Mengapa India Tidak Pernah Bisa Tumbuh Seperti Tiongkok

  Рет қаралды 10,236

Berita International

Berita International

10 күн бұрын

Vidio ini mengenai Mengapa India Tidak Pernah Bisa Tumbuh Seperti Tiongkok

Пікірлер: 86
@ahailim2745
@ahailim2745 8 күн бұрын
Sebelum tiongkok mencapai tahap saat ini mereka sdh menyelesaikan beban beratnya .ketika kejatuhan kerajaan ching jepang mendorong raja bonekanya naik tahta hal yg berbahaya bisa mengakibatkan kekacauan ,kecurigaan,perbedaan,diskriminasi, berujung perang saudara dengan sigap mao segera melakukan revolusi budaya meski budaya korupsi masih ada tapi kasta lebih buruk dari korupsi. Lebih mudah berantas korupsi dari pada budaya kasta yg mampu memecah negri .semakin kaya dan maju negeri maka akan semakin sulit di perbaiki , juga lebih gampang di susupi kita melihat peristiwa thiananmen ,lalu sektarian falungong sangat mudah bisa di selesaikan .karena dukungan dari dlmnya lemah .jadinya tiongkok berani sedikit membuka diri setelah ekonomi mulai pulih kecerdasan sdm meningkat barulah membersihkan korupsi ,karena kesepakatan dan kemauan . Lebih mudah mudah menyelesaikan korupsi karena secara hukum jelas tinggal kesepakatan dan kemauan saja di sisilain secara sdm dan ekonomi sdh mampu untuk melawan penjahat berdasi .korupsi tidak memiliki feodal yg kuat keserakahan itu bisa saling memangsa juga . Mungkin komen ada benar juga bisa salah juga silakan menurut penilaian masing2 sj .🙏
@ruslilim5300
@ruslilim5300 4 күн бұрын
Mantap dan Benar penjelasannya. Tiongkok juga banyak suku, bahasa daerah, budaya daerah. Hanya saja Tiongkok negaranya tdk bisa di Intervensi Tokoh Agama, Ormas pemuda serta Partai Politik hanya 1. Hukum tegas, kejahatan, Korupsi di tindak tegas. Partai politik satu serta pemimpin, sumber daya manusia yang hebat dan mementingkan bgs dan negara adalah kunci utama. Demokrasi adalah sebuah sistem yg kebablasan masyarakat sulit diatur terlalu banyak demo dan kompromi politik
@AYuen-lf4os
@AYuen-lf4os 3 күн бұрын
Mimpi di siang bolong kalau India dapat menyamai Tiongkok... Perbedaan Suku apa lagi kasta seperti kasta Dalit yg tidak dimanusiakan, perbedaan Agama, Sektarian yg selalu menimbulkan gesekan... Dimana Negara rakyatnya sudah tak memiliki jiwa Nasionalismenya susah bersatu & maju bersama...
@ariesdokumentasi20
@ariesdokumentasi20 4 күн бұрын
MindSet nya kalah JAUH.. 😅
@leminion3097
@leminion3097 8 күн бұрын
Alasan utama yaitu Demokrasi a'la Amrik
@susiadmo8043
@susiadmo8043 8 күн бұрын
👍👍👍👍👍
@user-tb7bk6ed2t
@user-tb7bk6ed2t 8 күн бұрын
Kedua orang rakyat nya India miliader tak banyak. Dan sistemnya pemutaran lambat . 😂😂
@dimassatrio985
@dimassatrio985 8 күн бұрын
Selama negara didikte amerika jangan harap bakal maju, semua negara punya cara sendiri bernegara sesuai budaya negaranya masing masing.
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
​@@dimassatrio985faktanya India Akan Menjadi negara Maju .kasta Sdh di Hapus dlm agama Hindu .
@anggito9600
@anggito9600 7 күн бұрын
Karena mabok agama kalik
@aira4739
@aira4739 7 күн бұрын
Level kemajuan India yang sekarang itu masih setara Tiongkok pada awal tahun 2000-an
@cangcilung8573
@cangcilung8573 4 күн бұрын
India itu beda tipis sama Indonesia, kalo sm Tiongkok beda jauh, ga jauh jauh amat sih,,,,, India dan Indonesia itu 11 12,, palagi perkosaan ada aja dan bar bar juga sih,,,, realita dan fakta yang tak terbantahkan 😂😂
@heriragilsaputro4593
@heriragilsaputro4593 8 күн бұрын
Insinyur2 tiongkok sangt cepatt mengembangkan teknologi2 canggih... Perusahaan tiongkok udh mampu membuat kereta cepat, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal2 canggih,smartphone, mobil listrik, alat2 berat... Populasi hampir sama... Tapi jgn lupa... Luas daratan tiongkok hampir 3 kali lipat luas india.... Sumberdaya alam jauh lbh kaya dichina... Secara teknologi tiongkok jauh lbh mandiri...
