Lenggogeni Faruk, yang dikenal sebagai ibu dari Atta Halilintar dan Thariq Halilintar, mengungkapkan bahwa Thariq telah disebut sebagai haji sejak masih kecil. Pernyataan ini muncul dalam konteks untuk menghindari perbandingan antara Thariq, yang telah menunaikan ibadah haji dari usia dini, dengan Atta yang baru-baru ini kembali dari ibadah haji. Atta Halilintar sendiri merespons pernyataan ibunya dengan mengungkapkan bahwa ungkapan tersebut sebenarnya adalah candaan dari Lenggogeni Faruk untuk menghibur serta membanggakan Thariq. Menurut Atta, ibunya ingin menekankan betapa luar biasanya perjuangan Thariq yang telah mengikuti ibadah haji sejak bayi pada tahun 2000-an.
Atta Halilintar menambahkan bahwa dalam pandangan ibunya, perjuangan dalam ibadah haji bukanlah sekadar soal materi, melainkan juga tentang pengorbanan tenaga dan semangat. Atta mengakui bahwa Lenggogeni Faruk, pada masa itu, telah melalui pengalaman yang sangat berarti dalam menjalankan kewajiban ibadah haji, terutama dengan dukungan dari saudaranya yang sedang kuliah di Jeddah, Arab Saudi. Atta dengan penuh pengertian menerima candaan serta niat baik dari ibunya untuk menghargai dan merayakan pencapaian Thariq dalam konteks spiritual tersebut.
Selain itu, Atta Halilintar juga menghargai perjuangan masa lalu ibunya, mengingat betapa beratnya kondisi pada saat itu dibandingkan dengan saat ini. Dia menyoroti bagaimana Lenggogeni Faruk telah menghadapi tantangan yang besar dalam menjalankan ibadah haji, sebuah perjalanan yang tidak hanya mengandalkan materi tetapi juga kekuatan batin. Atta menegaskan bahwa pengalaman tersebut telah membentuknya sebagai individu yang memahami nilai-nilai kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup.
Dalam refleksinya, Atta Halilintar menggambarkan bahwa kebanggaannya terhadap ibunya tidak hanya berdasarkan pencapaian dalam hal material, tetapi lebih pada nilai-nilai spiritual dan keberanian yang ditunjukkan oleh Lenggogeni Faruk dalam melaksanakan ibadah haji. Baginya, perjuangan ibunya adalah contoh yang menginspirasi untuk tetap teguh dalam menjalani hidup, meskipun dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan.
Secara keseluruhan, Atta Halilintar menyampaikan bahwa dirinya sangat menghormati serta bangga akan perjuangan dan dedikasi ibunya dalam melaksanakan ibadah haji. Dia menganggap bahwa pengalaman tersebut bukanlah sekadar ritual atau formalitas semata, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang mendalam dan mempengaruhi kedewasaannya dalam memandang nilai-nilai kehidupan. Atta menuturkan bahwa kesetiaan dan ketekunan Lenggogeni Faruk dalam menunaikan kewajiban agama telah memberikan inspirasi besar baginya dalam menjalani hidup serta menghargai nilai-nilai kekeluargaan dan spiritualitas yang ditanamkan sejak kecil.
============================================
#gosip #beritaharianterpercaya
🌐 beritaharian-terpercaya.blogspot.com