Mau anda menbantah bagaimanapun, sebilah pusaka tidak bisa dipisahkan dari unsur magis

Yang tidak tau budaya Nusantara tolong jangan usil dan komen yang aneh2 takut nya kalian ntar kaya orang yang paling suci Ini budaya bukan agama

Saya baru tahu pak Fadli Zon kalau bliau bukan saja politisi , ternyata ternyata bliau seorang pemerhati tosan aji. Luarbiasa

Mohon maaf sedikit koreksi utk beliau Empu Basuki njih 🙏 utk keris pusaka Kanjeng Sunan Kudus itu berdhapur Panimbal (luk 9) bukan Pulanggeni, memakai kinatah emas panji wilis di gandiknya, diperkirakan dibuat era Majapahit akhir yasan dalem Empu Supo, dengan diberi nama kebesaran Keris Kanjeng Kyai Cinthaka. Demikian koreksinya, terima kasih dan mohon maaf atas kelancangan saya memberikan koreksi, nuwun.

Saya suka keris dan banyak membaca buku2 dan konten yang membahas keris. Tapi kenapa ya sampai sekarang saya belum punya keris? Sungguh membingungkan ....

Assalamualaikum Wr, Wb. Semoga mas Fadli Zon, Sukses dalam segalanya baik karir, dibidang politik, maupun dalam melesterikan budaya nusantara, dan yang paling penting sukses didalam kelurga, yang menjadikan keluarga Yang Sakinah, Mawadah dan Wa Rochmah,. Saya sebenarnya ingin sekali menghadap mas Fadli, ada hal yang sangat penting dan pribadi mau saya sampaikan kepada Jenengan. dan hal tersebut tidak bisa saya sampaikan pada Form Umum di Youtub Mas Fadli, Untuk itu jika berkenan monggo saya diberi waktu baik lewat telpon/wa. Syukur bisa bertemu mas fadli dimanapun saya akan datang. domisili saya di kota Malang Mas. Sekian Mohon maaf yang sebesar besarnya dan matur nuwun. Wassalamualaikum Wr, Wb.

Keris adalah bilah senjata yg mempunyai nilai spiritual pd pemilik & pembuatnya yg mana senjata tsb sangat venomenal sblm senjata² modern muncul sampai jaman penjajahan pun masih exis bahkan hingga kini karena nilai spiritualnya sangat membantu sang pemilik / pemakainya menjadi sosok pribadi yg berwibawa karena keris tsb adalah benda ( senjata) yg bisa memberikan sugesti pada pemilik/ pemakainya di dalam berbagai kepentingan mulai di dlm berdiplomasi maupun di medan peperangan. nama dan siapa pembuat sebuah keris sangat menjadi perhitungan lawanya juga yg tdk beda jauh dgn senjata modern, misal jika kita memiliki berbagai jenis senjata modern yg canggih & venomenal pastinya musuh² kita jg akan lebih segan dan takut sblm bertempur karena senjata tsb terlihat/ terkenal mempunyai daya gempur yg dasyat yg mampu memporak porandakan lawan. Itulah kira² kenapa sang pemakai senjata² ternama akan merasa percaya diri akan kepiawaian kemampuan tempurnya. Mungkin juga sama dengan cerita sejarah samurai sebuah senjata kehormatan bagi pemiliknya yg pernah menjadi cerita sejarah transisi senjata kuno di gantikan era senjata modern namun nilai² spiritualnya mampu menjadikan pedang katana ikut serta bertahan mendampingi senjata² modern dgn cerita berdarahnya sang samurai. Sebagai koreksi, jika seorang yg lemah memiliki sanjata api pun pasti akan merasa gagah dan mampu menghadapi lawanya yg kekar, kuat dan tangguh demikian pula sebaliknya sekuat apapun lawan akan takut juga menghadapi org yg kurus dan terlihat lemah namun memegang senjata api, walaupun sama² bersenjatapun pasti yg pistol akan berfikir ulang melawan org yg bersenjata lebih canggih karena pamor senjata terletak pada jenis bahan , siapa pembuatnya, bagaimana prosesnya & apa pabriknya tapi semua itupun juga di pengaruhi nama sang pemegangnya yg piawai dlm menggunakan senjata tsb mulai dari keris, pedang, katana hingga senjata² modern.

