JAKARTA, KOMPAS.TV - Dinamika politik terus terjadi menjelang pelantikan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Rakernas V PDIP memunculkan tanggapan publik terkait bagaimana arah politik partai yang dinahkodai oleh Ketum Megawati Soekarnoputri di masa pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.
Pernyataan Mega yang berniat akan memainkan dulu terkait arah politik, dianggap ada Waketum Partai Gerindra Habiburokhman adalah bentuk sinyal akan bergabung.
Tidak hanya itu permohonan maaf atas pelanggaran konstitusi dan demokrasi yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sambil meneteskan air mata juga jadi sorotan publik.
Akankah sikap Megawati dan PDIP akan mempersulit langkah politik Jokowi-Prabowo kedepannya?
Tak sedikit kader PDIP yang akhirnya pamit dan bergabung ke kubu Prabowo-Gibran. Bahkan Bobby Nasution hingga Maruarar Sirait sudah resmi jadi Kader Partai Gerindra. Ara mengatakan partai Gerindra adalah partai yang juga telah menunjukkan sportifitas mendukung program Jokowi. Bahkan dianggapnya sebagai partai yang tidak genit.
Tak hanya itu, Maruarar juga dengan tegas mengatakan akan tetap loyal sampai kapanpun. Bahkan dia juga mengatakan 10 tahun bersama Jokowi tanpa jadi Menteri karena ada pihak yang tidak mengizinkannya adalah bukti loyalitas seorang pria yang akrab disapa dengan panggilan Ara ini.
Lantas apakah dengan masuk Ara ke partai Gerindra juga bentuk loyalitasnya terhadap Jokowi? Lalu, jika Jokowi tak lagi jadi Presiden, Apakah Ara akan juga loyal kepada Prabowo Subianto? Ataupun apakah ada misi kursi menteri yang diincarnya?
Saksikan secara lengkap Livi On Point, episode “Megawati Persulit Langkah Politik Jokowi-Prabowo?”. Hanya di Kanal KZfaq KompasTV.
#livionpoint #maruararsirait #prabowojokowi
Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini dan terlengkap, yuk subscribe channel KZfaq Kompas TV Lampung!
Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV. Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv.