vulnerable parts atau ke abnormalan kita dan seseorang nerima, pasti ada mungkin beberapa aja tapi mereka malah jadi salut kalo kita berani jujur dan never put any expectation ke kita, ever. Malah jadi makin ngerti keadaan orang lain disekitar kita itu beragam.

Empowered women empower women. Kak gita, I just wanna say that you changed my mindset so much. How I see the world, how I react to our common problems in the society. Thank you, kak gita. Terus semangat berkarya kak!

13.05 "iya gw ga sempurna, iya hidup gw ga sempurna. yaudah mau diapain lagi. Sejak awal bawang bgt :(. Baru kali ini liat kontennya ka gita yang aku ngrasa terwakilkan. Selama ini aku malu buat cerita karena memang kaya belum bisa percaya sama siapapun. Makasih ka gita, it means a lot for me :")

Hey, kak git! Aku juga pernah kena TBC. Alhamdulillah 2bulan lalu selesai pengobatan, aku pengobatan selama 12 bulan. Jujur ya, awal kena penyakit ini aku sempet minder karena rasanya ga bebas buat ketemu orang dan juga terlebih target2ku di kelas 11 banyak banget, dan aku harus ngalah karena harus ngejalanin pengobatan selama itu. Tapi saat-saat dimana aku harus fight dengan penyakit ini sekaligus harus belajar mandiri karena aku ga sekolah, disitu aku banyak belajar. Lama-lama ada rasa bangga dalam diri karena bisa melakukan hal ini, yang blm tentu orang lain bisa lakuin juga. Dan, saat-saat itu juga aku banyak dpt problem keluarga. Aku bener2 ga deket sama ibu sambungku, bahkan dirumah pun gapernah ada percakapan diantara kita. Dan lagi lagi, di situ aku banyak belajar dng mengingat2 sosok alm.ibu aku yang meninggal waktu aku ujian SMP. Aku inget2 perjuangan kita hidup waktu kecil, pindah pindah rumah, jualan gorengan, tinggal di samping kandang sapi, pokoknya banyak lah. Lagi dan lagi, ternyata itu malah yg bisa menguatkan aku. Mulai dari situ aku bisa terbukan pelan2 ke orang. Cerita tentang diriku. Masa kecilku yang penuh perjuangan, ejekan, celaan, sampai sekarang alhamdulillah Allah mengangkat derajat keluargaku. Intinya, aku setuju bgtt sama opini kak gita ini!! Dan, teruntuk kalian yg baca ini. Selamat dan semangat tumbuh ya🌾 jangan lupa bersyukur:) Terima kasih🌾

Can relate :" Even meskipun sebenernya kita enjoy aja ngelakuinnya, nope juga. Tpi kita tau stigma orang2 di lingkungan kek begini, gmna mereka bakal ngeliat dan ngomongin Emang ga gampang sih buat ga kepengaruh lingkungan yg udah begini :"

saat ini pun gua sedang mengalami yang namanya malu, gua merasa ga bisa kaya temen - temen gua yang bisa langsung mengerti pelajaran di kampus . dan gua pernah usahan 2 kali lipat dari biasanya gua belajar , malah bikin gua blank. di tanya presentasi pun malah hah hah an malu bgt sumpah :( dan gua mengakui memang gua bukan anak pinter yang di jelasin skli pun langsung ngerti :( makasih ka gita , semoga kedepannya gua bisa sedikit - sedikit mengatasi malu ini dengan usaha belajar yang lebih lagi :)

“It’s not fair. I’ve been trought a lot to accepting myself. And I DID. It’s already three days that i accepting my self, love myself, loving my flaws. But today, the people that suppused to support and teaching that everybody have flaws and you should appreciate yours are the one that opposite. It’s hard sometimes hearing people say something about my acne. I dont know how to answer. This past times I’ve been saying a lot of painful thing to myself when i see myself in the mirror. I am happy now. Until the “ih itu jerawatnya makin parah ya”, “lo makin jerawatan ya”, “untung lo putih jadi msh gpp lah” bullshits. I’m just telling you, it’s hard for someone that been trought shit like this okay. It’s not like you saying those thing making a lot of difference for them. I dont know what I’m saying, but I’m upset. I’m upset go people that supposedly encourage me to love myself. But it’s true then, sometimes society’s beauty standards are painfull af. I dont say this long sentence for nothing. I want you all to UNDERSTAND and be at their side when they need you the most. I’m tired. Maybe y’all think that I’m lebay or shit, but idfc what the fuck you think I’m doing this for. And for those who struggle same shit like me or other people too, this is for you. We’ve been trough A LOT I’m sure of that. Nothing gonna change it if you not willing and starting to. Maybe you think that it’s hard or dont know where to start, but you’ll get this done. I’m sorry if i say some shitty thing, or it’s not helping much, but u know what i mean right? I hope u do. The moral of the story is : PLEASE APPRECIATE THOSE WHO HAPPY WITH THEIR APPEARANCE, because it’s hard to get there. Thank you for reading this far. Stand by people who needs your help please 🙂.” Gua pernah ngeuploud ini di ig gua supaya setidaknya org2 tau apa yg gua struggle, karna banyak bgt org2 yg mikir klo gua punya “a perfect life” tp ya enggak lah pastinya. And i end up deleting that post because somehow i think I’m not ready to tell uneg2 gua i guess. Mengapus post itu juga gak buat gua ngerasa relief, begitupun ngepost itu. Ya itu aja sih uneg2 gua