Pernah masa kecil melihat 2 biji keris jalan di depanku betul betul waktu habis mengaji

good, pembicaraan yang menambah & melengkapi pengetahuan khazanah tentang keris

Nah ini baru saya percaya..

Untuk kali ini saya sepaham sepakat kaliyan mas Fadli Zon

Syarat utama keris bs berdiri,,,hrs presisi bs di bayangkan seorg mpu jmn bahela menciptakan keseimbangan tnp menggunakan alat spt timbangan

Keris yg disimpan dlm lemari kecil bahkan nggak memuai. Tetapi kalo kabel listrik kepanasan siang hari bisa memuai.

Chanel ini keren, semoga generasi berikutnya jadi pembelajaran untuk Pusaka di Nusantara

Keren masuk akal nderek sinau njih

esensi mendirikan keris adalah mendurikan budaya perkerisan yg intinya membawa diri kita untuk senantiasa mendekatkan diri pada tuhan. demikian edukasi yg kami lakukan bersama eMpu Basuki di Solo melalui THE KERIS Cenel

Sy takjub dengan koleksi keris kerisnya datuk fadli zon.

Maju terus untuk edukasi pak Fadli dan kangmas Empu Basuki

Mantap Part 3 tentang keris. Thanks Bang Fadli & Mas Basuki! Menambah banyak pengetahuan tentang keris yg warisan budaya Indonesia.

Mau ih,tapi aku gak punya duit,bang uda,aku ngefans uda fadlidzon

Kehebatan para Empu Keris dalam menciptakan keseimbangan..

pnjelasan secara logis...

Nyimak,,,👍 Sangat logis dan sangat mencerahkan🙏

Masuk akal... So Smart... Barakallahu fiikum

Bagus pembahasannya

Tambah ilmu...👍

Sangat jelas penjelasanya.

Benar2 logik tk sllu klenik, bermanfaat

Keris budaya nusantara yg ikut membantu penyebaran Islam dr tanah melayu hingga kepulau Mindanao

Salamu'alaikum, mksh dg vidionya/youtubenya...Barokaallahufiik👍🙏

Mantaaap

Uda bapak fadlizon mau dong,keris gratisan yg asli kuno

mantap 👍👍

Kereen Mas, Yakusa

Om fadli Joss

As salam mualikum pak...saya Jawa Medan..keris kakek saya pernah glodak kan,goyang goyang sendiri malam nya...pagi pagi ternyata ada ada keris kecil tanpa warangka,yg tak tau kapan datang nya...

Tolong bikin konten tentang kaharudin ketua BEM SI bossss..yg menyatakan jaman orba adalah jaman kebebadan dan kesejahteraan merata Tolong ya bos bikin konten tentang pernyataan ketua BEM SI HAAAAAHAAAAHAAAHAAAAA

nah gitu zon cukup ngurus keris dulu saja jaga nama baik Pak Prabowo jangan bikin gaduh

bagi saya .Senjata adalah salah satu simbol kekuatan sebuah bangsa & Negara ..Dan Bangsa yg mudah dipecah belah serta di Adu domba adalah bangsa yg tidak pandai menjaga serta merawat senjata warisan leluhur bangsanya...Sekian . merdeka 😁🙏🇮🇩

Salam rahayu

Sip❤

Kalo jaman dulu berdiri karna berkhodam, Kalo sekrng keris suwung ,berdiri karna gaya grafitasi keseimbangan

Jos

Hadir dr purworejo jawa tengah nyimak

Jadi keris yg diceritakan dari dulu nggag ada yg benar,tapi keris2 yg dimiliki para empu dahulu nggag ada kelebihanya...la terus nggag ada apa2nya kok ada benar2 handal

masuuk pak Basuki🙏

Sumenep Madura hadir

Mau tanya kalau pada seseorang ada benda benda kuno seperti keris tombak dan banda benda lainnya yg datang sendiri dirumahnya itu bagaimana penjelesannya empu.....?