@ayattalah2212
@ayattalah2212 8 күн бұрын
Butuh 100 thn India blm tentu bisa nyamain RRT Keamanan di India di pertanyakan khusus kaum wanita Pendidikan di India msh di bawa standarf Kemiskinan n perkapital India USD 2400
@M_Jono
@M_Jono 7 күн бұрын
biang keroknya adalah sistim demokrasi ala AS yg dipaksakan oleh AS , sistim pemilu memakan biaya yg luar biasa mahal, untuk maju menjadi pejabat perlu kampanye dan keluatkan uang banyak sehingga pejabat terpilih hanya berpikir bagaimana caranya mengeruk duit sebanyak2nya selama 5 tahun menjabat. ganti pemerintahan , ganti juga kebijakan . contoh saja Filipina yg memakai demokrasi ala AS sama seperti kita , sewaktu pemerintah Duterte mereka kerjasama dengan Cina tapi sewaktu Marcos jr menjabat mereka pindah ke AS
@Afif.z
@Afif.z 6 күн бұрын
Tergantung kualitas pemimpinnya , diktatorpun kalau cuma ngeruk keuntungan tidak memakmurkan sama aja boong, yang penting ideal udah diktator tapi memajukan rakyatnya, demokratis mau pemimpin bagus masih bisa di jagal sana sini lewat partai oposisi jadi pengambil keputusan lambat dan cendrung telat, wes lah embuh, gak urus, nonton wae lah........
@keyeshayes7857
@keyeshayes7857 7 күн бұрын
Pemerintah Tiongkok sangat kuat. Di dalam pemerintahan tidak ada jalur hubungan keluarga (bebas KKN). Semua seiya sekata dan sepakat mengeksekusi aturan hukum dengan keras dan tegas. Mantan atasan sekalipun bila terbukti korupsi dieksekusi mati oleh mantan bawahannya. Kebocoran uang ditekan serendah mungkin. Hasilnya bisa kita lihat sekarang.
@sangtu104
@sangtu104 7 күн бұрын
Ideologi komunis
@ranochung
@ranochung 7 күн бұрын
pemerintahan di china itu ada jenjang karir... jd gak bisa ujug2 jadi pemimpin... harus ada track record dari awal karir politik nya..
@keyeshayes7857
@keyeshayes7857 7 күн бұрын
@@ranochung Betul, ga bisa tukang martabak ujug2 ga sampe 5 tahun langsung jadi wakil presiden... 🤣🤣🤣
@ranochung
@ranochung 7 күн бұрын
@@keyeshayes7857 kelemahan demokrasi emang gitu.. siapa aja boleh.. di semua negara demokrasi.. ada yg komedian jd presiden kan . 😅
@djhrjeiwhri
@djhrjeiwhri 5 күн бұрын
And ga korupsi!
@SetiaAdi-qs5hj
@SetiaAdi-qs5hj 3 күн бұрын
Bahkan kota besar di India bersihnya kalah dengan Pyongyang korut yang masih di embargo Amerika
@user-ku6tx7ox2t
@user-ku6tx7ox2t 7 күн бұрын
Negara yg mengaku demokrasi,.tetapi membedakan suku ,ras,agama selamanya akan di benci Sang Pencipta Yg Maha pencipta Negaranya tidak akan Maju ..
@badrimanu2468
@badrimanu2468 7 күн бұрын
Ya negara/bangsa aparthaid diskriminatif dg kasta Dalit
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
India tdk membedakan Kasta , Suku maupun Agama .Kasian elu Minim literasi Byk Musl yg bebas kerja di pemerintaj india
@badrimanu2468
@badrimanu2468 7 күн бұрын
@@BusVrindavan Dalit ga ada...
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
@@badrimanu2468 di islam india ada kasta dalit juga .
@yantoputra4164
@yantoputra4164 3 күн бұрын
Indonesia sendiri pernah diskriminatif sama tionghoa meskipun sudah coba cuci dosa sejak zaman pak habibie
@buyunghalim6505
@buyunghalim6505 8 күн бұрын
India terlalu religius. Rakyatnya terlalu mempercayai hal-hal mistis , misalnya dengan rajin berdoa akan mendapat berkah dan bantuan dewa-dewa sakti. Satu hal yang paling berbeda adalah kultur kerja keras orang Tiongkok tidak mampu diimbangi orang India.