Hardships that I face everyday, it seems to me that I like to keep it private rather than sharing it to the public because I couldn't handle the perceptions of people that are opposed to my problems. The real reason for me of not sharing my problems is because I don't want to burden people with the difficulties that I'm facing because I assumed that they have their own problems to settle on their own. There were times that I couldn't keep it to myself and accidentally shared it to everyone (my big family members) and I couldn't control my emotions as I was bursting into tears (IN FRONT OF ALL PEOPLE). BUT, the outcome of saying it out loud was surreal. There were people (whom I didn't expect) came and talk to me about my problems and shared some motivational sayings in order to overcome the problems that I have. Like you said in your video, I felt vulnerable when I talk about my problems and I was touched by people who came to support and comfort me. The ideas of yours really captivated me in so many ways. Thank you for sharing this kind of topic!

Malu huhuhu this was happened to me about my family. Yes, I'm not that normal family. Yes, I have a financial issues. Yes, I have kakak sepupu yg punya keterbelakangan mental. Yes, keluarga gue ancur setelah nenek, anak 1 dan 2 nenek gue meninggal dn skrg anak 3 dr nenek gue merasa ingin menguasai rumah yg skrg gue tinggalin. Yes, gue lagi mau masuk PTN tapi usaha2 yg gue keluarin sepertinya gagal terus. But, yeah mau diapain lagi :) Gue gak sempurna, keluarga gue pun ga sempurna yaudah gue hidup dgn ketidaksempurnaan. Mungkin ini adalah langkah awal gue untuk berproses menjadi org yg kuat yg hidup dgn ketidaksempurnaan juga menjadi seseorang yg menguatkan org2 bahwa "Kita gak sempurna and it's ok" Mari menguatkan satu sama lain:)

Aku pernah malu soalnya lulus dan belum dpt kerja dan gua anggap itu aib. Temen - temen udah ada pada dpt panggilan interview dan sebagian juga udah kerja, sempet ngejudge diri gua sendiri, merasa gaguna, menghindar dari kehidupan sosial, hidup di daerah yang patriakal nya masih kentel banget dan mengatakan bahwa usia perempuan ada batasnya. Tapi ternyata gua salah gua hak pantes melihat kekurangan diri sama kayak dunia orang lain dunia gua juga tidak ideal gua juga harus bisa melihat effort gua yang bisa lulus tepat waktu saat covid, gua harus bisa nilai gua yang ekonomi gua masih belum terganggu, gua masih muda dan bisa mengekspor macam - macam hal saat ini dan tidak terlalu fokus pada kekurangan. Orang lain mungkin tidak bisa melihat nilai yang ada pada diri gua tapi kenapa gua sendiri harus ikut menilai diri gua jelek? Makasih kak git sekarang gua menyadari setiap orang punya masalah dan effort nya masing2 gua bakal berusaha keras dalam sisa perjalanan hidup kali ini. Tidak ada lagi membandingkan karena itu teramat menyakitkan hehe

Thankyou for making this video kak git. Sempet malu karena selalu ditanya"umur segini kok baru kuliah, temen2 kamu dah pada kerja. Udah nikah,udah punya anak". Btw umur aku skrg 25 tahun,dan ya, aku emg masih kuliah krn emg baru smpet kuliah d usia 21 tahun. Dulu lulus SMA aku langsung kerja dulu krn emg ortu ga bisa ngebiayain aku kuliah. Aku juga kuliah di tanah rantau. Setiap pulang kerumah dan ketemu temen. Pasti ada aja temen yg ngomongin omongan diatas dan bikin aku insecure sama diri sendiri. Tapi setelah nonton ini, aku jd ga malu lagi. Aku yakin kalo "waktu" tiap orang beda beda. Aku jg bangga punya kedua ortu yg selalu pro ke anaknya utk urusan pendidikan dan bilang gausah dengerin kata kata org. Bersyukur bgt. Thanks kak git

Thanks videonya kak Git. Selalu suka sama konten kakak, terutama yg beropini :) MALU. Bahkan sesimpel baju kusut gak disetrika pun kadang bisa bikin malu. Dulu, waktu SMA aku pernah ngeliat temen diejek karena bajunya ga disetrika, dibilangin "abis disamber petir ya, banyak banget petir2 di bajumu" sambil ketawa2. Aku aja risih dengernya apalagi temenku itu. Singkat cerita, lulus SMA Alhamdulillah aku diterima kuliah di Top 3 Universitas di Indonesia. Aku sering banget menemui beberapa temen yang aku anggap keren dan pinter anaknya, baju kuliah dan jilbabnya juga kadang kusut tuh, tapi ga ada satupun yang komen. Momen ini yg buat mataku kebuka dan tersadar. Ga papa kok pake baju kusut, bukan penampilanmu yang utama. Begitu juga dengan jerawat. Selama aku kuliah wajahku juga jerawatan, tapi aku nyaman2 aja karena ga ada satupun temenku yang nyinggung hal tersebut. Bahkan kalo ada temen yang jerawatan juga kita saling berbagi cerita dan solusi. Bersyukur banget ada di lingkungan yang minim stigma!

