Рет қаралды 349,278
Ketika Nabi Diperbandingkan
Ada tanya, "Siapa yang paling berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia: Bung Karno atau Nabi Muhammad?". Viral akhir-akhir ini
Dalam forum yang emosional itu, pertanyaan itu disampaikan dengan penuh tendensi. Masalahnya itu ialah pertanyaan yang salah, dan sangat tak etis
Terlebih lagi, itu disampaikan di forum yang membahas tentang radikalisme dan terorisme, yang framingnya mengarah ke ummat Muslim, lengkapah sudah semuanya
Dari segi narasi, saya selalu menggarisbawahi, bahwa radikalisme ini pada prakteknya menyasar ke kaum Muslim, maka de-radikalisasi itu sama dengan de-Islamisasi
Dari awal, nenek itu selelu membenturkan antara agama dan negara, seolah hanya kaum nasionalis yang berjasa dan menyumbang kemerdekaan bagi Indonesia
Padahal Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari yang membuat para pejuang itu meyakini bahwa perjuangan mereka adalah jihad fii sabilillah, syahid menanti keguguran mereka
Padahal kenyataannya, pembukaan UUD sudah jelas, secara jujur semua pejuang mengakui bahwa kemerdekaan itu "Atas berkat rahmat Allah", bukan yang lain
Lalu nenek itu bertanya, "Dimana bendera hitam berlafadz Arab saat perjuangan kemerdekaan?". Lagi-lagi pertanyaan yang salah, dan tak punya adab
Inti pembicaraan nenek itu, ingin menghilangkan peran Islam dan saham kaum Muslim dalam merdekanya Indonesia. Hingga Islam tak boleh wujud kecuali hanya ibadah
Kembali lagi soal pertanyaannya. Dalam hati saya merenung, bagi saya yang mencoba mencintai Nabi, tak sekali pun terpikir pertanyaan yang bakal menyakiti beliau
Bagi yang memiliki cinta, hatinya sensitif. Ia akan memilih kata, memilih sikap, yang paling disukai oleh yang dicintainya. Bagaimana dengan kita pada Rasulullah?
Tulisan ini tak hendak menyerang siapapun, men-judge siapapun. Hanya saja, menjadi pengingat bagi kita semua. Sejauh mana kita tahu jasa Rasulullah bagi kita
#jasa #Rasulullah #Muhammad #syafaat #sukmawati #penistaan