Kita adalah pernah, bukan punah, bukan menyerah, hanya sudah. (Yogyakarta, 2019)

Menurutku, makam itu adalah lambang kematian perasaan. Di kanan ada nisan si nona yang ditemani dengan karangan bunga segar sebagai pertanda bahwa perasaannya baru saja (akhirnya) mati. Dan di kiri ada nisan sang tuan yang perasaannya telah lebih dahulu mati. Sorai ini merayakan keberhasilan si nona untuk akhirnya dapat merelakan; mengikhlaskan. hehehe hadu nangis bgt gasi?

Lirik Langit dan laut saling membantu Mencipta awan hujan pun turun Ketika dunia saling membantu Lihat cinta mana yang tak jadi satu Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh) Mencipta hangat kau pun tersenyum Ketika itu kulihat syahdu Lihat hati mana yang tak akan jatuh Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Kau dan aku saling membantu Membasuh hati yang pernah pilu Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu

Akan selalu ada alasan kenapa kamu dipertemukan dengan seseorang, entah kehadirannya mengubah hidupmu atau kamu mengubah hidupnya. Jadi, kalo suatu saat nanti berpisah jalan, artinya bagianmu dalam hidupnya dan bagiannya dalam hidupmu sudah selesai. It’s okay, and it’s really okay. Karena, ada satu hal yang harus kamu percayai bahwa tuhan selalu punya cara terbaik untuk mengganti sesuatu yang sudah seharusnya kamu ikhlaskan..

Halo, tuan yang tega melepas genggamannya. Senang melihatmu tertawa lepas dengan sosok baru yang lebih sempurna. Lebih sempurna untuk membuatmu bahagia. Semoga dia memiliki perasaan yang jauh lebih tulus daripada aku. Mau memperjuangkanmu sebodoh aku. Dan bersedia menemanimu dalam keadaan apapun. Aku masih sama. Masih disini, di tempat ini. Mencoba mematikan perasaanku berulang kali meskipun aku tau perasaanku tidak akan pernah berubah. Tetap mencintaimu dan memiliki keyakinan bahwa kamu tetap yang terbaik. Takdir memang kadang selucu ini. Tak apa, tidak ada yang aku sesali. Berbahagialah. Aku masih memperjuangkanmu di sepertiga malamku dan tidak akan pernah berhenti untuk meminta Tuhanmu menyatukan kita. Jombang, 19 Juli 2019.

💔

"terkadang aku berfikir, mengapa aku sangat bodoh? aku selalu saja meninggalkan shalat ku... dulu setiap ingin shalat selalu semangat sekarang malah malas bahkan mengaji saja sudah malas... nadin, kemana diriku yang dulu? yang selalu mengaji, shalat, berdoa kepada allah."

aku yang akan hilang bersama angin, disapa debur ombak yang tak bersahabat dengan ingin. nanti, bila waktunya langit memanggilmu pulang, jangan kau risau. aku bersamamu, dan terus bersamamu. kita yang akan berlari lari pada keabadian, berlari lari menuju kebahagiaan yang kekal. aku, kamu, kita, berdua saja. 35 目

Liat video ini jadi inget omongan abi waktu pulang ke Malang. “Lelaki itu perasaannya satu, wanita itu perasaannya sembilan. Makanya kalo ada apa-apa wanita yg paling merasakan, mau melupakan juga lama pasti masih kebayang-bayang. Itu wajar...”

Hari ini aku wisuda dan Ayahku wafat.. Minta Alfatikhahnya ♥

Lirik sorai:Langit dan laut saling membantu Mencipta awan hujan pun turun Ketika dunia saling membantu Lihat cinta mana yang tak jadi satu Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh) Mencipta hangat kau pun tersenyum Ketika itu kulihat syahdu Lihat hati mana yang tak akan jatuh Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Kau dan aku saling membantu Membasuh hati yang pernah pilu Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu

kita hanyalah penutup tanpa pembuka dan sebatas epilog tanpa dialog. -Rainada Lampung, 11/5/24

Jangan kesal atas dinginnya kopimu,percayalah dia pernah hangat,sebelum kau diamkan~ Mars,15 Desember 2020

Pernah menjadi yang paling cemas,sebelum jadi yang paling ikhlas

Menghabiskan satu tahun terakhir mengemban kerinduan tanpa tujuan, sakit sekali namun terimakasih tuhan pernah menghadirkannya dalam hidupku, seorang lelaki berisik yang banyak kata juga luka yang baru ku ketahui setelah mengenalnya. Terimakasih diberi kesempatan mendengar kisahnya yang menyedihkan, hidupnya yang begitu pelik. Terimakasih walau ia tak sempurna, walau kami tak jadi satu, namun bersorai pernah bertemu

Ada jenis cinta yang ditakdirkan untuk tidak saling memiliki, tapi memiliki ikatan batin yang kuat dan pada akhirnya memilih untuk merindu seumur hidup.

Sorai Jika pertemuan dirayakan dengan suka cita Perpisahan pun dirayakan dengan selayaknya Selamat beranjak setelah memberi jejak Terimasih,aku merelakanmu

"Bisa-bisanya yang baru saja datang sudah kau bilang masa depan" Thu, mar 11/21

Langit dan laut saling membantu Mencipta awan hujan pun turun Ketika dunia saling membantu Lihat cinta mana yang tak jadi satu Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh) Mencipta hangat kau pun tersenyum Ketika itu kulihat syahdu Lihat hati mana yang tak akan jatuh Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Kau dan aku saling membantu Membasuh hati yang pernah pilu Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu

Ketika kamu merasa kehilangan harapan, ingat bahwa Tuhan telah menciptakan rencana terindah untuk hidup kita.