Sharing online tapi ngena bangettt kak 😍 Pelajaran yg aku dapet setiap kali nonton vidoenya Kak Gita adalah harus lebih open minded, open minded lagi, open minded terus. Biar ilmunya makin luas. Thank you Kak Gitt 💕

"Iya gua ngga sempurna, idup gua ngga sempurna, yaudah mau diapain lagi" Love this quote!

Pengen terlihat ideal dimata "orang"adalah sumber ketidaktenangan.

Gilaaaa bener banget, kadang gw malu ortu gw kerjanya kaya gini ,tapi setelah di pikir-pikir lagi buat apa gw malu? Yang penting ortu gw bisa ngasih kebutuhan gw dan adik gw

Kak gita adalah guru bk perasaanku :)

akhir-akhir ini aku ngerasa malu karna memulai sesuatu yang berbeda, ga kyk tmn"ku lainnya. Aku suka mikir orang lain punya pemikiran aneh ga ya tentangku, gimana kalo gini, kalo gitu. kurang lebih sekitar sebulanan pemikiran itu muncul dikepalaku. trs ga sengaja ngeliat vid nya ka git yg bikin aku makin semangat buat ngelakuin apa yg udh aku rencanain dan percaya setiap orang punya jalan dan suksesnya yg berbeda"

Kalau buat aku kak, aku sempet malu untuk cerita keadaanku, karena bukan karena malu, tapi karena takut nyusahin orang lain, kayak aku tahu tiap orang punya masalah lain, jadi kadang kalau aku gak mau bilang masalah aku apa, keadaan aku yang sebenernya apa, karena gak mau nyusahin orang lain, nambah-nambahin masalah mereka. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ujung-ujungnya selain aku gak mau nyusahin mereka, aku malu karena dengan aku ngasih tau keadaanku yang sebenarnya aku merasa aku terlihat lemah dibandingkan orang lain yang juga punya masalah yang mungkin lebih berat dari aku. Aku tahu itu gak baik, dan sekarang lagi berusaha buat ngebuang kebiasaan buruk itu, setiap orang memang punya masalah masing-masing, jadi gak perlu malu, karena setiap orang gak sempurna, dan setiap orang berhak mendapatkan bantuan. Terima kasih kak Gita buat kata-katanya, terutama yang bagian "Vulnerability is Empowering" itu sudah merangkum semuanya 💞

"Dengerin dokter, dengerin SCIENCE" mangstap kali:v tiati yg triggered ;)

Terkadang ada beberapa hal yang memang harus "biarlah rahasia menjadi rahasia"

Bener sih... Tp semoga orang2 ga cuma mentok berpikir "Hidup gue kyk gini??? Ya udah... " namun juga lanjut ke "Hidup gue kyk gini... So what's next ?" Berdamai dgn ketidaksempurnaan hidup kita memang baik... Tp respon kita terhadap kondisi tsb yg bakal lebih menentukan hidup kita kedepannya

thank you kak Git! it means a lot. kuliah ini selalu minder dan malu karna aku sm ibu lagi dilanda masalah keuangan. yang biasa kami beli jajan di indomaret ga mikir aja skrg sekalinya jajan agak banyak dikit aja pasti menenangkan diri "sekali-kali." padahal habis itu stress sendiri wkwk disamping itu kuliah ini gatau kenapa circle pertemananku itu uangnya sangat berkecukupan. aku tau ini bukan suatu hal yang harus dijadikan "iri/dengki." aku gak iri kak.. cuma emg kadang malu wkwk. sampe-sampe kalo pada kumpul dicaffee agak mahal dikit pasti aku pamit ga ikut dulu wkwk. tp gpp ini semua yg membawa aku jadi lebih menghargai uang, dan waktu. aku jadi seneng bgt kalo bisa quality time dan dirumah. (hemat tentunya!!!)

I mean, gw hidup di circle dimana kita itu harus terlihat perfect, bahkan yg jaman sekrang yg jadi problem adalah ketika ada seseorang yg 'good looking' itu lebih dihargain, daripada yang biasa-biasa aja. Dan ini tu bikin orang yang biasa-biasa aja, yg mana ternyata dia itu punya attitude yg lebih baik jadi ngerasa malu, ngerasa ga dihargain sama orang lain. Bahkan mungkin kalo hal ini dibiarin aja, ampe mengakar diotak kita-orang lain, pasti ngerugiin banget. Dia ngrasa malu karna biasa-biasa aja, ngerasa putus asa gegara ga di hargain, dan ngerasa bahwa nggak adil aja gitu hidupnya Dan gw berharap, lambat laun mindset kaya gini ga lagi dipikirin-diterapin

Salah satu stigma di masyarakat adalah cantik itu kurus. Aku memang gendut sedari lahir. Namun, beberapa waktu yang lalu, aku memang pernah mempunyai berat badan ideal. Tapi memang saat ini beratku naik lagi, hampir obese. Stigma "gagal diet" itu membuatku malu dan rasa malu itu cukup menggangguku. Cukup untuk membuatku malas keluar rumah dan bertemu teman-teman karena malu jika ditanya, "kok sekarang gendut lagi?", "Dulu sudah bagus kurus, kok sekarang jadi gendut?", "Kamu berhenti minum obat diet, makanya jadi gemuk lagi, ya?" Dan seterusnya. Didiemin salah, tapi kalau dijawab juga gak guna karena biasanya itu hanya pertanyaan basa-basi. Tapi hal yang paling bikin malu adalah cat calling. Apalagi jika cat calling-nya seperti ini, "suiit... Lihat sini, dong... Ih sombong, nggak mau noleh. Jalan teruuus, kayak donat lagi gelinding."

