Рет қаралды 11,345
#indonesia #malaysia #bahasaindonesia
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : rezky.anadra
whatsapp : bit.ly/3rm3ijt
=========================================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah banyaknya negara bagian amerika serikat ingin melepaskan diri dari amerika serikat.
Pada 7 Maret 2023 senator Partai Republik Texas Bryan Slaton dari Partai Republik Texas telah mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) yang dapat mengatur referendum untuk "menyelidiki kemungkinan" kemerdekaan negara bagian Texas dari Amerika Serikat (AS). Jika proposal disetujui, pemungutan suara tentang apakah akan menjajaki opsi untuk meninggalkan Amerika Serikat akan dijadwalkan. RUU tersebut, yang diposting anggota DPR negara bagian Texas, Slaton, ke Twitter pada Senin (6/3/2023), secara resmi berjudul “Undang-Undang Referendum Kemerdekaan Texas” atau disingkat “Texit”.
Jika lolos, referendum tentang apakah Texas "harus menegaskan kembali statusnya sebagai negara merdeka" akan dijadwalkan pada 7 November 2023. “Sesuai konstitusi
Texas semua kekuatan politik berada di tangan rakyat," tulis Slaton. “Setelah puluhan tahun penyalahgunaan terus-menerus atas hak dan kebebasan kami oleh pemerintah federal, inilah saatnya untuk membiarkan rakyat Texas membuat suara mereka didengar,” tegas dia.
Dia mengajukan RUU serupa pada tahun 2021 bersama dengan sesama anggota Republik Kyle Biedermann dan Jeff Cason, yang memperingatkan pada saat itu bahwa RUU itu bukan untuk pemisahan diri, tetapi dimaksudkan untuk memulai "dialog" tentang gagasan tersebut. “Namun, proposal pertama itu gagal dibahas dalam sidang parlemen dan mati," kenang Slaton. Gerakan Nasionalis Texas menyambut baik berita tersebut di Twitter, menyebut Slaton sebagai "teman kami" dan mendesak warga Texas menghubungi perwakilan mereka untuk mendukung RUU tersebut.
Di posting lain, gerakan tersebut berjanji bahwa apa yang disebut Texit dapat "membuka kemungkinan yang bahkan tidak pernah kita impikan". Namun, tidak semua tokoh Republik setuju dengan gagasan itu. Sesama anggota DPR negara bagian Jeff Leach mengecam RUU Slaton. “RUU konyol ini adalah definisi dari pengkhianatan yang munafik dan menghasut serta sudah mati,” tweet dia. RUU itu muncul setelah tokoh Republik Georgia Marjorie Taylor Greene menyerukan "perceraian nasional" pada Februari. Greene mengatakan, “AS perlu dipisahkan oleh negara bagian (Republik) merah dan negara bagian (Demokrat) biru." Perpecahan yang semakin dalam dikonfirmasi jajak pendapat Jeremy Zogby, yang mengatakan kepada outlet konservatif Washington Examiner bulan lalu bahwa gagasan perpisahan telah menerima "dukungan yang mengejutkan ... di semua demografi." Texas bukan satu-satunya negara bagian AS di mana kelompok-kelompok tertentu berlomba-lomba untuk merdeka. Alaska, California, Hawaii, New Hampshire, dan Vermont, antara lain, semuanya memiliki gerakan pemisahan diri sendiri. Tampaknya mereka ingin segera memisahkan diri dari Amerika Serikat.
Akar Sejarah
Dalam uraian Daniel Miller di Texit: Why and How Texas Will Leave The Union (2018), pendukung gerakan ini mendasarkan perjuangannya pada narasi sejarah. Bahwa Texas sesungguhnya bukan bagian dari AS karena punya karakteristik berbeda dengan negara bagian lain.
Menurut sejarawan University of Houston, Raul Ramos, budaya Texas lebih condong ke Meksiko atau Amerika Latin, dari mulai makanan hingga kesenian semuanya berbau Spanyol. Tentu hal ini tidak dapat dilepaskan dari fakta kalau Texas pernah menjadi bagian Meksiko sebelum memisahkan diri menjadi negara independen pada 1836.
Barulah sejak bergabung dengan AS pada 1870, gerakan nasionalisme Texas mulai muncul dan mendasari pergerakannya pada fakta sejarah. Mereka mulai membentuk identitas nasional sendiri agar makin menegaskan kalau Texas berbeda dari negara bagian lain.
Masih mengutip Daniel Miller, gerakan ini tak selamanya di jalur politik, tetapi juga sastra. Sejak 1970-an, banyak sastrawan Texas menulis novel yang intinya mengisahkan perjuangan rakyat Texas untuk merdeka dari AS.
Namun, seiring waktu narasi sejarah tidak cukup untuk mendorong berkembangnya gerakan politik modern. Beruntungnya Texas mengalami ketidakadilan dari negara federal. Masalah inilah yang kemudian menjadi bahan 'gorengan' pendukung Texit.
Mengutip Independent, pemerintah federal terlalu banyak ikut campur dalam politik lokal Texas, mulai dari masalah pajak, imigrasi, sampai krisis iklim. Bagi pendukung Texit, sudah seharusnya Texas diberi kedaulatan penuh untuk mengatur negaranya sendiri, tanpa campur tangan pemerintah federal sedikitpun.
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-