" Aku Berhenti Menjelaskan Diriku, karna Hanya Aku yang mengerti Aku " sore ini '14 jan 2021'

Aku dan kamu hebat. Tak berdebat. Tapi tamat. Halo tuan. Terimakasih ya! 📍 Bandung, 2020

Jakarta Sabtu, 11 Mei 2024 Kerinduannya akan tetap ada entah bagaimana waktu akan menguraikannya menjadi potongan potongan yang bermakna.

Aku memang telah jauh terlepas dari tali ikatan perahu di pelabuhan itu, riuh ombak dan tiupan angin dari ufuk timur membawaku jauh menuju sebelah barat. Sesekali diriku merasa satu arah dengan mentari, terbit dari timur dan bergerak menurun menuju barat. Barat, arah terbaik untuk mengarungi samudra lepas yang tak kian ada ujungnya. meski tak ada insan lain di sisimu, setidaknya ada mentari yang tak pernah meninggalkanmu kendati ia sesekali menghilang dikala senja mengantarkannya pada kegelapan, setidaknya ia berjanji untuk kembali menemuimu di esok pagi. 3 tahun sudah perahu ini berlabuh, tak kunjung ku temui tempat berlabuh yang kian elok seperti dahulu yang pasirnya bisa menahan jangkarku, yang tali tambang perahuku terikat erat bak belenggu. Sesekali aku mencoba untuk mengayuh perahu kembali ke arah timur, namun hembusan angin selalu membawaku tetap berlayar di sebelah barat. Hingga ku sadari bahwa semesta memang tak merestui aku kembali menaruh jangkar pada tempat berlabuh itu. Orang bijak pernah berkata kepadaku "Masa lalu tidak bisa kita miliki seutuhnya , kita hanya bisa mengunjunginya sesekali", namun masa lalu yang ini tidak bisa sama sekali kembali diriku kunjungi, memori akan dirinya yang telah terpatri dalam sanubari adalah satu satunya tempat untuk sesekali kembali mengunjungi meski hanya dalam bentuk fiksi Medan, 2023

Sorai, mengajakku kembali pada kisah tujuh tahun lalu, tepat dengan waktu di saat orang tuaku saling memutuskan untuk tidak lagi bersatu. Ayahku lebih dulu membunuh perasaannya kepada Ibu, yang kemudian dilabuhkan pada sosok yang baru. hingga Ayah tiada, pada akhirnya Ibu baru bisa benar-benar mematikan rasa dan merelakan segala. Nadin, aku sudah sangat berterima kasih dengan Rumpang-mu yang lalu, dan kini rasa cintaku kembali bersemi pada hasil karyamu yang lagi-lagi 'sangatlah aku'. kamu hebat, Nadin. bahagialah selalu di manapun kamu berada. 🌹❤

Langit dan laut saling membantu Mencipta awan hujan pun turun Ketika dunia saling membantu Lihat, cinta mana yang tak jadi satu? Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara? Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Awan dan alam saling bersentuh Mencipta hangat, Kau pun tersenyum Ketika itu kulihat syahdu Lihat, hati mana yang tak akan jatuh Kau memang manusia sedikit kata Bolehkah aku yang berbicara? Kau memang manusia tak kasat rasa Biar aku yang mengemban cinta Kau dan aku saling membantu Membasuh hati yang pernah pilu Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu

Hai Nadin, perkenalkan aku adalah perempuan yang baru kehilangan cinta dan separuh dunianya. Jika dahulu lagu ini hanya sekedar pelengkap playlistku, sekarang lagu ini adalah perwakilan perasaanku. Dia pergi Nadin, dia mengingkari janji yang ia buat sendiri. 45 hari sudah aku tanpa dirinya, aku kacau Nadin. Terkadang tercekik rindu yang bergejolak kala mengingat tentangnya lalu menangis tersedu-sedu. Singkat sekali waktu untuk dia berubah Nadin, terhitung hanya 1 bulan untuk dia bisa mengakhiri kisah ini. Dan kamu tahu Nadin? Selang beberapa hari setelah kepergiannya, ditengah-tengah kekacauan diriku atas kehilangannya dan besar harapanku untuk bisa kembali bersama memperbaiki apa-apa yang salah diantara kita.. Temannya memberi tahu ku bahwa beberapa bulan lalu-saat ia masih denganku, dia ada bermain api dengan perempuan lain yang bahkan sudi untuk menjadi yang kedua. Aku tentu terkejut, sangat sangat terkejut. Begitu halus permainannya hingga aku tak merasakan apa pun. Dan hari ini- tepat dihari kelahirannya, dia mengunggah momen kebersamaan dengan orang barunya. Disertai foto kado dan suratnya yang bertanggalkan 9 September 2023, yang mana itu hanya berselang 14 hari dari putusnya hubungan kita. Dalam waktu hanya dua minggu dia sudah sedekat itu dengan orang lain, dalam waktu sesingkat itu dia sudah bisa melupakan ku Nadin.. Sedangkan hari-hari itu aku masih sibuk menerima kenyataan bahwa dia bukan milikku lagi, menata hatiku yang hancur. Aku masih suka merindukannya, bahkan sekarang pun aku merindu. Aku kalah Nadin, Aku kalah.. Dan aku hanya bisa bertanya-tanya, apakah dia hanya pura-pura mencintaiku? Tapi terlepas dari itu, Terimakasih kepada Tuan sudah membuatku merasa dicintai walaupun itu palsu. Berbahagialah Tuan, tak perlu khawatir denganku. Biarlah rasa ini mati dengan sendirinya, walaupun aku harus berdarah-darah dalam fasenya.