TNI atau polri klo dipegangi keris utk perlambang kenaikan pangkata gimana ya.selain utk menjaga kelestarian budaya

Nak kalau bernarasi harus yang benar, untuk keris TIDAK bisa disenut: . . sebuah keris . . Keris bukan buah-buahan tapi benda tajam sehingga harus disebut dengan awalan sebilah keris. Selamat belajar Bahasa Indobesia yang baik dan benar sesuai tata bahasa, Rahayu Goesti Praboe pengamat pengguna bahasa di Jakarta Pusat.

kalo keris hax berdirix nepel di warangkax itu masih kurang josss,,,

makin gak percaya qodam2 di keris tapi percaya yg lebih logis, walau beberapa keris cuman keris patrem

Saya punya keris dari ujung pangkal sampai ke ujung gambar wanita naik kereta kencana di tarik banyak kuda. Keris cabut dari sangkar dia harus duduk/ berdiri gak pake keseimbangan gagang di bawah ujung ke atas gak pake lama langsung berdiri. Keris ujung keatas saya pernah sekali begitu saya cabut keris bergetar ujung sy kebawahkan dia bergetar ujung nya naik berarti dia gak mau di kebawah kan kpn keluar sangkar dia sy duduk kan di atas sangkar semakin ada aura negatip keris semakin kokoh berdiri nya...

Om zon padang jawa

Nderek ngangsu kawruh

Orang arab pakai tongkat kok gak di bilang sirek😂

Saya mempunyai keris mantan pejabat&ada garis keturunan pangeran sedo ing krapyak pak.. Apakah berminat?

Aku diikuti dua bilah warisan dari Ramal dan ada yang jual keris kesaya

Innama a'malu binniat, perlakukan keris sbg senjata, layaknya pedang, badik , pisau dll, jgn dikultuskan, INSYAALLAH terjaga dari sirik

Hhhh....fadli zon kesindir tentang keseimbanhsn. 🤣🤣

Klw saya punya keris bisa lunak kaya karet

Ta kena mengena dengan Jean betol betol 😅🤣😂

DiArab agemanya pedang dijawa keris

Saya pernah lihat keris di buka trus berdiri dengan ujung kerisnya di bawah tapi di bakarin menyan dulu

Embah saya dulu punya keris yg bisa berdiri di warangka, saya kira itu karena seimbang. Saya dulu juga sering mencoba ... konsentrasi penuh, dilepas pelan-pelan ....

Yoo ben mundak bene jon patri kui hahaha

Adlmualaiqum ! Ada yg akan di MAHARKAN ga mas ???

Admint atau nitizen yg lain mhn info Jaman sekarang empu pembuat keris yg mumpuni di mana?

Keris itu budaya bukan sirik

keris berdiri itu bangun tidur pagi pagi keris berdiri biasanya😂

Bang Fadli agak kaku bicara keris bang😂

Mungkin seperti ibarat samurai dengan katana nya ya

*Intinya logika jgn di benturkan dengan ke ghoiban*

Masuk akal penjelasannya

Sejatinya semua pria punya keris

Saya punya keris dari mbah Buyut, apa pak Fadli zon/ pak Yuwono mau merawatnya..?