Hai kak git. Gue mau sharing sedikit nih soal kondisi gue sekarang yang gue rasa relate sama tema video kali ini. Gue punya pacar yang secara pendidikan dan pekerjaan ga setara sama gue. Bisa dibilang dia ga pegang ijazah. Pekerjaan pun pelayan di sebuah cafe. Gue ketemu dan akhirnya kenalan sama dia waktu gue sama temen makan di cafenya. Singkat cerita kita tukeran kontak dan intens komunikasi sejak saat itu. Semakin lama, semakin gue mengenal dia, gue merasa nyaman. Gue ngrasa nyambung. Bahkan sebelum gue tau latar belakang dia. Of course, gue punya gambaran sedikit melihat dari pekerjaan dia. Gue tau itu bakal jadi masalah buat orang tua gue yang selama ini mendambakan masa depan yang baik buat gue. Gue anak pertama yang pendidikannya paling tinggi di antara adek2 gue. Secara pekerjaan juga gue bisa dibilang paling nyaman karna gue kerja kantoran. Di usia gue yang udah hampir kepala 3, tentu orang tua gue berharap gue secepatnya dapet jodoh yang udah mapan. Tapi entah bagaimana, gue dipertemukan sama cowok gue. Orang tua gue menentang keras. Bahkan setelah hampir setahun kami pacaran, mereka sama sekali ga kasih kesempatan buat pacar gue memperkenalkan diri lebih jauh. Kadang perkataan mereka menyakiti hati, tapi gue coba mengerti. Apa yang mereka khawatirkan, apa yang mereka pikirkan soal masa depan gue, gue berusaha melihat dari sisi mereka. Gue ga malu ngenalin pacar gue ke keluarga dan temen2 gue. Karna gue punya alasan kenapa gue memilih dia. Gue cuma berharap suatu saat nanti orang tua gue bisa kasih kesempatan, karna ga mungkin gue memilih tanpa alasan. Dia punya sesuatu yang spesial yang gue cari sebagai pasangan, dan gue harap suatu saat nanti orang tua gue bisa ngrasainnya..

Kak git aku juga mau share pengalaman aku ttg rasa malu. Dulu waktu sd aku termasuk berprestasi dan aku bangga2 aja dgn fisikku yg walaupun ga sempurna(aku jalannya pincang krn genetik dr lahir). Mama aku selalu ingetin ke aku bahwa bukan apa yg kelihatan di luar yg penting, tapi apa yg terpancar dr hati kita. Dengan bekal itu aku jalanin hidup aku dengan berani, aku lawan org2 yg ngejek dan bully aku jd aku ga pernah insecure. Tapi semuanya berubah pas aku SMP. Wajah aku breakout parah dan kulitku jd berjerawat. Orang2 jarang ada yg bahas dampak psikologi dr jerawat padahal menurutku dampaknya ke mental itu besar bgt. Aku sampe di tahap malu untuk keluar dan benci liat wajahku di kaca. Aku merasa ga akan pernah ada yg suka sama aku karna aku merasa jelek bgt. Tapi aku mikir mau sampe kapan begini terus akhirnya waktu SMA aku pelan2 membuka diri aku sama temen2 ku dan berani mencoba hal2 yg sebelumnya aku takutin. Dan ternyata banyak hal yg aku temui ttg diri aku sendiri. Bahwa aku sebetulnya org yg suka ngobrol dan suka bergaul dengn siapapun. Aku ga terlalu pentingin gimana pendapat org ttg fisik aku lg dan itu semua justru membuka opportunity baru dan orang2 baru yg datang ke hidup aku. Aku jg sempet insecure krn aku gapernah pacaran disaat temen2 aku udh punya beberapa mantan karna stigma orang2 klo kita ga pernah pacaran berarti kita ga menarik. Ternyata setelah aku pacaran ga sesuai dengan apa yg aku bayangin, kita harus dengerin permasalahan pacar kita di saat kita sendiri masih bingung dengan jati diri kita. Dan ga lupa dengan waktu yg harus kita luangkan buat pacar kita. Dan aku jg sempet malu krn mantan aku ga sesuai standar org2. Jd ya banyak aj masalah yg datang yg bikin kita malu. Tapi aku sadar sekarang klo hidup itu ga akan bebas dr masalah dan yg bisa kita lakukan ya cuma hadapi masalah itu dan mengatur respon kita terkait masalah tersebut. Dan kita juga harus paham bahwa setiap orang punya timeline yg berbeda dan punya waktu bersinarnya masing2. Kesuksesan orang lain ga akan mengganggu kesuksesan kita. So why are we not celebrating it together? Buat temen2 yg lg merasa malu dan terpuruk aku cuma mau bilang, kamu itu lebih kuat dari yg kamu bayangin. Semua masalah kamu sekarang pasti akan berlalu. Making mistake is what makes us a normal human being. Tapi harus bangkit lagi dan belajar dr kesalahan tersebut. You can do it! I believe in you! Semangat💓

Cerita dkit ya hehe Gue baru bnget balik ke Jakarta setelah 4hr abis mudik dari Jawa, dan merasa berat bnget karena disini kerja smbil kuliah dan ga ada ortu disamping gw, ngontrak sendiri, merasa strugling stiap hari cape kdg pngen nyerah, tapi pas liat video ini punya energi baru buat lanjutin hidup. Ayolah semangat lagi♥️ Edit: bukan ga ada ortu mksuty jauh dari ortu, Alhamdulillah berkat doa mereka semua aku bisa dan disupport terus,aku bangga punya orang tua sperti mereka♥️♥️ yg Mash punya ortu yuk sama2 berbakti biar jalan kita dan rejeki kita dipermudah Tuhan💚

Gita, you made my day.

