Рет қаралды 10,144
MERINDING❗DESA TERPENCIL DI WONOGIRI SEPERTI KAMPUNG MATI - FERI NGEVLOG
Puhbale adalah sebutan nama Dusun Semin Desa Semin Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.
Kita akan explore secara langsung suasana pedesaan tersebut.
#feringevlog
#desaterpencil
#explorewonogiri
#wonogiri
#exploresolo
#bolang
WONOGIRI - Belakangan di media sosial tengah rampai diperbincangkan kondisi Desa Puhbale (Semin), Kecamatan Nguntoronadi. Desa terpencil ini disebut-sebut hanya dihuni tujuh kepala keluarga (KK).
Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo menegaskan, informasi yang di-upload di salah satu grup Facebook (FB) masyarakat tersebut keliru. “Foto yang di-upload di grup FB itu lokasinya di Dusun Semin RT 02 RW 04, Desa Semin. Saya sendiri sudah sering mendatangi dusun tersebut. Kalau disebut satu desa cuma tujuh KK tidak benar. Itu bukan desa,” ungkapnya, kemarin.
“Yang difoto (lalu di-upload di FB)) jalannya ora nggenah (buruk). Jalan di sana itu sudah rabat. Memang jalan menuju permukiman rodok angel (sulit diakses),” imbuh camat.
Menurut Endrijo, medan jalan sepanjang 120 meter menuju permukiman warga cukup ekstrem. Berada di atas tebing jurang dan tidak mungkin dirabat.
Camat tidak menampik lokasi desa itu terpencil dan hanya dihuni beberapa KK dengan jarak rumah antara satu dengan lainnya mencapai 500 meter.
“Memang rumah mereka agak terpencil. Mereka termasuk warga RT 02. Yang tinggal di sana mayoritas petani. Mereka menanam singkong, empon-empon juga. Ada juga yang beternak sapi dan kambing. Kalau soal nama Puhbale itu sebutannya saja, aslinya ya Dusun Semin. Warga setempat tetap mendapatkan perhatian yang sama dari pamerintah,” beber Endrijo.
Kepala Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi Handoko mengatakan, dusun tersebut awalnya dihuni banyak KK. Namun saat ini hanya ada sekitar sembilan KK yang menempati tujuh rumah. “Kabar di medsos itu tidak benar. Dulu banyak warga di sana, belakangan banyak yang pindah ke (kawasan) bawah,” tegasnya.
Mengingat medannya cukup terjal, permukiman tersebut hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor. Terkait postingan di medsos yang menyebut warga setempat belum pernah mendapat jatah daging hewan kurban? Handoko juga membantahnya.
“Di Dusun Semin ada tiga masjid. Waktu kurban mereka juga dapat jatah. Tapi menyembelihnya tidak di atas. Yang di atas itu juga bukan masjid. Musala lebih tepatnya,” ucap dia.
“Beberapa waktu lalu juga pernah viral di medsos warga yang tua hidup sendiri di sana (Dusun Semin). Warganet banyak yang iba, pihak desa dapat sorotan buruk,” imbuh kades.
Pihak desa sudah berinisiatif membuatkan rumah lanjut usia tersebut di tanah milik desa. Namun, terkendala karena pandemi korona. “Kasusnya mirip seperti ini. Media sosial memang memiliki sisi positif dan negatif. Jangan ditelan mentah-mentah informasinya,” pungkas dia.