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
Sama sprti org2 di negaramu kn
@zanimanay6442
@zanimanay6442 11 сағат бұрын
11 12 dengan konoha😂
@yurianasy
@yurianasy 7 күн бұрын
Alasan UTAMA adalah DEMOKRASI yg PREMATURE khas negara berkembang "Indonesia, Brasil, meksiko dan pilipina", yg serba semramwut dan rumit dari pemerintahan hingga rakyat nya, seperti konflik agama ras hingga korupsi padahal jika negara tersebut menyampingkan urusan tersebut niscaya mereka bisa berkembang lebih
@aryadewi8550
@aryadewi8550 8 күн бұрын
Pernah ke India, penduduk nya masih byk miskin, menurut berita ada 200 juta lebih .India ada kasta dan politik tdk stabil,India masih perlu waktu yg sangat pjg untuk mengejar ketinggalan dgn Tiongkok
@muu8644
@muu8644 8 күн бұрын
Ilusi Keadilan Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya. Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya. Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta. Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama. Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens. Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya? Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut. Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri. Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri. Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita. Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok. Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada. Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
@sangtu104
@sangtu104 7 күн бұрын
Indonesia gak mampu mengejar malaysia
@williamalexander7964
@williamalexander7964 7 күн бұрын
Lebih dari 200 juta kali...Penduduk nya 1,4 milyar...minimal 800 juta masih miskin 😂😂😂
@dedemulyana1444
@dedemulyana1444 7 күн бұрын
Yang benar tuh penduduk miskin India masih banyak lebih Dari 500 juta orang India hidup di bawah Garis kemiskinan atau lebih Dari 30% penduduknya
@sangtu104
@sangtu104 7 күн бұрын
india negara demokrasi semiskinya indiya tidak pernah rakyatnya antre beras murah, karena indiya penghasil beras terbesar di dunia, dan indo salah satu pengimpor beras india
@ikiwarzono
@ikiwarzono 8 күн бұрын
asumsi pribadi saya-masih banyak nepotisme,korupsi dan kasta yang mempersulit india untuk lebih maju,,gak beda jauh dengan negara +62....kira² begitu dan bisa jadi asumsi saya salah
@user-gk3vd9nj1o
@user-gk3vd9nj1o 4 күн бұрын
Betul, faktor yg utama menghambat India adalah sistim kasta, di mana kasta rendah ditindas dan tak djberi kesempatan. Kalau sistim kasta tetap mau dipelihara, ubahlah perilaku diskriminatif antar kasta. Beri penghargaan secukupnya untuk kasta tinggi tapi tak berlebihan, sedang untuk kasta rendah beri penghargaan yg pantas, kesempatan kerja dan berusaha yg sama dan penghasilan yg sama sesuai jenis pekerjaaannya. Kemudian untuk bahasa, harus diadakan perundingan untuk menunjuk satu bahasa nasional(mata pelajaran wajib)selain bahasa Inggris dan bahasa daerah masing2 ( mata pelajaran khusus untuk masing2 daerah) . Untuk pemerintahan stabil, para ulama dan guru2 sekolah harus mengajarkan budi pekertj untuk mengutamakan kepentingan negara dan kemanusiaan, serta pemberantasan korupsi yg tegas.
@alvinagustus3774
@alvinagustus3774 4 күн бұрын
Karena India bekas budak Inggris Dan mentalitas budaknya Masih kuat😂 😂
@l-IlI
@l-IlI 7 күн бұрын
Demokrasi itu maju karena kapitalisme,
@mukaddis3844
@mukaddis3844 6 күн бұрын
China menganut ajaran KHZ dalam pemerintahan dmn kekuasaan tertinggi adalah rakyat, pemerintah wajib melindungi rakyat layaknya ayah menyayangi anaknya.
@heranaja7307
@heranaja7307 7 күн бұрын
Beda karakter dan cara berfikir
@privacyhelp
@privacyhelp 3 күн бұрын
Selama isu kasta dan agama masih kuat maka India tidak akan maju2.
@zanimanay6442
@zanimanay6442 11 сағат бұрын
SDM nya sama kek Indonesia, , sedangkan China jauh dari itu😂😂
@PinkyyyBoy-be5cw
@PinkyyyBoy-be5cw 4 күн бұрын
India banyak halusinasi
@BebekGoreng88
@BebekGoreng88 Күн бұрын
yang pernah kerja bareng orang india, mungkin ngerasain betapa sok taunya orang india itu padahal kepintarannya biasa biasa saja.