"manusia bisa saja hanya singgah bukan selamanya, setiap orang ada masa nya setiap masa ada orang nya,semua orang datang dan pergi,karna bagian dari kedatangan, kepulangan,dan jika tentang cinta, mengiklaskan juga bagian dari mencintai"

"aku terlalu semangat mencintaimu sehingga aku lupa untuk mencintai diriku" (Merauke/3/12/2020)

"kita sering lupa bahwa berdoa itu meminta bukan memaksa" _berisik_²⁰²¹

Tuan, dulu saat aku kecil, aku tidak pernah menerka bahwa mencintai seseorang akan serumit ini. Terlebih, orang yang kuputuskan untuk kucintai adalah kamu, yang dalam semestaku, kamu sungguh di luar jangkauan. Tapi tidak apa-apa, terima kasih yaa. Nanti, akan kubuat anak laki-lakiku sepertimu, menjadi sangat baik memperlakukan perempuan. Sampaikan terima kasih ku pada ibumu yaaa. Malang, 24 Juli 2023

nadinn, saat ini lagumu yang tengah aku putar sangat cocok sekali dengan yang sedang aku alami... terimakasih banyak sudah menciptakan lagu yang sesuai dengan isi hatiku saat ini. teruntuk engkau cintakuu, tetap semangat menjalani kisah hidupmu tanpa ada hadirnya aku disisi mu, semoga bisa tercapai ya segala cita cita yang kau inginkan! aku disini akan selalu mendoakanmu, walau sebenarnya kita tidak ada hubungan lagii kan? semoga cintamu habis di aku yaa, tapi bagaimanapun jika ada seseorang yang kamu inginkan kamu harus mendapatkan nya dan jangan sampai mengulang kesalahan yang kau lakukan padaku, entahlah ini sangat aneh bagiku, jika mengingat kamu bukan siapa siapa lagi dalam kisahku. tapi terlepas dari itu, terimakasih tuan sudah membuatku merasa amat sangat dicintai. selamat berkelana tuan dan berbahagialah!!! biarkan rasa ini mati dengan sendirinya, walau aku harus melewatinya sambil berdarah darah.

Dulu pernah berkomentar, lalu sekarang kembali lagi kesini. Nadin, laki-laki yang aku cintai akhirnya melepaskan ku. Tentu aku pergi, bahkan dari segala hal yang bersangkutan dengannya. Rasanya seperti bunuh diri. Setiap hari aku berharap ia akan datang ke rumah ku lalu berdiri di depan pintu sambil tersenyum, persis seperti yang ia lakukan dulu. Aku berharap ia akan mencariku. Jakarta terlalu penuh dengan kenangan bahkan sampai aku bingung harus lari kemana agar tak perlu mengingatnya. Seorang laki-laki yang ketika marah tidak berubah menjadi seram. Yang tutur katanya halus bahkan tak pernah sedikitpun melukai ku. Yang ku kira ia adalah rumah, tapi nyatanya tidak begitu. Aku merindukannya, Nadin. Aku berharap agar semuanya kembali seperti dulu, bahkan menjadi lebih baik.

Nadin, Seseorang memintaku mendengarkan lagu ini. Dia bilang setiap dengar lagu sorai dia selalu ingat aku. Semoga jika suatu saat dia baca ini, dia tau kalau sekarang setiap aku dengar lagu sorai tangisku selalu pecah. Semua bayangan terngiang, cara dia memperlakukanku dengan baik, cara dia meredahkan egoku dengan lembut, bahkan disaat bertengkar pun aku masih merasa dicintai. Nadin, Dia pernah menjadi yang terindah sekaligus yg paling menyakitkan.

Aku menemukan isi hatinya disini, Nadin. Dia berkata bahwa dia merindukan bulannya. Dia rindu genggaman hangat dari gadis kecilnya. Dia rindu dicinta sepenuh dan seharusnya. Ternyata aku hanya angin baginya, Nadin. Angin yang dia butuhkan kala dahaga sepi menjeratnya. Angin yang dia nantikan kehadirannya disaat saat tertentu saja. Tidak seperti bulan yang selalu dia tatap dengan mata berbinar. Tidak seperti bulan yang kehadirannya selalu membuat dia tenang. Semoga dia segera bertemu dengan bahagianya.

Malam dan hari ini, aku takkan berpura-pura, aku melepas topeng hanya kali ini. Rinduku sangat kuat menggebu mengalahkan ketiadaan. Lelaki pertamaku, telah kurelakan dan kurayakan perpisahanmu dengan kata sanjungan serta senyuman keikhlasan

Datang karena penasaran,pergi karena sudah tau kekurangan. Bali,3 november 2020

sebuah perayaan perpisahan hati yang keduanya dipaksa untuk mati. dan lirik "kau memang manusia tak kasat rasa, biar aku yang mengemban cinta" pertanda wanitanya masih rela merawat perasaannya (dengan memberi bunga pada nisannya). tapi sayangnya mereka tidak ada alasan lagi untuk bisa bersatu .. dan akhir yang paling baik adalah rela; membungkus segala rasa, mematikannya secara paksa.