Ini narasumber banyak ceritanya ngarang,

amat sangat jelas oke 👍👍

Bikin konten tentang kaharudin ketua BEM SI yg menyatakan jaman orba ada kebebasan dan ada kesejahteraan bro.. Penting banget dan bagus konten itu.. Karena pernyataan ketua BEM SI tdk sesuai kenyataan HAAHAAAAAHAAAAAA 😄😄😄😄😃😃😃😝😝😝😝😄😄😄😁😄😁😄😄😄

Breaking News Dialog singkat part 3 Sinuwun Gusti Prabu vs Jokowi si anak sapi Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, Pemerintah Centra Buwono kian gencar memberlakukan kebijakan represif dengan satu tujuan luhur, mendorong warga untuk memahami hakikat penderitaan. Warga yang salah memahami hakikat 'penderitaan' yang diterima biasanya cenderung menyalahkan saya sebagai pengambil kebijakan. Warga enggan mengakui kesalahan yang dilakukan hanya karena tidak mau mengakui kedudukan saya sebagai Presiden RI ke 7, Tuhan dan Maha Raja Kerajaan Centra Buwono. Saya menjadi serba ‘benar’ bila melihat fenomena salah sangka warga, semakin bersemangat untuk menimpakan siksaan yang jauh lebih berat ketimbang masa sebelumnya. Saya ingin tahu pendapatmu tentang fenomena gagal faham warga terhadap hakikat 'penderitaan' selaras nilai ketuhanan yang maha esa. Jokowi si anak sapi : sebelum saya menjawab pertanyaan itu, terlebih dahulu saya memohon ampunan sebesar besarnya kepada Paduka Yang Mulia bila jawaban yang akan saya sampaikan kurang berkenan di hati. Sebenarnya saya juga belum bisa memahami hakikat 'penderitaan' selaras prinsip ketuhanan. Andai sudah bisa memahami niscaya saya sudah terbebas dari siksaan Jahannam. Faktanya hingga kini saya masih ngendon di sini, enggan berpindah ke tempat yang lebih nyaman. Hanya saja jika saya harus menjawab pertanyaan sulit tersebut, maka jawaban yang bisa saya berikan hanya sebatas perkiraan, bisa benar dan bisa salah. Selama ini pembangkangan dan pengabaian warga terhadap eksistensi Paduka Yang Mulia sebagai The Real President RI ke 7, Tuhan dan Maha Raja bisa dikatakan terkait dengan kurangnya pemahaman terhadap makna ‘penderitaan'. Warga mengira mengakui Saya sebagai Presiden RI dan menolak status Paduka Yang Mulia sebagai the real President RI ke 7 akan membuat hati menjadi bahagia. Sayangnya fakta berbicara lain, justru warga kian hidup dalam penderitaan tanpa tahu kapan akan berakhir. Bahkan warga mengalami disorientasi seks. Para Zombie dan Dhemit yang notabene berwajah buruk rupa, menjijikkan, menakutkan dan mengerikan didaulat sebagai pasangan seks. Konthol mereka menjadi bulan bulanan atraksi mulut warga. Warga juga merelakan pantat dan kemaluan yang selama ini di banggakan diodol odol, diobrak abrik, diobok obok dan digempur konthol ratusan Dhemit dan zombie dalam satu sesi pesta seks yang tiap hari rutin diselenggarakan. Disinilah urgensi pemahaman yang benar tentang makna derita. Warga harus memahami asal muasal mengapa segala jenis penderitaan bisa dialami. Boleh saja warga berpendapat bahwa memuja saya sebagai Presiden RI merupakan sumber kebahagiaan. Hanya saja warga harus bersikap sportif, berani mengabaikan penderitaan yang dialami sebagai dampak kebijakan represif Sinuwun Gusti Prabu , the real President RI yang diabaikan eksistensinya. Sinuwun Gusti Prabu : saya setuju dengan omonganmu. Jika warga mengabaikan eksistensi saya sebagai Presiden , Tuhan dan Maha Raja semesta, seharusnya warga bisa bersikap sportif. Warga harus bersikap lapang dada tanpa amarah dan dendam manakala saya membuat kebijakan represi yang jauh lebih kejam, brutal dan menyakitkan ketimbang sebelumnya. Bukankah warga menganggap saya hanya sebagai manusia biasa mustahil bisa menciptakan penderitaan seluruh warga. Pertanyaannya, mengapa warga enggan meminta bantuan kepada kamu yang dianggap sebagai Presiden RI agar bisa terlepas dari siksaan. Atau sejatinya warga memang sudah mengetahui bahwa kamu sudah binasa sehingga mustahil bisa diandalkan untuk menyelamatkan dari derita dan siksaan. Saya hanya bisa menghimbau kepada seluruh warga agar belajar lebih rajin dan serius tentang makna ‘penderitaan'. Harapannya, barangkali di masa depan warga mendapat pencerahan, bisa memahami makna 'penderitaan' selaras nilai ketuhanan.