@windueko5725
@windueko5725 4 күн бұрын
bahasa persatuan adalah bahasa inggris, bahasa nasional adalah bahasa hindi
@hendrodjaja6093
@hendrodjaja6093 7 күн бұрын
Alasan utamanya : 1. Agama dng sistem kasta 2. Harus didahului revolusi dng tangan besi.
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
HINDU SDH HAPUS KASTA DI INDIA JUSTRU ISLAM INDIA MASIH DI LEATARIKAN
@user-gf6po7dp7l
@user-gf6po7dp7l 3 күн бұрын
3. Rasisme terhadap Muslim 4. Tidak mengembalikan Jammu Kashmir kepada Pakistan
@ilham_789
@ilham_789 5 күн бұрын
Presidennya hrs bisa 100 bahasa utk memimpin "negara2"itu.
@BusVrindavan
@BusVrindavan 7 күн бұрын
Fakta India Sdh mulai Meningkat ekonomi, Teknologi
@user-iw9cd2tb3x
@user-iw9cd2tb3x 6 күн бұрын
Kasta dalit,,miris seolah2 bukan di anggap manusia oleh kasta lainnya atau orang kaya
@borneoman7729
@borneoman7729 8 күн бұрын
Luas china juga 3x lipat india.jadi china itu bagaikan 3 negara india.atau 5 negara indonesia
@susiadmo8043
@susiadmo8043 8 күн бұрын
Tapi wilayah layak huni di tiongkok gak sampe 20%, bro !! 😊
@borneoman7729
@borneoman7729 8 күн бұрын
@@susiadmo8043 itu data lama bro.semua tempat ada penghuninya(cuma seperti indonesia 50% kumpul di jawa karena industri ekonomi),
@susiadmo8043
@susiadmo8043 8 күн бұрын
@@borneoman7729 MASIH SAMA, BRO. WILAYAH YG BISA DIHUNI ADA DI BAGIAN SELATAN MENYUSUR PESISIR PANTAI HINGGA KE UTARA. DAN ITU GAK SAMPE 20%. MEMANG ADA PENINGKATAN AREAL SETELAH 3 GERGEOS DAM DAN SUNGAI BUATAN SEPANJANG LEBIH DARI 4.000 KM !!!
@borneoman7729
@borneoman7729 7 күн бұрын
@@susiadmo8043 semua itu punya nilai ekonomi,yg disebut di media layak huni 20%(itu sudah sebesar luas indonesia)sisanya gunung2 besar,lembah dan gurun.tapi karena teknologi kedepan semua tempat bermanfaat..sama seperti indonesia juga tidak semua layak huni.contoh daerah gunung berapi,gunung2,daerah rawan gempa,hutan lindung dll..hitungan layak huni daerah aman.lalu daerah tidak layak huni bukan berarti tidak bernilai(malah berekonomi tinggi disana).bumi dimana ada air itu bisa dihuni.manusia diberikan akal pikiran untuk mengubah hal buruk jadi baik.tempat tidak subur bisa jadi subur,sebaliknya tanah subur bisa jadi tandus contoh daerah bekas kebun sawit,bekas tambang dll
@susiadmo8043
@susiadmo8043 7 күн бұрын
@@borneoman7729 HE HE HE. BETUL BRO. TEKNOLOGI DAN DUIT BISA MEMECAHKAN. SAAT INI, GUNA LAYAK HUNI TERKAIT MELONJAKNYA POPULASI, 3 JALUR SUNGAI BUATAN, "SOUTH- NORTH WATER TRANSFER PROJET" BISA MEMBANTU KEBUTUHAN AIR DI BAGIAN UTARA TERMASUK BEIJING. TAPI TETAP BELUM BISA MENGATASI WILAYAH2 KERING DAN TANDUS DI BAGIAN TENGAH DAN UTARA JAUH DARI PANTAI, KARENA MERUPAKAN GURUN DAN LAHAN KERING YG MINIM CURAH HUJAN !!! 😁
@sofiansofian9932
@sofiansofian9932 4 күн бұрын
Tiongkok suda di satukan selama 2000thn lewat bahasa dan huruf mauzetung babat viodal dan tuantanah lakukan p.empat yg lama biarpun mau suda ninggal prisib nya tetap di lanjut dngn gaya levorusional gk perna mereka berhenti pembangunan lima thn uda masuk ke 15 rencana xi thn35 tiongkok termasuk negara teknologi lengkap dan maju thn 49 tiongkok adalah nomol satu di segala bidang teknologi 😃😃😃😃😃
@Marchelino-TL
@Marchelino-TL 3 күн бұрын