"Dulu do'aku selalu tentang bahagiamu pada akhirnya, tuhan mengabulkannya melalui seseorang yang bukan aku dan sampai bertemu secara tdk sengaja dalam keasingan" @Warmad ~ @Pemalang 25 juni 2023 ~

"maafkan aku tuhan,aku menjadikannya prioritas dan menjadikanmu pelampiasan" 9 Februari 2021

Perempuan memang penguasa rasa. Dia yg sering bertahan utk mengingat hal2 manis, walau banyak pahitnya. Kemampuannya mempertahankan keberadaan rasa membuatnya kuat sekaligus lemah. Kuat dalam menyembunyikan pilu. Sekaligus lemah karena pada akhirnya rasa yg ia pertahankan harus berakhir jua. Utk perempuan2 diluar sana yg tengah berjuang mengikhlaskan kepergian, saatnya utk berhenti. Berhenti berjuang dan membiarkan semuanya terbang. Biar rasa itu kembali di tempat layaknya sebelum pertemuan hadir. Percaya, rasa2 kita akan berpadu dg mereka yg jg membuang rasa pahitnya. Kemudian saling menyembuhkan. Dan tenang.

Tahukah? Aku masih bersembunyi di balik dinding, menimbun perasaan yg tidak kayak lagi untuk di kemukakan. Menyimpan perasaan ini, adalah kegilaan yg masih aku nikmati. Entah sampai kapan, tidak perlu di tanyakan.

lewat ketikan ini, akan aku gambarkan sedemikian rasa hilang setelah kita berpisah, hujan yg sudah tidak indah, mata yg sudah kosong dan berhenti menatap, dunia yg runtuh, aku ngga hanya kehilangan kamu,tapi separuh duniaku, tapi hidup harus terus berjalan,kan? mari bersorai untuk rasa cinta yg dulu sangat dalam, terimakasih sudah saling memberi yg terbaik dihari-hari nan indah kemarin,mari saling asing dan membiasakan diri, takdir bukan untuk selalu dilawan, sudah, ikhlaskan saja :)

Padahal langit menerima senja apa adanya Namun senja tinggalkan langit tanpa aba-aba 📍Sragen 06 Oktober 2020

walaupun banyak yang bilang mati satu tumbuh seribu, namun ternyata benar seribu orang yang datang belum tentu dapat menggantikan satu orang yang hilang

Jika waktu bisa berputar kembali, sungguh diriku tak ingin mengenalmu, begitu besar rasaku dulu kepadamu, lalu, begitu besar pula lara yang kau berikan padaku hingga mati perasaan yang sungguh tak pernah aku harapkan. Kini hanya sisa-sisa puing-puing perasaan yang hampir mati yang akan kupupuk kembali untuk mencoba membuka kembali pada orang yang tau caranya menghargai. Kenangan yang membanjiri hidup ini, akan kujadikan pelajaran yang berharga untuk ku kembali bangkit menjalani hidup kembali. Terima kasih, luka ini membuat diriku semakin dewasa dan bijak menjalani kehidupan ini.

" Jangan pilih orang yang paling indah di dunia ini, pilihlah orang yang membuat duniamu paling indah " ~Dim.

Teruntuk tuan, yang memutuskan untuk pergi lebih dahulu. Semenjak itu, pagiku terasa begitu abu. Kau yang memilih pergi dengan sosok yang baru. Tak mengapa sungguh, jika itu maumu. Aku bisa perlahan mematikan rasa. Mimpi. Dan rindu. Maaf, menahan mu selalu. Aku tidak pernah tau, jika mencintaimu serumit itu. Mari bersorai. 3 Juni 19

Nadin sehat terus ya, supaya orang² yang patah hati dan masih buta arti kehidupan agar sadar bahwa menghabiskan waktu untuk meratapi yang memutuskan pergi adalah kesalahan yang besar. Semoga karya² mu abadi🌼

Nadin.. He has started his new story, but I'm still here alone hugging longing

"Mencintai dan dicintai bukan pilihan, keduanya harus ada dalam hubungan" Jumat, 4 desember 2020

ziarahi hatiku, nisannya bertuliskan namamu namamu, bukan namaku. aku sudah lama mati, dan terkubur dalam jiwamu Jakarta, 07 februari 2020

hai nadinnn, di eraa semua orang di rayakan aku masih disini dengan lagu soraimu,setelahh bulan april di tinggalkann aku berusaha ikhlas untuk semua hal yang terjadi,aku dipertemukan oleh seseorang yang berhasil membuatku jatuh cinta (lagi) namun sayang aku terlambat menyadari dan dia telah berbahagia dengan rumah barunya. lagi lagi aku harus berusaha bersorai untuk jiwa yang kembali sepi.