11:39 it's really true kak ,"cibiran" itu bikin mindset gak sehat dan bikin rasa malu itu muncul , kalau inget bikin nyesek lagi :(

Gue tipe yg malu buat cerita ke orang ttg apapun masalah yg ada,orng2 liatnya tu kaya gaada masalah,padahal gatau aja isinya gmna. Gue ngerasa klo gue cerita itu nunjukin kalo gue lemah,dan gue gamau itu. Gue selalu mengidealkan hidup gue padahal ya gada yg sempurma, smga gue lebi open minded, lagi dan lagii dan ga mkirin stigma yg ada dimasyarakat.

Thanks kak Gita, relate banget. Dua tahun setelah lulus SMA aku masih belum punya kesempatan buat kuliah, dan jujur itu bikin aku malu banget, apalagi kalo ngeliat temen posting kegiatan kuliahnya, atau cuma sekedar ketemu sama anak2 kuliahan aja aku langsung ngerasa insecure banget. Kemaren aku sempet debat gitu sama senior di tempat kerja karena komputer di tempat kerja ada trouble , panjang lebar ngejelasin kalo masalahnya gak seberapa dan ngejelasin kalo trouble kayak gini biasanya karena ini, dia tetep ngebantah karena dia ngerasa lebih pinter secara dia lulusan ITB yang notabene IT tuh bukan bidangnya dia . btw aku lulusan SMK jurusan komputer. sering banget dianggap sebelah mata sama orang karena cuma lulusan SMA, kayak mereka2 gengsi Nerima pendapat2 aku karena di anggap gak ada apa-apanya di banding mereka.

jadi social idea yang sering aku lihat itu kak tentang life of 'gap year' dimana lingkungan sekitar masih berpikir kadang malu buat kuliah dengan usia yang engga sesuai menurut mereka misalnya lebih tua but beberapa orang sering malu untuk mengungkapkan bahwa mereka itu anak gap year entah dia setahun even dua tahun telat masuknya soalnya pasti setelah mereka ngaku ternyata mereka anak gap year pasti lingkungan nge judge itu orang terlalu TUA atau bisa dianggap 'ah gimana si sekolah dulu ngapain aja kok ga keterima dimana mana' padahal seusia berapapun pendidikan bisa diraih bukan kak? even ada orang yang udah setua kakek/nenek masih pingin jadi profesor kenapa kami anak yang telat kuliah karna pilihan gap year jadi suatu aib karena nominal usia? itu aja sih kak kadang yang sering orang pandang sebelah mata :)

Susah hidup di indo banyak mindset yg belum kebuka😢

So I'm not close with my dad. well I have tried so many ways for being close with him but ended up with awkward moments and it makes me realize "okay... I can't be close with my father". sometimes it makes me sad because almost all of my friends are close with their father and they had a sweet moments with my father. But when I'm thinking back again I also had a sweet moments with my dad even though its just when I was baby and suddenly I realize that "well I think all that I should do is being grateful". I know its not gonna be easy for deal with every bad things that happened in our life and it's hard being grateful but that's okay. it's part of growing up. For all people that read my comments, please you should know that you are worth and I believe that you can thru your problem. love.

an insightful 14 minute video.

episode GitaBeropini yang selalu ditunggu sejuta umat:') Thankyou, Kak!

karena terkadang bercerita sama "stranger" itu lebih melegakan karena mereka ga tau apa2 tentang kita, jdi fokusnya ke "cerita" bukan ke "siapa kita" daripada sama orang yg dekat/kenal sama kita. bcs we need person with no judgemental one acctually

balik lagi nonton ini setelah Juli tahun lalu aku menemukan vidio ini, yg dimana waktu itu hidup rasanya lagi ada di titik terendah bgt, malu belum bisa lanjutin pendidikan karena kendala finansial orgtua, dan jujur nangis sampe sesegukan denger ini kaya ngerasa ada yg pukpuk. Dan sekarang balik lg karena kali ini lagi ngerasa ada di titik malu itu sendiri, di 2022 ini hampir setengah tahun kebelakang rasanya hidup kaya ga berjalan dgn semestinya, stuck dan malu juga takut buat memulai lg sesuatu yg dulu jadi prioritas, dan masih tetep sesek selalu pengen nangis kalo denger pembahasan ini

Salfok sm lipglossnya

Thank you so much for the video Ka Gita 💛 I feel ashamed bc I feel like I know nothing and have learned nothing throughout my uni life so when I happen to be stuck in the middle of a convo with ppl that are genuinely smart and intellect I always want to step back and leave and also i feel like i cant catch up with life (?) like all my friends either have graduated or are already working on their thesis but i havent even started yet and it makes me feel ashamed of myself..i know life isn't a race nor a competition but I'm trying to accept that I have my own timeline💛💛

