AAAAAAAA...
Senang sekali akhirnya bisa balik ke kalian dengan konten original ciri khas channel Ria SW banget~ Yeaaay!
Makasih yah karena kalian udah sabar banget buat nunggu “MENGGILA DI” kembali - setelah 2 tahun harus berhenti diproduksi sementara waktu.
Kalian tau alasannya, kan?
Tentu aja bukan karena aku udah bosan atau gak mau. Aku mau banget tapi apalah daya si tamu sejuta umat itu enggan pergi. huft.
Semoga kali ini mereka gak bawa teman lainnya! Biar kita bisa beraktivitas dengan leluasa. PLEASE.
--
JAKARTA. H-3.
3 hari sebelum berangkat syuting, aku tuh gak bisa tidur nyenyak. Kalo bahasa manusia bumi sih: tidur-tidur ayam.
Jangan tanya aku kenapa istilahnya begitu.
Padahal kalian manusia dan aku alien.
Lalu kenapa ayam? 🤔💭
Curut sebagai ayam be like:
🐥: “Kenapa? Kenapa? Kenapa?”
😂🤣😂
Aku gak bisa tidur karena si Otak Random bawel banget.
OR: Kita benar jadi pergi?
RSW: Iyaa dong, Tak! Aaaaaa~
OR: Bakal aman?
RSW: Semoga!
OR: Kalo kita ketemu 19 gimana?
RSW: Kita backstreet aja biar gak ketemu!
OR: Aku serius huuuaaaa
RSW: Kan kita udah booster jadi semoga aman.
OR: Tapi aku takut.
RSW: Aku juga. Tapi situasi udah membaik. Kita coba terjun sekali ini aja buat liat ombak. Kalo ternyata bahaya, kita stop. Gimana?
OR: Tapi aku juga malu.
RSW: ((Ah elah, Tak. Ada juga kamu tuh malu-maluin 🙄))
OR: Terus kalo kita oon gimana?
RSW: 💭💭💭
--
Eh, kekhawatiran Otak Random jadi kenyataan!!!
Ke-oon-an dimulai sejak dini.
Terlalu dini.
Hari itu aku harus udah ada di bandara jam 4.30.
Karena terlalu pagi, aku memutuskan untuk pakai mobil online. Tapi sebelum ke bandara, aku harus jemput Ara.
Kebayang kan aku harus bangun jam berapa dan berangkat dari rumah jam berapa?
Alhasil aku keluar rumah jam 3.30. Untungnya ada mobil online yang mau jemput aku. Ihiiiy~
Jalanan masih gelap dan sepi.
Seperti biasa, driver buka sahabat aku; GMaps.
Sekitar 6 menit kemudian…
mobil aku masuk ke dalam gang sempit dan gelap. Beneran gelap tanpa lampu! -- Bahkan lebih gelap dari jalanan Bintan yang kalian liat di dalam video!
((jalanan Bintan di malam hari emang minim lampu))
Alhasil aku komat-kamit berdoa dalam hati.
"Tuhan, tolong lindungi aku. Jauhkan aku dari segala macam kejahatan. Tolong aku, Tuhan. Aku udah 2 tahun vakum syuting Menggila Di. Pleaseee... Wujudkan keinginanku kali ini, please."
Sedetik kemudian, aku ngerasa Tuhan menjawab doaku. Driver bilang, "Neng, kita putar balik aja yah. Saya takut kalo nerusin ke ujung. Kita cari jalan lain gapapa?"
"Ya ampun, Pak! Aku juga takut banget! Kirain Bapak sengaja nyasarin aku huuuaaaaaaa" responku spontan.
"Google suruh kita lewat jalan sini. Saya juga takut banget, Neng. Ini kaki juga lemas hahaha"
HHHHH GOOGLE!
O’on itu kan predikat aku.
Jangan direbut juga dong!
🙄🙄🙄
Singkat cerita, aku sampai Bintan dengan selamat.
--
BINTAN, DAY 1
"Syuting beneran" dimulai di Sop Pak Man. Emang sih, kamera udah ngerekam ketika di bandara Jakarta dan bandara Tanjung Pinang - tapi kalo buat aku, bagian itu gak bisa disebut “syuting”.
Otak Random udah nge-set pikirannya, “Oke, syuting Menggila Di Bintan secara resmi dimulai!”
Aku dengan antusias dan senyum lebar ngomong, “Semangaaat, Cong!” sembari menyodorkan tripod kamera ke Ara. Muka dia malah langsung pucat, “Cong!! Quick Release Platenya mana???” teriak Ara panik - yang kemudian dibalas dengan muka aku yang super cengo.
HILANG.
ENTAH DI MANA.
TRIPOD GAK BISA DIPAKAI.
((maaf buat yang gak terlalu paham tentang per-tripod-an. aku mau banget bahas detail tapi takutnya kepanjangan. Nanti malah berasa lagi bikin OTR 4 - padahal udah tamat di 3 hahaha)
Alhasil kami putar otak supaya kameranya bisa lebih tinggi dari tingginya meja.
Oon banget kan tuh.
Tapi ada yang lebih oon.
Saat di pesawat perjalanan balik ke Jakarta, kami baru ingat kalo tripodnya masih bisa dipakai tanpa Quick Release Plate!
Tinggal dicopot aja kepala tripodnya. Lalu tempel ke body kamera!
ASTAGA.
Gak syuting travel selama 2 tahun membuat ke-oon-anku meningkat tajam 🥲
--
Terus audio juga ikut-ikutan mendadak rusak!
Kenapa harus rusak di Bintan sih?
Kan susah cari audio recordernya huuuaaaa…
Aku rasa audio recorder juga syok diajak syuting selama 2 tahun sleeping beauty hahaha.
--
Hari itu setelah makan di Pujasera, aku emang udah rencanain untuk menikmati sunset di restoran seafood - bukan Kelong yang ada di video.
Aku buru-buru meluncur ke sana. Tapi sayangnya TUTUP PERMANEN.
Semua karena ulah si 19.
Jadi hari itu ada 2 tempat yang zonk. Pizza dan seafood. Alhasil aku pindah ke Kelong Nirwana - yang tempatnya bisa menikmati sunset juga.
Tapi masalahnya butuh sekitar 36 menit untuk sampai ke sana dari lokasi aku yang zonk itu.
Sementara sunsetnya udah mau pulang!
Terjadilah adegan Mengejar Matahari persis kayak judul film.
Tapi sayangnya gagal!
Sunsetnya gak berasa sunset karena telat huuuaaaa!
Kemudian aku ngebatin, “semoga besok bisa liat sunset!”
xoxo,
RSW