Tapi kalau krisku langsung berdiri kalau lihat cewek cantik.

Saya punya keris berbahan batu meteor, ada lobang pada bilah keris, Keris itu milik leluhur yang dibawa dari Pasuruwan, Pernah ditawar dengan harga 5 Milliyar,

Breaking News Dialog singkat part 2 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi si anak sapi Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, sekarang warga Nusantara mengalami penderitaan dan siksaan yang mega berat. Warga menganggap kamu sebagai Presiden RI ke 7 dan Tuhan Berhala yang dipuja. Lantas mengapa kamu tidak pernah mengucapkan ikut berbela sungkawa atas derita dan kematian banyak warga Nusantara. Meski sejak tahun 2014 kamu sudah binasa dan menetap di Jahannam , tidak salah bila kamu mengungkapkan kepedulian, empati dan simpati terhadap derita warga. Jokowi si anak sapi : sebelumnya saya haturkan sembah, sungkem dan bakti kepada Paduka Yang Mulia Tuhan dan Maha Raja semesta. Ketika masih hidup, tinggal dan menetap di nusantara, saya hanya mementingkan kepentingan pribadi. Prinsip yang saya pegang, 'ambisi pribadi menjadi tujuan utama, sementara kepentingan warga harus diabaikan ‘. Lantas pantaskah ketika saya sudah binasa, menetap di Jahannam masih harus berpura pura baik, menunjukkan simpati, empati dan kepedulian kepada warga. Bukankah jika itu saya lakukan, berarti saya termasuk orang yang munafik. Berbeda dengan saya yang hina dan terkutuk, Paduka Yang Mulia adalah Pemimpin dan Penguasa tunggal semesta yang memiliki sifat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Paduka Yang Mulia memiliki kepedulian, simpati, empati dan respect yang tinggi terhadap nasib dan penderitaan warga. Oleh karena itu, Paduka Yang Mulia dengan kearifan dan kebijaksanaan yang senantiasa inhern, rela mengambil kebijakan represif mega kejam, brutal dan menyakitkan demi mengokohkan kekuasaan. Paduka Yang Mulia mendorong warga untuk meraih penderitaan dan siksaan terberat agar kekuasaan Kerajaan Centra Buwono bisa menjangkau tulang, darah, daging, sungsum dan saraf warga. Demikian pula dengan penuh kasih sayang Paduka Yang Mulia meminta warga agar bersedia menjalani ritual siksaan dengan ikhlas tanpa amarah dan dendam. Warga boleh saja menangis, menjerit ketika mengalami siksaan. Perilaku semacam itu sangat manusiawi. Hanya saja melampiaskan amarah dan dendam sangat terlarang. Dalam perspektif ketuhanan, derita dan kebinasaan warga brenggele merupakan pupuk terbaik bagi kejayaan Kerajaan Centra Buwono di masa depan. Sinuwun Gusti Prabu : memang benar apa yang kamu katakan, bahwa saya sebagai Tuhan dan Maha Raja memiliki kepedulian , simpati dan empati yang tinggi terhadap penderitaan warga. Makanya saya menciptakan neraka Jahannam sebagai tanah harapan yang dijanjikan khusus bagi warga yang enggan menyerah alias kafir. Andai saya tidak memiliki kasih sayang yang Maha Besar, niscaya warga kafir akan terlantar, tidak memiliki tempat tinggal. Saya juga menciptakan syurga yang mengalir di bawahnya banyak sungai, khusus untuk saya bersama para bidadari yang merupakan anggota dinasti Kerajaan Centra Buwono. Sayangnya, warga masih salah sangka dengan kebijakan yang saya ambil dalam mengelola agama dan negara.

