TANGKAP RUDIANA !!!! UDAH JELAS DIA SUMBER MASALAHNYA !!!!

Saatnya ahli rekayasa Tumbang....! Karna ini hanya sebagian kecil kasus yg direkayasa.....! Kecuali Hakimnya dibeli....

nara sumber kurang atau kureng ... masih lebih bijaksana Pak Susno Duaji .. bola salju ini jika benar benar rekayasa

Saya pribadi dlm kasus ini, salut kepada pengacara Pegi Setiawan, sebanyak 67 orang, kemungkinan besar saat ini SDH bertambah. Khusus komentar ini saya ditujukan untuk Sobatku Melani. SH alumni FH UNPAD angk 1978. Tetap semangat maju terus membela kebenaran. Saya SDH ikuti pra peradilannya di salah satu media TV kemarin tgl 01 Juli 2024 yg baru lalu. Semoga bisa mendapatkan penyelesaiannya, final membuktikan siapa yg bersalah dan siapa yg terlibat dibelakang, penyelidikan blm memenuhi syarat, blm ditemukan 2 alat bukti PD awal nya.

pengacara ps yg bicara ke publik harus nunjuk yg cakap komunikasinya dong,sperti kang tony,biar mantab😪😪😪

Kepada polri,,, cobalah lihat vidio rekonstruksi THN 2016 itu,, mereka semua bengong,Ndak tau apa yg harus di rekonstruksi,, karna menurut saya mereka tidak melakukan pembunuhan Vina dan Eky,, dan jg selanjutnya mereka tidak bersedia rekonstruksi dan di ganti oleh peran pengganti...

Mohon maaf, hati ini sudah tidak PERCAYA DENGAB POLRES CIREBON DAN POLDA JABAR, kami netizen sudah bisa berfikir dan tidak bodoh..

Aamiin...🤲 Terima kasih sobat Endang atas perhatian n supportnya❤

BAP dikembalikan karena butinya kurang polisi tidak bisa melengkapi , karna barang buktinya cuma ijasah , kk , ktp , besok jangan jangan besok dilengkapi cetok sama , ondrongnya pegi , biar tambah dagelan.

Bagai mana kalau Kuli bangunan itu melawan dan lansung tembak ditempat. Apakah Polri sudah menang telak. Dan Napi yg 7 orang itu tetap dalam jeruji. Itu baru Profesional namanya. Mana ada Keadilan dimuka bumi ini.

Kalau dari pertama penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara fair dan profesional kejadian seperti yg sekarang menjadi polemik tidak akan terjadi. Penjelasan dari mantan² polisi aja berbeda pendapat.

semangat ibu melani !!!

Karena dlm putusan PN - MA sdh inkrah, maka isi putusan terdapt 8 org terpidana dan 3 org DPO : 7 org hukuman seumur hidup ( 1 org hukuman 8 th bui kini sdh bebas bernama Saka Tatal). Yg 3 org DPO ( Andi, Dani dan Pegi alias Perong), tapi polisi polda Jabar menangkap Pegi Setiawan/PS padahal namanya Pegi alias Perong 😂😂😂. Dan lucunya 2 Org DPO ditiadakan bahkan humas polda Jabar bilang itu nama piktif, kalo bgt BAP, putusan PN Cirebon piktif nih makanya jangan semaunya hilangkan 2 nama DPO, ingat boss masyarakat NKRI sdh cerdas pintar mengerti hukum yg benar dan berkeadilan. Semangat tim kuasa hukum PS bela perjuangkan demi tegaknya kebenaran dan keadilan 💪

Polisi kan paling kuasa saat ini.jadi seenaknya tangkap biarpun beda nama.ruwet.