Hai Tuan ... Apa kabar? apakah dirimu baik-baik saja setelah ku tinggal dan memberi jarak terpaksa pada rasa kita yang belum sempurna ini? Apa diri ku juga baik-baik saja setelah dirimu lenyap dihadapan ku dengan rasa nyaman yang masih tertinggal di dalam diriku? Bagaimana bisa rasanya semenyakitkan ini terpisah dengan rasa aman, tenang dan bahagia yang Tuan berikan kepada wanita yang mendamba-dambakan semua rasa itu, walaupun terasa sangat singkat kisah-kasih kita yang tidak tercurah sempurna itu.... Aku memberikan pernyataan pada pertemuan singkat kita bahwa aku bahagia.. aku bahagia.. benar-benar tidak bisa ku pungkiri jikalau aku merasakan bahagia di dekat mu Tuan... walaupun kebahagian sesaat yang datang itu adalah sebuah kesalahan ... Kesalahan yang ku ingkari dan harus ku akhiri. Rasa kosong dan sombong selalu mehampiri dada ini, seolah berbisik didalam pikiran ku dengan sedikit memaksa "Bukan dia orang nya, dia hanya cinta sesaat" aku selalu mendoktrin pikiran ku dengan kata-kata itu... namun yang berbicara itu bukan pikiran, melainkan perasaan... Jauh didalam hati kecil ku, rasa nyaman, tenang yang Tuan berikan, tangan lembut itu merangkul pundak rapuh wanita ini masi terasa nyata didalam diriku... ku hirup dalam-dalam nafas ini ... ku hembuskan secara kasar, aku tidak tahan ... aku terisak ... aku menelan bulat-bulat sendirian semua pilu yang membuat diri ini terlanjur membiru ... dihantam terusan-terusan dengan rasa takut.. bersalah.. dan ketidak-sesuain yang ada didalam hati. Sangat sesak mengingat aku harus mengakhiri rasa nyaman dan tenang yang Tuan berikan... Apakah Tuhan menciptakan rasa ini hanya untuk bercanda pada dirimu Tuan? Pertama kali aku beradu-temu dengan binar mata mu yang sangat teduh dan menyimpan banyak sendu kala itu. Apa semua itu hanya kebetulan... atau kebetulan yang sedang menyamar menjadi takdir? Takdir jikalau rasa kita berdua hanya sebatas untuk dirasa, bukan untuk aku menjadi obat untuk luka-luka mu itu Tuan. Mungkin kita juga pernah merasa dicurangi semesta hehe... Mencintai orang yang ku rasa tepat di waktu yang salah, dan Tuan mencintai orang yang salah di waktu yang tepat. Sesederhana itu cara alam semesta tidak menyukai ingin-nya kita... Hanya karena jatuh cintaku terpaksa lebih dulu usai, bukan berarti air mataku tak berderai... Aku luruh didalam kepiluan yang ku buat sendiri... Aku memilih sudah, sebab ada hati yang perlu ku selamatkan, meski aku memilih membunuh mati-matian perasaan ku sendiri.... Aku membenci diriku disaat aku tau.. aku hanya singgah membuka lagi luka lama mu Tuan, tetapi tidak sungguh menjadi obat untuk kesenduan yang Tuan rasakan. Pada garis akhir ini aku kembali memunafikan diri bahwasanya aku tidak bisa melakukan apa-apa yang bertentang kan dengan perasaan ku... Aku terlalu munafik Tuan untuk kau cintai, sama hal nya dengan diriku aku terlalu munafik jikalau tidak mencintai rasa tenang yang Tuan berikan :') Tuan.. Ini bukan tentang perpisahan namun kehilangan yg dipaksakan.. yang ku sesalkan pada kenyataan ini adalah mengapa semuanya sia-sia untuk dirimu? yang ku tangisi mengapa aku bisa jatuh cinta dengan rasa tenang yang kau berikan, tetapi aku tidak bisa memiliki selamanya... bukan aku saja yang menangisi... langit pun menangis ketika aku menulis ini bertentangkan dengan dirimu... Hujan memang gemar membuat kita larut dalam rasa kalut... hujan kali ini merensonasi pikiranku tentang kenangan terakhir bersamamu... mata dan senyuman yang tenang itu masi nyata kurasa... hangat tangan mu menjelang perpisahan kita dengan rangkulan di pundak ku seolah tidak mau kau lepaskan.... apa sesakit ini memang merasakan perpisahan yang belum sempat ku aku rayakan? :) Lagi dan lagi aku di paksa kembali mewaraskan pikiran walaupun perasaan berkata lain.. Dan pada akhirnya kita sadar, bahwa Tuhan ternyata menghendaki kita hanya untuk bertemu, bukan menyatu.... hanya bersalaman, bukan saling mencintai secara mendalam... aku kembali menangis mengikhlaskan cerita yang enggan pernah usai kuselesaikan.. Tuan dan diriku ada kalanya kita saling membantu membasuh hati yang pernah pilu... mungkin tidak berakhir menjadi satu.... namun kita pernah bersorai saling bertemu... Aku akan selalu merindukan rangkulan tangan yang lembut itu... mata teduh yang memberikan rasa tenang,...hadir mu yang selalu membuat aku tersenyum malu... Aku mensyukuri dan selalu berterimakasih dengan keadaan karena kita pernah dipertemukan... walaupun nyata nya yang telah hadir, bukan selalu berarti takdir... Semoga ada takdir baik menghampiri untuk masing-masing diri kita Tuan.. Bahagia mu adalah Bahagia ku.. Terimakasi dan Maaf dari diri ini :')) Padang 10, Bulan kelahiran mu, 2023

Ini komennya semua pake kata2 puitis 😭 gue gabisa bikin gituaan 😭😩 Cuma mau bilang lagunya adem kaya ubin masjid 😭

Untuk diriku sendiri, perasaan ini bukan untuk diungkapkan. Ini hanya untuk dirasai dinikmati diri sendiri. Aku menyayangimu, ini urusanku. Kamu, diam saja.