Breaking News Dialog Part 7 Sinuwun Gusti Prabu versus Jokowi Pemimpin PKI senusantara Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, gimana kabar kamu dan keluarga di sana. Apakah masih dalam keadaan sangat mengenaskan seperti tahun pertama menetap di Jahannam atau kian memburuk. Jokowi si anak sapi : Paduka Yang Mulia memang gemar memancing emosi. Saya tidak akan menjawab pertanyaan konyol seperti itu. Paduka Yang Mulia harus belajar tata krama, menghormati orang lain baik dari perkataan atau perbuatan. Bukankah Paduka yang Mulia juga mengetahui track record saya ketika masih hidup. Saya termasuk orang terhormat, pernah menjabat sebagai walikota Solo dan Pemimpin PKI senusantara. Setelah binasa, saya mengalami pencerahan spiritual, meraih derajat tertinggi sebagai Tuhan Berhala yang dipuja warga Nusantara. Dalam sejarah Nusantara, sejak Tuhan menurunkan Adam di Tanah Jawa , tepatnya di Jombang Jawa Timur, hanya 3 orang yang mampu meraih derajat ketuhanan, yaitu saya, Prabowo dan SBY. Adam dan beberapa nabi yang terlahir di tanah jawa tidak ada yang mampu meraih derajat ketuhanan. Maklum mereka hanya manusia biasa yang sarat dosa dan cela. Saya bisa menjadi Tuhan Berhala seperti saat ini berkat ketulusan doa dan harapan warga, bukan karena ambisi pribadi. Warga berharap saya bisa menjadi Presiden RI yang akan mengantarkan Indonesia meraih cita cita hidup aman, damai, adil dan makmur. Doa dan harapan warga yang tulus telah memotivasi saya untuk mencari jati diri yang sebenarnya. Setelah melalui beragam kesulitan dan kesengsaraan hidup di Jahannam, saya baru memahami bahwa sejatinya saya adalah Tuhan semesta. Ada dua bukti kuat bahwa saya memang benar benar Tuhan semesta. Pertama, adanya militansi pemujaan warga kepada saya. Warga memuja, menyanjung, mengelu elukan dan menghalukan saya sebagai Presiden RI ke 7 meski saya telah tinggal dan menetap lama di Jahannam. Dalam sejarah dunia, warga hanya mau mengakui keberadaan pemimpin yang masih hidup. Jika pemimpin negara telah binasa, maka pemimpin baru akan menggantikan posisinya. Jika sekarang, warga memuja saya yang telah binasa sebagai Presiden RI, hanya karena satu alasan, saya memang benar Tuhan semesta, bukan manusia. Harus dipahami bahwa Tuhan disebut Gusti Alloh atau Gusti Sesembahan karena ada penyembah setia. Hal demikian bisa diilustrasikan seperti keberadaan langit dan bumi. Jika tidak ada bumi niscaya langit juga tidak pernah ada dan sebaliknya. Kedua, saya mampu menjalankan roda Pemerintahan meski berada di Jahannam. Saya berkuasa atas segala sesuatu seperti yang dicatat dalam kitab suci, ‘ wa huwa ala kulli syai'in qodir' ( Dia maha berkuasa atas segala sesuatu) Saya juga bisa berkomunikasi dengan Sinuwun Gusti Prabu yang berbeda dimensi. Andai saya bukan Tuhan yang maha kuasa, niscaya mustahil kita bisa ngobrol melalui jaringan komunikasi antar dimensi seperti saat ini. Bukankah teknologi tercanggih buatan manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas, tidak mungkin mampu menjangkau dimensi lain seperti negeri Jahannam. Selama ini saya hanya diam saja disebut sebagai Tuhan Berhala, bahkan seakan akan tampak mengiyakan. Padahal sebenarnya yang