Sebenarnya agama dan kebudayaan lokal di setiap bangsa baik adanya, semata mata sebagai landasan untuk berperilaku yang beradab di jaman modern ini. Tetapi karena fanatik terhadap ajaran agama kemudian mengabaikan kenyataan ketika masih hidup. Misalnya doktrin agama mengatakan hidup di dunia ini hanya sementara sehingga umat tertentu lebih fokus pada urusan akhirat sehingga mengabaikan urusan dunia, ini yang mengakibatkan negara negara yang mempertahankan akar budaya lokal dan non sekuler cenderung tidak berkembang jika dibandingkan dengan negara sekular yang pemerintahnya tidak perduli dengan rakyatnya beragama atau tidak. Misalnya Negara China, dikenal dengan negara yang mempertahankan budaya kuno yang mendarah daging bahkan pengaruhnya hampir di seantero dunia tetapi kenyataannya banyak sekali penduduk China yang tidak beragama alias Komunis tetapi China menjadi negara adidaya bersaing dengan USA sedangkan INDIA berbanding terbalik dengan CHINA, Mungkin karena faktor faktor ini menyebabkan INDIA tertinggal jauh dari CHINA. satu hal lagi faktor budaya lokal Bangsa China dengan Bangsa India pun mempunyai andil besar ikut menciptakan perbedaan ini.
@YendraAprisa
@YendraAprisa 2 сағат бұрын
coba buat vidio, kenapa Indonesia tidak seperti Tiongkok.
@hendyanthony722
@hendyanthony722 8 күн бұрын
Selama attitude CURANG, CULAS & TIDAK JUJUR masih selalu dipraktekkan (sebagian 'besar') kalangan bisnis (bahkan pemerintah) India, maka INDIA SULIT UNTUK MENGEJAR KETERTINGGALANNYA DARI TIONGKOK 😂😂😂
@parisvio
@parisvio 8 күн бұрын
India akan maju kalo Religinya berubah menjadi Sikh Zoroaster Kristen Katolik bahkan Agnostik Atheis dan atau Sekuler Total seperti di Tunisia Maroko Turki Yordan Lebanon era 60-70-80.
@muu8644
@muu8644 8 күн бұрын
Ilusi Keadilan Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya. Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya. Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta. Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama. Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens. Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya? Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut. Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri. Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri. Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita. Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok. Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada. Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
@tukangketik6034
@tukangketik6034 2 күн бұрын
india lumayan ekonominya no 3 setelah china amerika maka berdasarkan gdp ppp emang yg miskin banyak tapi di bawah 20% yg 80% menengah juga kaya maka itu bisa bersaing ekspolasi angkasa dll dan jadi rebutan dari perang ekonomi militer geopolitik dunia antara barat dan china rusia tapi masih netral walau di tekan amerika tetap beli minyak rusia gak takut sebab emang kuat militer dan ekonominya tapi gak tahu kedepannya kalau indonesia di gertak barat diem gak berani beli minyak rusia hahahaa
@smarthics
@smarthics 6 күн бұрын
@Bossman Mardigu
@bajankkalter932
@bajankkalter932 4 күн бұрын
Menurut saya klo india itu ada paul prindafan
@wongcilik5960
@wongcilik5960 8 күн бұрын
BS AJA, BUKANNYA SI MODI KMAREN BILANG DIA ADA;AH SI DEWA YG DI UTUS OLEH TUHAN ????...HEHEHEHEHE....KASIHAN PAKE JURUS ILMU DOA.😭😭😭
@IndraAdiGunawan
@IndraAdiGunawan 8 күн бұрын
berarti sama kayak negara tetangga sebelah.. ada sistem kasta dan bahasa negara nya gk jelas.wkwk dan suka maling kerja annya
Ngeri! Badai Kebangkrutan Melanda AS, Ratusan Perusahaan Gulung Tikar
6:27
когда повзрослела // EVA mash
00:40
EVA mash
Рет қаралды 4,5 МЛН
تجربة أغرب توصيلة شحن ضد القطع تماما
00:56
صدام العزي
Рет қаралды 51 МЛН
NATO Summit Day 1: NATO Summit Starts in Washington DC | NATO Summit 2024
1:55:05
когда повзрослела // EVA mash
00:40
EVA mash
Рет қаралды 4,5 МЛН