Sampai detik ini, aku tetap disini. Menunggu akankah enggau yang datang kembali, atau orang lain yang akan mengetuk hati.

Sorai tentang aku yang lebih memilih pergi atas perasaanmu yang lebih dulu mati. -April,2020

Denger lagu ini agak berat,langit tak selalu biru begitu pun dengan ceritaku...terimakasih pernah ada dalam cerita hidupku,semoga engkau tenang

Sudah 4 tahun lamanya aku mendengarkan lagu ini. Tepat setelah kami berpisah. Sangat sakit untuk dirayakan, sakit untuk ikhlas. Namun setelah sorai ini, aku tahu. Bahwa kamu adalah hadir yang patut aku syukuri. Tidak peduli walaupun akhirnya tidak menjadi satu, setidaknya kami pernah berbagi suka dengan banyak sekali dukanya. Disaat semua orang menutup telinganya untukku, kamu malah mendengarkan ceritaku sampai akhir. Tapi, kembali lagi kita hanya bisa berencana. Berhasil atau tidak, selamanya atau sebentar tuhan yang menentukan. Terimakasih ya !. Sekarang yang tetap didalam diriku hanyalah kenangan, disanalah kamu selalu Salam hangat, Salam Rindu.

mengapa aku menangis saat aku bahkan tak merasa patah hati. it's a masterpiece nadin, I adore you. I'll be waiting for your next beautiful song

"Tulisan ini diketik oleh tangan yg dulu pernah kau genggam" Bali, 22 November 2020

"Kau dan aku saling membantu Membasuh hati yang pernah pilu Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu.." terima kasih pernah hadir membuat hari menjadi penuh warna..

Irama, nada, instrumen musik, lirik dan suara ka nadin merduuu banget sopan banget ketika di dengar. Para pendengar lagu ini bisa menghayati dan mendalami lirik lagu tersebut dengan nyaman karena instrumen musiknya dari lagu ini sangat tenang dan terbuai dengan musiknya. Terimakasih Banyak ka nadin sudah merilis sebuah karya musik ini, dari musik ini bisa kita pelajari bahwa mengubah perspektif sebuah perpisahan bukan mengingat dan melihat dari sudut pandang kesedihan, tapi kita melihatnya dari sudut pandang lain.

Untuk hati yang patah karena pisah, Ingatlah, akan selalu ada hidup setelah mati. Seberapapun hancur caramu mati.

Aku dan ponakan yg msh melek dibuat terbuai sm lagu nya😭 keduanya kyk merayakan "perpisahan" mereka yg udh terjadi sblmnya, yg artinya saat itu tuh mereka udh merelakan. Krn ga selamanya perpisahan harus diiringi tangisan. What a masterpiece!!!😭❤ nadin thank you for making this beautiful of art. We.love.you. btw i'm waiting a song about people who's in love each other deeply🌻

lagu yang tidak akan pernah punah, akan selalu ada dan tidak pernah tua

Jika memang takdir nya belum bisa sama sama lagi semoga semesta selalu melindungimu, semoga orang orang baik selalu ada di sekelilingmu, semoga bisa mendapatkan cinta yang lebih tulus, semoga bisa mendapatkan dekap yang lebih hangat. Mungkin banyak yang jatuh cinta kepadamu tapi belum tentu cinta nya sehebat aku, mungkin banyak yang akan menerimamu tapi belum tentu mereka bisa menerima sikap buruk mu selapang aku, mungkin banyak yang akan memandangmu tapi ketika mereka tau kelakuanmu, belum tentu bisa menatapmu tulus seperti aku, mungkin banyak yang bisa memelukmu, tapi setelah beribu ribu rasa sakit yang kamu beri padanya belum tentu mereka bisa memelukmu dengan penuh cinta seperti aku. Banyak orang yang kamu temui tapi yang seperti aku hanya aku. Walaupun aku tau aku pasti kalah dengan orang yang kamu sayangi tapi demi apapun kamu orang yang aku cintai dengan sehebat ini. Sehat selalu ya? Jangan terlalu sering meminum minuman yang tidak jelas itu, kurang kurangi rokok nya ya? jangan terlalu sering memakan mie instan, jangan terlalu sering main lalu pulang terlalu larut malam, berteman lah sesuka mu tapi ingat batasan dan pilih pilih, jangan lupa arah pulang ya sayang?, aku masih disini berdiri dibelakang kamu dengan harap yang besar dengan doa semoga semoga dan semoga saja kamu bisa pulang, tidak usah ragu jika memang ingin pulang aku disini masih disini dengan rasa yang sama tak ada yang berubah sedikit pun. Aku harap aku adalah pulang yang paling nyaman diantara yang paling aman, aku harap aku adalah rumah yang benar benar rumah diantar tempat tempat yang pernah kamu singgahi. Banyak doa dan harap yang telah di panjatkan olehku salah satu nya dan yang telah beribu beribu kali di ucapkan oleh ku adalah memintamu agar bisa kembali lagi.

nangis bgt bgt bgt bgt bgt sori kata nadin gaboleh nangis tp nangis wkwkkwkww fak

Tanpa dendam dan balas, tanpa ego dan keras, kau dan aku ikhlas. (Bogor, 2020)

maaf nadin, aku blm bisa merayakan sorai, aku masih menunggu penghuni hati kembali, walaupun sdh terlampau jauh, aku berharap dia masih ingat jalan kembali pulang. dia adalah org dengan sejuta luka, namun dengan tegar nya ia menutupi nya tanpa bekas sedikit pun, aku bangga sm dia.