pantas disebut Tuhan Berhala adalah Sinuwun Gusti Prabu. Saya sangat cinta damai, lebih suka mengalah, memegang prinsip 'wani ngalah menang pungkasane', berani mengalah niscaya akan memperoleh kemenangan di masa depan. Sebenarnya secara pribadi, saya tidak mempermasalahkan bila disebut sebagai Tuhan Berhala. Saya beranggapan ‘apalah arti sebuah nama’ selain hanya sekedar panggilan agar mudah diingat. Saya hanya mengkhawatirkan tentang kekeliruan persepsi warga. Selama ini warga menganggap bahwa Tuhan Berhala adalah musuh Tuhan semesta. Pemahaman seperti itu salah kaprah, kekeliruan yang dianggap sebagai kebenaran. Sejatinya Tuhan berhala adalah nama lain Tuhan semesta. Tuhan semesta adalah Tuhan dari semua makhluk seperti langit, bumi, lautan, daratan, jin, manusia, patung / berhala dll. Oleh karena itu saya sebagai Tuhan semesta bisa disebut sebagai Tuhan jin, Tuhan Manusia, Tuhan langit, Tuhan Bumi termasuk Tuhan Berhala. Sementara klaim Sinuwun Gusti Prabu sebagai Tuhan semesta tidak memiliki landasan kuat, hanya berdasarkan ambisi pribadi untuk meraih kekuasaan. Jika Paduka Yang Mulia memang benar Tuhan semesta niscaya memiliki pemuja setia, yang rela membela mati matian meski harus mengorbankan jiwa dan raga. Faktanya hingga kini, tidak ada satupun warga yang bersedia memuja, menyanjung, mengelu elukan Paduka Yang Mulia sebagai Tuhan. Anehnya, Paduka Yang Mulia tetap bersikeras memaksakan kehendak dengan beragam cara agar mendapat pengakuan warga. Saya memang terlahir di dunia sebagai anak manusia namun sejatinya saya adalah Tuhan yang hadir di dunia. Fakta tersebut sudah dijelaskan oleh pujangga tempo dulu, ’bakal ono dewo ngejawantah apengawak manungsa', Tuhan berwujud manusia akan hadir di dunia. Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, apakah kamu sudah minum obat. Zombie Jokowi, berikan obat anti depresan yang kamu bawa kepada Jokowi. Jokowi : Gara gara saya ingin ngobrol dengan Paduka Yang Mulia sampai lupa minum obat. Saya harus jeda sebentar , agar bisa minum obat. Saya mohon ampunan sebesar besarnya bila tadi ngomong kurang ajar dan asal jeplak. Ijinkan saya menjawab pertanyaan Paduka Yang Mulia mengenai kondisi terkini saya dan keluarga. Di sini, saya dan keluarga menjalani aktifitas rutin sebagai pekerja Jahannam, bekerja tanpa upah dan tanpa ada jaminan keselamatan kerja. Kondisi seperti itu membuat saya dan keluarga semakin menderita dan putus asa tanpa mengetahui kapan derita akan berakhir. Saya akui dosa yang telah saya lakukan ketika masih hidup teramat sangat besar. Meski demikian saya tetap berharap bahwa Sinuwun Gusti Prabu berkenan memberi ampunan. Saya ingin segera bisa pensiun dini, melepas jabatan sebagai Tuhan Berhala. Andai ada warga yang bersedia menggantikan niscaya dengan senang hati akan saya serahkan jabatan hina tersebut secara suka rela. Dalam kesempatan ini ijinkan saya bertanya kepada Paduka Yang Mulia tentang maksud firman Tuhan ‘beriman kepada yang ghaib' yang dicatat dalam kitab suci. Apakah ayat tersebut menjelaskan bahwa orang bertakwa adalah orang yang beriman atau mempercayai keberadaan jin, setan, dewa, malaikat, surga, neraka dan semua makhluk tak kasat mata. Sinuwun