Om dan team kisah tanah jawa boleh request , mintol dong di ungkap sejarah mengenai kisah Calon Arang, Janda Sakti yang pernah memberi tulah pada jaman Air langga. situsnya ada di kadhiri kang , desa Gurat. saya tertarik dengan hal ini. barangkali team tanah jawa bisa mengangkat kisah ini. terimakasih sebelumnya sukses selalu team tanah jawa di 2022 khusunya dan juga kedepannya... aamiin. Sugeng Sugeng Sugeng

Rahayu.... Mas mau tanya kaos ktj bs d beli mboten njih??

Kaya'e yang banyak empu kerisnya (di pulau Jawa) sekarang malah dari Surakarta (Solo)......

Keraton solo kebanyakan konflik..

@@wongbejo_01 setiap kerajaan pasti tak terlepas dari konflik, keraton jogja, puro mangkunegaran, puro pakualaman, keraton kasepuhan dll sampai sekarang tak terlepas dari adanya konflik cuma memang tidak semua orang tahu dan hanya orang dalam saja yg tau arah konfliknya yg bak api dalam sekam, kalo anda tahunya dan hanya menyebutkan keraton solo yg banyak konflik itu menunjukan bahwa pengetahuan anda hanya seluas daun kelor alias cupet. Dan dalam hal ini pun tidak membahas suksesi ataupun konflik keraton jadi gausah seolah olah menyudutkan dengan mengolok olok suatu pihak

@@r.inopradana9855 santai saja bro.. Memang kenyataan itu pahit. 😄

@@wongbejo_01 memang benar di dunia yg namanya kenyataan itu ada yang manis dan ada juga yang pait, akan tetapi perlu diingat bahwa bukan menjadi dasar pembenaran untuk mengolok olok sesuatu sampai lupa bahwa dirinya juga punya sisi buruk dihidupnya apalagi mengolok olok diluar konteks dan gk nyambung dg komen sebelumnya

Mungkin sesekali perlu jg berkolaborasi kanjeng Kusumanegara menjadi narasumber. Beserta anggota pametriwiji mas teddy

@@riyantonaufanpradana7601 wah pasti sangat menarik itu...

Ad orang yg g suka atau g bersedia terlalu "terbuka".

Dapur apa peninggalan kakek tersebut

@@slametwidodo8165dapurnya saya gak paham, bentuknya lurus gak ada luk, dulu saya bawa 2 tetapi setelah saya tanyakan orang yg tahu keris, yg satu tidak berkenan dibawa karena ada jodohnya katanya, akhirnya saya bawa pulang lagi & titipkan tetangga dan kebetulan dicarikan jodohnya ketemu.

Neng ngendi kue mas?

@@agungcondoll4545 Kali kajar

coba rubah posisi tidur mas . kalo masih sering ketindiihan coba pake cara doa

konsepe ngono kayae mas

Duh duhhh 🤣🤣

???

Ya kan Mataram Islam keturunan pajang mas 😔

@@Daffaghomzi ia saya tau , saya bilang gini biar sama sama asal ususl keris jogja dan surakarta ..

@@radencokrojoyo995 memberikan informasi yg baik itu santay, beda kalo pakai tulisan Besar semua , dan kata-katanya menunjukkan ketidak setujuan , Ojo marah-marah toh

@@Daffaghomzi TULISAN ITU TIDAK MESTI MEWAKILI PERASAAN TERGANTUNG MENILAI DARI SUDUT PANDANG POSITIF DAN NEGATIF .

@@radencokrojoyo995 di dalam ilmu komunikasi itu tulisan besar dan kecil itu berpengaruh terhadap arti di dalam suatu kata atau kalimat, dan apalagi orng Jawa wajib memiliki dasar Toto kromo , + apalagi seorang yang mengaku keturunan leluhur di jowo

Pastinya masih, tombak Kyiai Pleret aja masih tersimpan.

Keris milik institusi Keraton berarti keris tersebut milik keraton, jadi Sri Sultan tidak bisa seenaknya memberikan keris tersebut kepada orang lain. Contohnya KKA Kopek yang merupakan keris untuk Sultan. Keris milik pribadi Sultan berarti keris tersebut bukan pusaka keraton, melainkan milik Sultan pribadi sehingga keris tersebut boleh diberikan kepada siapa saja

Ngapunten mas @@garudaindonesia56 Bukan ny mau gimana gimana y Tapi se tahu saya (pemahaman dan pengetahuan) bukanny keris itu milik pribadi, makanya bisa disebut piyandel? Jika milik keraton, bukannya "ada unsur" pribadi terus di hibahkan?

@@adeyudha8276 keris pusaka keraton tidak seperti pusaka milik kawula mas, dalam artian karena beberapa keris tersebut usianya bahkan lebih tua dari keraton sendiri dan memiliki fungsi masing-masing, jadi keris tersebut dianggap bukan milik pribadi Ngerso Dalem, karena memang keris2 ini tidak diturunkan melalui nama pribadi, tapi karena memang si penerima merupakan yang berhak memakai sesuai fungsi. Contoh sederhananya KKA Kopek. Keris ini adalah keris penanda Sri Sultan Hamengkubuwono di Yogyakarta. Karena keris ini memiliki fungsi demikian, keris ini tidak boleh dipinjamkan, atau bahkan diberikan kepada selain Sri Sultan. Sama seperti Keris KK Joko Piturun yang merupakan keris penanda Adipati Anom. Tidak boleh ada lagi yang memegang keris tersebut selain yang ditunjuk oleh Sri Sultan sebagai Adipati Anom. Ketika Adipati Anom jumeneng nata, maka keris KKA Kopek diserahkan kepada beliau dan nanti raja baru akan memilih penerus lain yang menjadi Adipati Anom. Jadi karena ada fungsi-fungsi khusus inilah yang menjadikan keris pusaka tersebut milik keraton, bukan milik pribadi Sultan. Kalau milik pribadi kan walaupun Sri Sultan pernah memakainya, tapi terserah sultan mau diapakan keris tersebut

kalo khodam itu biasanya ada yg sengaja diisi ada yg dari jin itu sendiri yang ingin menetap di keris tersebut

Klo bisa dirawat mas,

Saya mahari mbak Saya rawat sendiri,kasian warisan Leluhur kalau sampai gak terawat

Surakarta masih ada empunya mas??

Keris PB lebih terkenal karena glamornya yg gagah,untuk keris HB memang tak segagah keris PB tapi memancarkan kesan Kalem Tapi Memancarkan Aura Seorang Raja Saya pribadi lebih suka HB,karena karakter keris HB sesuai apa yg saya angan angan ka

@@wongjowo4602 mas bukannya HB7 itu nembak tangguh Tuban dan mataram ya? Yg saya pernah temui itu mirip sekilas seperti tangguh tuban dan pamornya byor.

@@Ko_VinSetya keris2 HB penerus keris gaya mataram dan majapahit bilah kecil tpi wingit tegas

Koleksi om fadli zon kerisnya mantap2

Gelap videonya