Setuju dgn kalimat "Semua keluarga itu punya dramanya masing²" Dulu gak pernah nyangka kalo Bapak bakal pensiun dini, bertepatan dgn aku yg waktu itu mau masuk kuliah. Udah test segala macem, tp ortu ga yakin bakal mampu biayain karena dua² nya nganggur. Pd akhirnya harus mengalah dgn keadaan dan aku pun memilih sekolah penerbangan karena biayanya ga terlalu gede & tidak memakan waktu lama. Inget bgt hari² semua nya harus berhemat krna ngekos di malang. Alhamdulillah.. ga lama setelah lulus langsung dpt kerja di bandara dan bisa membantu finansial keluarga walopun harus merantau jauh dgn mereka :') Keep fighting!!

well hi! i wanna tell u what i feel and what ghosting me everynight- jujur masuk sma pressure bgt. insecure parah sm body and appearance sndiri. dimana temen” udh pada body goals, temen” jga udh terlihat siap untuk menjadi anak sma yg ideal. ak jg dituntut untuk pilih jurusan, pilih cita” dr skrg. yg dimana ak blm nemu, ak blm tau apa yg ak minati. ak jg digeber bgt buat cari bakat apa yg terpndam dlm diri ak. ak suka dan ak bs bhs inggris tpi menurut ku itu bukan suatu hal yg istimewa. krn jaman skrg itu udh bnyk bgt org yg english speak nya pd bgs” bgt. ak jga ngerasa malu krn sampe skrg ak blm bs buat ortu bangga, apalagi aku anak tunggal yg dimana ak dipressure sm a lot of expections that they give to me. diberi banyak bgt harapan itu menurut ak sbuah pressure krn kalo g kecapai target itu, mereka bakalan kecewa. jujur kepikiran trs si. balik lgi ke body appearance, ak gendut, ak item, ak pendek, intinya ak ga ideal di mata org indo. jujur gegara nonton ka gita mata ku terbuka tntg stigma di indo. tpi ak tinggal di indo dan mau g mau ak hrs patuh sm stigma itu sndiri. ak hrs menuhin beauty standard nya, ak hrs bs jdi kek mereka yg pny badan ideal yg pny badan kek yg seharusnya anak sma miliki. jujur aku jga stres krn tugas yg ga berenti”. ak kdg hrs selalu begadang buat ngerjain tugas. blm lgi tugas yg ga aku paham. online class ini g ada pengaruh baiknya buat ku (khususnya buat ku. g tau tmn” lain pd gmn). online class cuma buat aku stress out, paham materi jga pling dri rate 10 aku cuma dpt 5. ya intinya, skrg ak ngerasa useless bgt. andai aj ada choice bs balik lgi ke masa jdi baby, i’ll choose it. tuhan aku cm pengen ngerasa dihargai:( thats all, thank u fellas for read this shit❤️🥺

I don't ever think about this topic would be discussed. Aku, personally, sering malu kak. Apalagi tentang keluargaku yang ga kayak keluarga lain. Aku anak tunggal dan papa mamaku ga se-rukun kayak orang tua yang lain. Aku sering kali iri, sedih, juga malu kalo balik rumah dan menghadapi fact itu (last 3y I'm on boarding school btw). Cuma sama satu orang aku curhat. Aku bilang kalo aku pengen banget punya 'keluarga yang sempurna' kayak orang lain. Dan jatuhnya malah ga happy di rumah, apalagi masa kayak gini di rumah terus. Suddenly, by watching this video, I realized, many people has their own problem. Just like me. Because we're human. Thanks ka Git, udah bahas topik sensitif ini jadi terasa lebih ringan. Topik yang harusnya bukan hal tabu untuk dibicarakan~

I think everybody has to watch this.

Berharap bgttt semua masyarakat Indo bisa nonton ini, dan ngerti dan menerapkan, wagelasih ngebayanginnya aja beban terasa keangkat :"

sadar gk sih tiap vidio yg kak gita upload bnyk kosa kata baru yg sblmnya g kita pahamin... kita jd semangat cari tau maksut/ arti dri kata tsb.... waah luar biasa kak gita

I was waiting for this! soalnya setelah kakgit nanya tentang shame di IG story, langsung *"wah tema next video nih!"* Personally, I'm still struggling with the inadaptive feelings & thoughts related to shame & guilt. My therapist helped me acknowledging & dealing with that too. I also independently tried to find resources on how to deal with it, but yeah... masih sulit menyempitkan gap antara mengetahui dan (akhirnya beneran) mengaplikasikan pengetahuan (yang belum seberapa banyak aku punya ini). Makasih kakgit sudah ngebahas ini, buatku ini kayak reminder. semoga makin banyak yang nonton konten kakgit dengan kepala & hati yang terbuka. 💜 (oiya Brene Brown banyak ngebahas tentang shame, vulnerability, etc. bisi ada tememtemen yang mau googling lihat-lihat tentang topik ini)

Kak gita tolong bahas tentang relasi beragama & rasionalitas dong, apa kak gita pernah mikir ttg agama tapi dilihat dari sisi rasionalnya?

thank you ka git. i’ve been struggling a lot for three years because of eczema. the scars literally all over my body so i’m no longer wear t-shirt or short pants even in my own home. i’m not just feel ashamed beacuse of other people, but i feel ashamed of my self. i can’t stand to look at myself in the mirror because it’s so disgusting. well, now i gained some confidence after i watched this video. i’ll try to accept myself and this eczema from now on:)

Kak git, makasih ya udah bikin vidio kaya gini, ga nyesel banget nonton ini padahal tadinya mau ngerjain ekonomi tapi udh lama bgt ga nontonin ka git, akhirnya mampir ke youtube. Jujur akhir-akhir ini aku sering self harm, karena gatau lagi apa yg harus dilakuin selain nyakitin diri sendiri sebagai penghukuman sama diri sendiri gitu, aku udah berusaha jadi anak yg baik tapi gatau kenapa ya selalu salah, mungkin karena aku anak pertama jadinya aku harus nanggung kesalahanku dan adik-adikku. Ditambah lagi masalah finansial keluarga yg makin lama makin jatuh, ayah sakit dan kemungkinan gabisa kerja lagi, sebentar lagi aku masuk kuliah, ibu ga bisa kerja karena masalah pandemi, adik-adikku masih kecil dan harus sekolah, kadang buat beli kuota aja ga mampu, untuk makan aja udah alhamdulillah. Tapi aku tau aku ga sendirian, semangat ya semua, dicoba ya pelan-pelan, mungkin besok akan lebih baik daripada hari ini. 💛💛

Sampe sekarang masih terus nontonin beropini nya kak gita, bukan hanya untuk kesenangan. Tpi lebih ke 'nyari arti hidup' karena di umur ke 15 ini gw msh bingung untuk apa gw hidup?, untuk siapa gw hidup? dan untuk apa gw berjuang hidup? Mungkin byk anak lain yg skrg lgi asik dengan dunia mereka yang membahagiakan. Tapi sebenarnya byk bgt pertanyaan yg mungkin hny kita sendiri yg bisa jawab seperti untuk apa gw bahagia? Untuk apa gw sukses? Kenapa kalau gw gagal? Gmn kalau apa yang sebenarnya ada ini bukan hal yg baik? Semua pertanyaan" itu selalu muncul di otak gw, dan balik lagi. Sampe skrg gw blm bisa jawab dengan lantang. Mungkin terdengar anehnya. tpi Kak Gita, gw selalu nunggu semua opini lo krn mungkin saat gw sdh cukup tau byk, semua pertanyaan yg ad di otak gw bisa gw jawab sendiri dengan lantang. Terimakasih Kak Gita.

10:31 "even seorang Nia Ramadhani Bakrie aja gw rasa hidupnya juga ada masalahnya". You're so fucking true Kak git 🙃

Senanggg terimakasih kak gita sudah mengingatkan kita semua bahwa "semua nya memang tidak ada yang sempurna" dan "yang punya masalah bukan hanya kita aja" yang secara tersirat untuk kita harus bersyukur atas apapun yang kita punya

Kelurga gua yang nga sesempurna keluarga orang lain yang kadang suka bikin gua down sendiri kacau sendiri gara gara gua mendem semua nya sendiri and then jdi ngaruh sm kehidupan gua yang labil emosi naik turun yang bikin kacau otak gua dah, tapi gua sekarang lebih ke ikhlas aja si kaa ya udah lah ya mau gmna lagi ini hidup gua,gua bersyukur aja masuh di kasih napas sampe sekarang, toh gua sedih smpe nangis yg berkepanjangan pun ga akan ngerubah apa apa jadi terima aja keluarga gua ga sempurna tapi suatu saat nanti gua mau buktiiin gua bisa survive sm hidup gua sendiri bisa bahagiaan ayah ibu udah gtu aja tujuan hudup gua.

Sekarang aku lagi ngalamin kondisi malu ini, panik karena udah usia 28 gw gak punya saving cukup banyak, kerjaan gw yaudah monoton gitu gitu aja tiap hari bikin stres meskipun kata orang lain ideal (bullshit ideal mereka gak tau daily life aku di kantor gimana), gak ada gandengan apalagi kepikiran nikah. gw kena panic attack saat temen deket gw udah pada nikah semua tapi aku ngerasa gini-gini aja. Sampe capek ketemu orang dan kerabat dekat karena selalu ditanyain kapan nikah. So I plan to move. Gw planning muat migrasi ke negara lain dan ngejauh dari orang-orang disini. Gw pengen hidup sederhana tanpa tekanan kerjaan yang tiap hari bikin stres. Aku cuma pengen hidup sendiri, ngebiarin semua ngalir kayak maunya Yang Di Atas. Cuma pengen kerja simple kayak barista atau pelayan restoran dan nikmatin hidup. Tanpa dengerin kalo kerjaan gw gak sempurna, kerjaan gw biasa aja, kenapa gak nikah-nikah di usia segini, tanpa ditanyain planning kedepan kamu gimana di hidupmu. I'm too tired here. Wish me luck di negara baru. Semoga usaha gw pindah negara sukses.

I am in tears cause i realized i’m not alone, thankyou ka gita😭

Thanks kak Gita for this video. Being vulnerable makes us human, not robot. Sungguh suatu skill yg ngga gampang untuk dilakuin. Stigma di masyarakat juga begitu nyata, seolah kita yg sebenernya disalahin atas sesuatu, apalgi bila menyangkut penyakit. I've been struggled with tbc a year ago. Perjalanannya panjang bgt. Aku sampe harus mengorbankan tidak ikut uas dan berlanjut cuti di semester selanjutnya. Aku meninggalkan banyak tanggung jawab. Aku merasa menjadi beban bagi orangtuaku. I feeling lost for everything. Nangis tiap hari. Malu. Merasa bersalah. Dan tiap hari selalu terbayang tentang kematian. But one day I realized, I still have a lot of friends that helps and support me. Alhamdulillah, skrg udah beneran sehat dan ngelanjutin kuliah lagi. Teman2ku udah pada ambil skripsi, meanwhile aku masih harus mengambil matkul bawah krn pernah cuti. Kadang merasa ketinggalan, tapi emangnya hidup mau balapan apa sih? Balapan mati? And its okay to not be okay. Semoga Allah selalu melindungi kita semua yaa

kak gita, the one and only youtuber yang dari konten bahkan sampe komennya menginspirasi banget.