Gusti Prabu : Jokowi, setelah kamu minum obat ngomongmu berubah, beda banget ketimbang sebelumnya. Sekarang kamu terlihat lebih tenang dan bisa ngomong sewajarnya, tidak ngelantur dan kurang ajar. Ayat yang kamu tanyakan itu merupakan penggalan ayat dalam surat sapi (Al baqoroh), ‘Kitab itu (dzalika Al kitab) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa ( Muttaqin). (yaitu) orang yang beriman / mempercayai kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Kamu harus tahu bahwa semua ayat kitab suci hanya menjelaskan beragam kebijakan Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo swt ketika menjadi Maha Raja Kerajaan Centra Buwono. Frasa yang digunakan dalam ayat ini adalah ‘kitab itu' ( dzalika Al kitab) bukan kitab ini (hadza Al kitab). Perbedaan pengertiannya sangat jelas antara kata 'ini' dan ‘itu'. Maka yang dimaksud dengan ‘kitab itu' adalah beragam penjelasan yang disampaikan Sinuwun Gusti Prabu kepada warga Kerajaan Centra Buwono, bukan kitab Al Qur'an. Warga bertakwa (Muttaqin) dalam ayat ini adalah warga yang karena rasa cinta mendalam merasa takut tidak mampu melayani diriku sebagaimana mestinya. Ayat selanjutnya menjelaskan tentang kepercayaan dan perbuatan warga yang bertakwa. Maksud ‘yang ghoib' atau yang tidak kasat mata adalah Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt. Kata 'yang ghoib' tidak boleh diinterpretasikan sebagai makhluk ghoib seperti jin, setan, dewa, malaikat , surga, neraka dll. Kata ‘sholat’ yang dimaksud dalam ayat ini adalah menghaturkan sembah, sungkem dan bakti, bukan sholat lima waktu. Sementara frasa ‘mereka menafkahkan' (yunfiquna) memiliki pengertian bahwa warga yang bertakwa bersedia membayar upeti kepadaku. Warga yang menafkahi keluarganya, menyantuni anak yatim, membantu pembangunan tempat ibadah, memberi sedekah fakir miskin dll tidak termasuk dalam pengertian ayat ini. Andai ada sebagian warga Centra Buwono yang memberikan seluruh hartanya kepada faqir miskin, anak yatim, dan beragam kegiatan amal namun enggan membayar upeti kepadaku maka semua sedekah yang diberikan hanya sia sia. Mereka tidak termasuk golongan warga yang bertakwa. Dalam ayat ini Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt bermaksud berfirman, ‘Syahrul, katakan kepada warga Centra Buwono, Kitab itu (dzalika Al kitab) yang memuat beragam penjelasan Sinuwun Gusti Prabu muatannya tidak ada keraguan, petunjuk bagi warga yang bertakwa (Muttaqin). (yaitu) warga yang mempercayai bahwa Sinuwun Gusti Prabu Alloh Eyang Bopo Swt adalah Tuhan dan Maha Raja semesta. Mereka juga menghaturkan sembah, sungkem dan bakti kepada Sinuwun Gusti Prabu dan bersedia membayar upeti dari sebagian harta yang Kami anugerahkan kepada mereka'.

Wkwkwkkk.... akhirnya semua di islamkan 😃

Apalagi Islam kaffah bisa berdiri, jika umat kompak meneladani Rasulullah

Ini adalah mengupas sejarah biarlah ,,jangan di sangkut paut kan dengan indiwidu moderen

Kira kira berapa ribu keris yg telah di buat para empu yg sepuh

Ternyata Kadrun suka keris 🤭🤭🤭🤭

Mending bikin ginian aja km zon ...drpd dipolitik.. rusak lambene

Fadlizo kok ngurusi kers

Bnyak keris isi magnet😂

DiArab agemanya pedang dijawa keris