Teruntuk seseorang yang pernah singgah walaupun sejenak terimakasih untuk luka" dan bahagia yang kau berikan jika kau melihat ini semoga aku masih bisa melihatmu tersenyum dengan pilihanmu

Setidaknya dulu kita pernah berusaha. ku berusaha pertahankanmu, kau berusaha lepaskanku. ~Bandung, 22 november 2019~

Aku rela melepasmu dari pikiran, seikhlas langit melepas tetes hujan dari awan, sepasrah sisa cahaya direnggut dari malam.

"jika sudah lelah, istirahat lah terlebih dahulu. didunia ini masih banyak cobaan kamu, setelah usai kau bebas dari semua cobaan ini."

Hai untuk diriku yang sekarang semoga kamu selalu kuat dan diberikan kemudahan ya aku yakin banget kamu bisa lewatin hari hari yg berat ini kamu pasti bisa sukses, bisa bahagiain mama dan bapak kamu dan bisa beli apa yg kamu mau, kamu juga suatu hari nanti akan ketemu sama cowo yg sayang dan cinta banget sama kamu, kamu liat pesan ini lg di keadaan sukses dan bahagia ya aamiin❤

komenannya pada puitis semua woi, keyboard gw insekyur melihat semua ini😭

I cried a lot, he was my first love, of course it hurts. How am I suppose to look at the world the same way anymore? And I get it I'm still 19 , there's so much to discover in life. But most of the times it still hurts, questioning your worth, most of the times it hurts, longing for the sun to shine like it used to. This song captures my feelings perfectly. Nadin, this song teaches me hope. "You will not feel the pain forever, cause you will eventually heal. "

Nadin, aku titip ceritaku disini ya. beberapa waktu lalu, aku kenal dengan seorang pria yang teduh pandangnya dan juga ucapannya. aku sebagai wanita yang haus akan kasih sayang orang lain pada saat itu, sangat menerima baik dia di hatiku. aku sangat merasa bersyukur atas hadirnya dia dihidupku. aku merasa beruntung dipertemukan dengannya ketika hatiku sedang butuh-butuhnya sosok seperti itu. nadin, betapa bahagianya bukan aku pada saat itu? dia menyelamatkanku dari rasa sepi yang terkadang membunuhku, dia menyelamatkanku dari hampa yang tiap hari hampir mengganggu langkahku. Namun, ketika waktunya telah tiba, semesta mengambil lagi dia dari dekapanku. banyak hal yang membuatku harus melepaskannya. rasanya tidak rela, karena separuh jiwaku sudah ku simpan pada dirinya. memang salah, memang keliru. tetapi aku juga tidak tahu, kenapa aku menyimpan dia begitu dalam di hatiku? sehingga untuk melepaskannya, aku merasa menyiksa diriku sendiri. Tapi nadin, aku percaya bahwa setiap orang yang datang memang ada masanya. setiap orang yang datang memang akan harus pergi, entah kapanpun itu. tetapi aku tetap bahagia dan bersyukur pernah bisa mendekapnya dengan erat di dalam hatiku, karena dia, aku jadi percaya bahwa cinta itu memang ada, meski kenyataannya dia tidak jadi miliku. Tapi mencintai bukan berarti harus memiliki kan? pada akhirnya aku akan sangat mengikhlaskan kepergiannya. mengikhlaskan semua indah yang pernah ada, dan harapanku, semoga aku dan dirinya selalu bahagia, dimanapun kita berjalan dan dimanapun pilihan kita jatuh. Bahagia selalu yaa pria yang sangat aku sayangi, aku tetap mendoakanmu dari kejauhan.

aku menyukai mata hitam mu yang ditemani oleh bulu mata lentik itu. terkadang mata hitam itu berubah agak kecoklatan jika terkena pantulan cahaya. aku selalu senang jika wangimu tertinggal di bajuku. aku suka percakapan hangat diantara kita. disela-sela kalimat, tak jarang ada senyum manis yang muncul. bolehkah aku seperti ini? bolehkah aku melukis dirimu disetiap lembar perjalananku? bolehkah aku mencintaimu, tanpa pertanyaan mengapa?

Love this.. akhirnya yg ditunggu datang jua.. ❤❤ "Mari saling membantu untuk merelakan apa yang seharusnya tidak diciptakan untuk diri ini."

Di depanmu ku malu menatapmu Di depan Tuhan terang-terang ku memintamu. ( 26 Oktober 2020 ) to : Nasywa Tsabita Naifah

Setiap denger lagu ini perasaan terasa sedih sesedih sedihnya, tanpa dijelaskan pun terasa makna dari lagu ini. Tapi saat lagunya selesai, ada perasaan lega dan bersyukur ntah apa aku pun tak tau apa yang harus ku syukuri tapi, yah aku senang merasakannya..❤

"Mana bisa, mencintai sedalam ini meski tak pernah berkata sepatah pun? " Sambil menunjuk aku dari masa lalu

"melepaskan tanpa pernah menggenggam... aneh, namun aku baru saja melaluinya" bali, 14 januari 2021

Aku tau kamu masih suka dengerin lagu ini, seperti kata nadin “karena gak semua hal yg kita temuin skrg bisa jadi milik kita nantinya, sangat sangat menyenangkan bisa berbagi cerita senang dengan kamu bisa berbagi tawa walaupun akhirnya tidak berakhir dengan baik” kalo sampe ini di baca sm kamu, aku mau bilang kalo yg nadin kata kan sama dengan yg aku rasa kan. (Tapi aku masih mau kamu sekali lagi)