Thank you for makin' this 14 minutes motivation video. It very inspiring me, a lot of problem in my life that make me feel ashame. Because of this video, I realize that our life isn't always good. Sometimes we also need to telling our problems to other people. Once again, thak you very much kak gita!!💕💕

Kak git, sedikit cerita yah.. skrg gue kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta. Sebenrnya sih ga ada masalah cuma ada sedikit hal yg membuat gue kurang nyaman dg lingkungan kampusnya. Mungkin karna kampus swasta jd ya yg tertonjol ky "mewah". Anak2 kampusnya jg mayoritas spt itu, dan gue disni ngerasa gak nyaman dg itu tapi udah terlanjur nyemplung & sedikit lagi gue semester akhir. apalagi latar belakang keluarga gue tuh bener2 yg sederhana bgt, ya mungkin rejeki kali ya bisa masuk kampus itu. Karna ortu gue ga ada yg sarjana keluarga besar gue ga ada yg istilahnya "org gede" jd gue ngerasa harus memulai generasi di keluarga gue yg sarjana sbnrnya itu gapapa bgt, cuma yg buat gue ga nyaman ya itu tadi, stigma kampus dan org" di dalamnya yg kynya tuh kl ga "kaya" ga seharusnya gt masuk dstu. Tp alhamdulillah gue ga pernah sih mengalami hal" aneh di kampus ky bully dan semacam nya jgn smpe deh. Sekian, Gue cuma mau cerita aja kak git, thanks hehe

Thank you, Gita for bringing up this discussion.

kita yg mensinetronkan kondisi hidup sendiri, baiklah. semangat! Terimakasih, ka Gita

she looks so mature here! luv it!

It all started with the "gibah" habit

Thank you ka Git. Aku selalu follow dari masih kuliahan di Indo sampai sekrang aku kuliah di Amerika. I got many life lessons from your contents. bahkan prinsip hidup IKIGAI yang pernah di bahas ka Git, Aku follow sampe beli buku"nya. Alhamdulillah, membantu proses bertahan di tanah rantau. Thank you so much!!!

Selalu mewakili isi hati, merasa dapet temen ngobrol yang sepemikiran banget, dan dapet banyak hal baru dan nasehat dg cara yg gk biasa☺️

Pas bgt karena gue lgi ada di posisi MALU skg dan ini 14 menit yg ngena bgt ke gue. Thanks kak gitt, berangkat dari sini gue mau lebih open minded dan bersyukur sm kehidupan gue skg🤗

Hihi iya kadang kak aku sering ngomong gini: "aku harus tau diri manusia g Ada sempurna,aku harus terima itu,g Ada salahnya,toh ini hidupku ini diri aku,jadi aku be myself aja kak,setiap ada masalah ya gitu,harus kuat,ngaduh ke tuhan,semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang baik,karena kadang kalau kita ngomong sama manusia kita kek terlalu disudutkan sebagai manusia yang punya banyak masalah gitu hikss:") PS:aku pernah ngelakuin hal yang sama kayak kak Gita yang pas ditanya Ama orang pekerjaan ayahnya,aku jawab nya boong :"" Thanks kak Gita sudah ngewakilin my feeling :"

Please, Indonesia butuh konten kaya gini..

Beropini episode 60. Sukaaaa banget sama topik ini. UP dan sebarkannn, kitaa hilangkan semua2 stigma2 negatif di masyarakat, let's spread positif vibes 🦋

Memang beda lingkungan indonesia dgn luar negeri..ini yg membuat aku kadang jengkel tinggal di indonesia

Well said ❤❤ Thank u ka gita uda bikin video ini pas sd kelas 1 orang tuaku cerai, lalu aku ikut mamiku pindah ke suatu kota dan mamiku balik ke kota lama kami untuk mengurus perceraiannya, lalu aku dititipkan dirumah nenek dan bersekolah dikota ini , saat kenaikan kelas 2&3 teman2ku sering tanya "eh kamu ko ga pernah diambilin rapotnya sama mami kamu ?, emang mami kamu kemana ?" diposisi itu aku ngerasa malu banget, ngerasa kayak ngga ada keluarga yang perhati in aku. Menginjak kelas 5 ada temanku yang tau kalo alu punya ayah 2, doi bilang kalau mamiku perempuan ga bener makanya aku bisa punya 2 ayah, sampai2 besoknya aku ga mau berangkat sekolah karna ga mau ketemu anak itu,sedih banget kalo inget masa2 itu.

Sukak banget sm cara berpikir lo kak i mean perspektif lo yg ngerubah cara berpikir gue juga.. thanks kak gittt... please jgn berhenti bikin konten2 yg berkualitas gini.

Topik ini bagian dari revolusi mental bangsa kita,,,thanks for t best opini on,,diplomatis bgtzz,,,saya mndukung ini