Jangal bgt masa PG satu orang kok bisa meng hukum orang delapan SM juga bohong

Mulai lagi sebebtar aq yg jdi sasaran

Hadirkan sipegi .....baru klar

Tentang terpidana Sudirman yg dipelakukan istimewa oleh polisi: Sudirman adalah terpidana PERTAMA yang diduga dipaksa mengaku membunuh Vina dan Eky. Sudirman pernah 4 kali tdk naik kelas dan dia lulus SD di usia 17 tahun disebabkan adanya gejala keterbelakangan mental, sehingga hampir mustahil terlibat kasus vina. Sudirman mengenal Pegi Setiawan (PS) saat di SD. Sudirman di SD Pelandakan 2, sedangkan PS di SD Pelandakan 1, Kecamatan Kesambi. Kedua SD tersebut berada di satu lingkungan. Meskipun Sudirman mengenal PS, tetapi tdk menunjukkan sedikitpun bhw Sudirman dan teman2 sekampungnya pernah berkumpul dgn PS membuat rencana pembunuhan dan bersama2 dgn PS membunuh eki dan vina. Meskipun kedua SD tersebut berada di satu lingkungan, belum tentu Sudirman pernah berteman akrab atau pernah bermain bersama PS saat di SD. Yg hampir pasti bhw Sudirman dan PS setelah lulus SD, mereka tdk pernah sekalipun berkumpul bersama. Jadi kenalnya Sudirman kpd PS masih tanda tanya besar, sedekat apa kenalnya?! Ada usaha2 utk mempengaruhi Sudirman agar dia mengikuti skenario dari para oknum polisi utk memberatkan PS dan para terpidana lainnya, dengan cara diiming-imingi sesuatu. Kakak Sudirman, Benny Indrayana mengatakan bhw adiknya diminta mencabut kuasa dari pengacara dengan dijanjikan handphone baru. Polisi saat ini sangat mengandalkan kesaksian Sudirman agar bisa memenjarakan PS seumur hidup atau hukuman mati. ********** Tentang si Ucil (Rivaldi Aditya Wardana), dia ditangkap karena kasus membawa senjata tajam samurai tgl 30 agustus 2016 (3 hari setelah kasus vina). Dia yg terakhir dijadikan tersangka kasus vina utk menggantikan seorang dpo bernama Andika. Jadi di BAP, Ucil perannya sbg Andika atas kehendak pihak polisi, bukan atas pengakuan si ucil. Jadi mirip dgn Pegi Setiawan yg dipaksa menggantikan seorang dpo Pegi Perong. Samurai milik Ucil inilah yg kemungkinan dijadikan bahan cerita oleh polisi bhw Eki dan Vina ditusuk pakai samurai, padahal hasil otopsi dinyatakan tdk ada luka karena senjata tajam. DPO bernama Andika ini kabarnya dikait-kaitkan dgn Andika Mahardika, putra dari Nina Agustina Bachtiar. Nina Agustina Bachtiar adalah Bupati Indramayu dan juga anak pertama dari mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn Da'i Bachtiar. Jadi Andika Mahardika adalah cucu mantan Kapolri. Meskipun kelakuannya preman serta kenal dgn Eki dan vina, tetapi besar kemungkinan ucil bukan tersangka. Jika Ucil terlibat membunuh vina dan eki, maka seharusnya dia sembunyi dan tidak bikin ulah sehingga ditangkap polisi. Selain itu, Ucil belum tentu menjadi anggota genk motor. Bahkan Linda tetangga dekat Ucil pun tdk tahu apakah ucil ikut genk motor. Ucil meskipun kata Liga Akbar punya dendam pribadi dgn Eki, tetapi apakah Ucil mampu mengajak semua temannya di genk motor utk menghabisi Eki dan Vina, kecuali si ucil sbg ketua genk motor atau org senior yg paling ditakuti di genk motor. Di semua perkumpulan, organisasi, termasuk genk motor, kemungkinan besar pernah ada keributan, sakit hati, dan salah paham antar sesama anggota. Hal spt ini wajar-wajar saja. Jadi, tidak semua org yg punya dendam atau pernah menjadi musuh atau pernah ribut dgn Eki dan Vina dipastikan ikut terlibat membunuh Eki dan Vina. Jika benar Ucil pernah kenal dekat dgn Eki dan Vina serta sama2 ikut genk motor bersama Eki, maka seharusnya digali informasi sebanyak mungkin dari ucil tentang kira2 siapa saja teman dan musuh Eki dan Vina yg berpotensi terlibat pembunuhan Eki dan Vina. Selain itu, Ucil tdk termasuk 8 org yg dilihat Aep karena Aep tdk kenal Ucil. Kedelapan org yg dilihat Aep sedang melempari eki dan vina dgn batu adalah 7 terpidana yg tinggal sekampung ditambah Pegi Setiawan. Yg pasti bhw Ucil dan terpidana lainnya tdk saling kenal dan