Margonda adalah nama pejuang kemerdekaan, seorang pemuda kelahiran Cimahi yang berjuang melawan pasukan NICA pada tanggal 16 November 1945, untuk membebaskan Depok dari penjajahan NICA. Margonda bersama tokoh-tokoh pemuda lokal di wilayah Bogor dan Depok mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) namun dibawah kepemimpinan Margonda tidak berselang lama hingga AMRI pecah, Dan Margonda masuk menjadi Anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Karena Depok tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia maka terjadilah peristiwa Tanggal 11 Oktober 1945 yang disebut peristiwa Gedoran Depok, dan Margonda sebagai anggota TKR ikut serta merebut Depok tetapi tidak berselang lama Pasukan NICA membonceng sekutu melakukan penyerangan ke Depok untuk membebaskan Orang Depok yang ditawan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian tawanan wanita dan anak-anak Depok dibebaskan. Para pejuang TKR termasuk Margonda tercerai berai melarikan diri ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri. Margonda, Para pejuang dan TKR yang berhasil menyelamatkan diri menyusun rencana untuk melawan Tentara NICA dan mengambil kembali Depok. Dalam pertemuran untuk merebut kembali Depok dari tangan NICA terjadilah Serangan Besar yang disebut "Revolusi Sosial di PInggiran Jakarta “. Dimana Margonda gugur setelah tertembak oleh Pasukan NICA ketika hendak melempar granat dan membuat granat itu meledak di tangan Margonda