K.H. Mubasyir Mundzir adalah seorang ulama yang memiliki karisma dan karomah. Beliau adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ma’unah Sari di Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur. Lahir di Yogyakarta, beliau sangat disegani oleh masyarakat dan memiliki pengaruh yang kuat.
Pondok Pesantren Ma’unah Sari yang didirikan oleh K.H. Mubasyir Mundzir berfokus pada pengajian Al-Qur’an Bil-Ghoib (hafalan). Tujuan pesantren ini adalah mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang memiliki jiwa dan akhlak Qur’ani. Selain itu, pesantren ini awalnya lebih mengkhususkan diri pada bidang tasawuf, terutama dalam mengistiqamahkan salat jamaah, wirid, dan dzikir.
Berikut beberapa karomah yang terkait dengan K.H. Mubasyir Mundzir:
Si Kecil Yang Perkasa: Saat masih kecil, perilaku Kyai Mundzir seperti anak-anak pada umumnya. Namun, ada momen ketika beliau memainkan gentong dengan santai. Gentong tersebut penuh dengan air, dan Kyai Mundzir mengangkatnya dengan mudah, seolah-olah seorang “pendekar atau jagoan kungfu” yang sedang memperlihatkan keahliannya.
Wafat dan Wasiat: K.H. Mubasyir Mundzir wafat pada tahun 1989 dan dimakamkan di belakang masjid Pesantren Ma’unah Sari. Sebelum wafat, karena beliau tidak memiliki putra, beliau telah memberikan wasiat terkait regenerasi Pengasuh Pesantren. Sesuai dengan wasiatnya, tongkat estafet Pengasuh diamanatkan kepada KH. R. Abdul Hamid Abdul Qadir, yang saat itu dikenal dengan sebutan Gus Hamid.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi! 🙏🌟
#waliallah #walisongo #biografiulama #lirboyo #plosokediri #gusmiek