tdk tinggal satu kampung. Tetapi anehnya, kenapa polisi menjadikan ucil, pegi setiawan, dan terpidana lainnya (para kuli bangunan) seolah2 mereka sbg satu GENK MOTOR dan secara bersama-sama melakukan pembunuhan BERENCANA terhadap Eki dan Vina. Bagaimana caranya org2 yg tdk saling mengenal dan tdk pernah bertemu bisa membuat rencana pembunuhan?! Yg janggal juga adalah belum ada kejelasan apakah tahun 2016 polisi sdh menyelidiki semua genk motor di Cirebon dan menanyai para anggota genk motor satu per satu, apakah mereka kenal dgn eki dan vina serta kenal juga dgn para kuli bangunan yg jadi terpidana. Polisi hanya mencukupkan diri dgn kuli bangunan, padahal mereka bukan anggota genk motor. Maka wajar saja jika ada yg mengkaitkan kasus vina dgn balas dendam genk NARKOBA, bukan genk motor, karena ayahnya Eki adalah satgas narkoba. Jadi tuduhan keterlibatan genk motor sangat tdk jelas dan janggal karena yg ditangkap adalah kuli bangunan yg tdk ada kaitannya dgn genk motor. Atau boleh jadi genk NARKOBA yg memanfaatkan genk motor utk balas dendam. Wallahu a'lam ********** Tentang Aep yg mengaku melihat peristiwa pembunuhan eki dan vina bahwa ada 8 org pelaku mengendarai 4 motor. Sekarang para pelaku yg sudah divonis bersalah ada 8 org. Dan jika ditambah dgn daftar dpo sebanyak 3 org, yaitu Andi, Dani, dan Pegi perong, maka total pelaku sebanyak 11 org. Ini adalah contoh keanehan yg menunjukkan ketidaksinkronan antara jumlah pelaku dalam BAP dgn keterangan saksi aep, sehingga tercium adanya aroma kebohongan. Kebohongan Aep antara lain: (1) Dia bilang sering lihat Pegi Setiawan (PS) sering kumpul dgn 7 org yg sdh ditahan dipenjara, padahal ketujuh org tsb tdk ada yg mengenal PS karena beda kampung. Alamat ketujuh terpidana di Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, sedang PS di Desa Kepongpongan, Kec. Talun. (2) Dia bilang 8 org (7 terpidana ditambah PS) melempari eki dan vina dgn batu, seolah2 sdh direncanakan karena ada masalah/dendam diantara mereka. Padahal 8 org tersebut tdk kenal dgn eki dan vina. Bahkan 7 terpidana yg tinggal sekampung tdk kenal dgn PS. (3) Tahun 2016 si Aep dan temannya Dede tdk berani datang ke pengadilan utk menjadi saksi karena takut terbongkar kebohongannya. Mungkin saja disuruh polisi agar tdk hadir di sidang. Pendusta spt Aep ini disumpah pun pasti berani karena dia tdk takut dosa dan azab. ********** Tentang Rana alias Piying yg melihat dan memisahkan keributan antara eki dgn 2 org, Rana menyatakan kpd polisi dan di pengadilan bahwa kedua org tersebut bukan pegi setiawan dan para terpidana karena dia melihat dgn jelas dari dekat wajah kedua org tersebut. Pak Rana Piying saat ini merasa diintimidasi oleh oknum polisi dan meminta perlindungan sbg saksi. ********** Tentang Pak Suroto yg menolong eki dan vina. Yang janggal dari ucapan pak suroto bhw vina masih hidup dan dia mendengar vina terus-menerus minta tolong, bahkan sampai di rumah sakit pun vina masih bisa bicara, tetapi vina tdk bilang bhw dia habis diperkosa dan dianiaya genk motor. Biasanya org yg dianiaya akan bicara jika dia habis dianiaya. Dan juga biasanya jika kita menolong org yg terkena musibah dan org tsb masih bisa bicara minta tolong, maka kita akan bertanya meskipun sedikit, kenapa, habis diapain? Tapi pak suroto tdk bertanya sama sekali, padahal dia yg mendampingi vina sampai di rumah sakit dan selama di perjalanan menuju rumah sakit vina terus-menerus berkata minta tolong? Apa yg dilakukan pak suroto selama di perjalanan menuju rumah sakit ketika mendengar vina terus-menerus minta tolong, apakah cuma diam saja, apakah cuma bilang sabar neng, sabar neng? Gak masuk di akal.

Setuju dengan mantan kareskrim..

Itu udah ada contohnya sejawat rudiyana pak...

LORD RUDIANA SEJAUH INI SANGAT SAKTI

Polda Jabar bobrok .... Tinggal ngakuin saja jika mereka salah tangkap

kerja ngawur asal comot sejak 8 th silam...salam presisi

Payah polisi

Bosen