Aku ingin menuangkan sebuah perasaan. Di sebuah gelasnya yang kian lama mulai berdebu. Padahal tentang rasa aku tidak pernah ragu. Untuk menuang berkaitan tentang waktu dan jarak. Tuhanku Allah, aku mencintainya, ketuk gelasnya Tuhan, aku ingin kembali melihat cantiknya gelas itu. Karena aku terlalu jauh untuk tidak merawat dan menuang nya. Izinkan aku bersabar dan bantu aku untuk terbiasa. Aku menginginkan hambamu Allah, aku mencintainya, jangan buat ragu disaat aku sudah meraih mimpiku. Terakhir, Aku berharap dia kembali bisa membuat hangat "air" yang aku tuang Purwokerto, 6 Mei 2023 -Selepas pulang tugas dinas KTA Kutojaya Selatan Cakdr

Nadin, ternyata aku mulai merindukannya Terlalu bohong ketika aku mengatakan aku baik baik saja ketika dia tidak ada, terlalu naif ketika bersikap seolah semuanya berjalan baik baik saja Terkadang aku tidur untuk melarikan diri, tapi nyatanya dalam lelap pun dia masih menghampiri Nadin, apa dilupakan sesakit ini? Tidak mudah seolah berjalan lurus namun nyatanya jalan yang ditempuh penuh kerikil yang menyakitkan, membuat luka yang sangat dalam. Anehnya, setelah semua yang terjadi, kenapa aku masih saja tidak bisa melepaskan? Meskipun nyatanya kami mungkin tidak lagi saling genggam. Kadang berfikir mengapa bisa sesuatu yang halus memberikan luka yang begitu sakit? Apa aku yang terlalu erat menggenggam sehingga lukanya bisa sedalam ini? Nadin, terlalu munafik jika aku mengatakan aku sudah tidak menyayanginya. Karena nyatanya rasa itu tidak berkurang sedikitpun Aku masih diam di tempat yang sama ketika dia mungkin sudah berlari sangat jauh Nadin, aku lelah dengan rasa yang datang ketika isi kepalaku sedang kosong, tidak tahu harus melarikan diri kemana, pulangpun rasanya aku tidak memiliki rumah untuk sekedar berbagi cerita ketika dia sudah tidak lagi disini.

Everything is a learning experience..

"mungkin akhirnya tak jadi satu, namun bersorai pernah bertemu" part paling nyess🥹❤️‍🩹

pada hari itu, dengan menyelipkan sebuah bucket kecil edelweis di kado ulang tahun mu, aku sangat berharap kisah kita abadi seperti bunga itu. ternyata itu hanyalah mitos belaka dan akhirnya sirna sudah semua harapan yang aku harapkan selama ini untuk cerita kita. selamat berkelana nona, semoga kita bertemu di lain waktu dengan kita yang menemukan kebahagiaan kita masing'

Jangan terlalu diam, tuan. Aku tidak paham bagaimana menciptakan alur yang membuatmu nyaman Kau memang manusia sedikit kata Kau memang tak kasat rasa Tapi cobalah buka mata dan hatimu bahwa kita bersama, menjalin cinta dan bisa berbalas rasa Ragamu hingga kini membuatku ragu Ucapmu seolah menoreh luka yang lama kembali memburu Bisakah kita saling menghargai artinya "ada"? Sebelum kehilangan meraja diantara kita. Jangan merasa paling tersakiti, tuan. Kita hanya sama-sama tidak tau apa yang dirasa. Kau terlalu diam dan enggan berbagi kisah Seolah diammu membuatku resah Kita perlu bicara Namun sayang, aku terlalu "butuh kamu" buat kamu yang "terlalu butuh waktu" - 01 September 21, sukabumi

"Terlalu lama bermonolog hingga lupa akan prolog hingga sadar sudah di epilog" Senin 11 januari 2021

Langit dan laut saling membantu Mencipta awan hujan pun turun Ketika dunia saling membantu Lihat cinta mana yang tak jadi satu ? Awan dan alam saling bersentuh Mencipta hangat kau pun tersenyum Ketika itu kulihat syahdu Lihat, hati mana yang tak akan jatuh Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu

Meski sekarang aku tak selalu bersamamu, tak selalu bisa memelukmu tapi do'aku terus menyertaimu dimanapun kakimu melangkah.

Sorai. Untuk jiwa yang kembali sepi, untuk jalan yang berbeda arah, untuk hati yang sudah pasrah

Akhirnya, yg tersisa hanya pusara rasa, sebagai penanda pernah bersama.. Great job, nadin!

Nadin, apa yang lebih indah dari janji semesta? Nadin, “lihat cinta mana yang tak jadi satu?” aku sudah melihatnya. Pada akhirnya aku ikut bersamamu merayakan Sorai itu Nadin.

nadin..terimakasih telah menciptakan lagu sorai..dengan semua hal yang ku jalani menjadi lebih terasa ketika lagu ini mulai terdengar di telingaku, terimakasih telah lahir nadin..

Aku tahu, Semesta tidak melulu tentang luka, Tapi saat ini aku pun membutuhkan jeda untuk tidak selalu memperjuangkan mu(lagi). Aku merelakan mu Tuan. 18 desember 2019