Рет қаралды 2,856
Podcast #68
Menyanyi dan bermusik menjadi hobi atau aktivitas yang tak bisa dilepaskan dari keseharian Manik sejak remaja. Meskipun orangtua tak setuju ia bermusik dan mewant-wanti agar fokus pada Pendidikan dengan harapan menjadi pekerja kantoran. Siapa sangka, diam-diam pria asal Kediri, Tabanan ini justru menemukan dunianya, “ngamen” di berbagai tempat hiburan dan acara hingga dikontrak di salah satu hotel dengan bayaran tinggi.
Kala itulah musisi Eko Wicaksono (alm.) yang kerap diajaknya manggung, kerap menanyakan kenapa Manik tidak mencoba rekaman lagu pop Bali. Ternyata Manik bergeming dan tak tertarik pada lagu pop Bali yang dalam pandangannya kala itu tak ada tantangannya. Apalagi kemudian produser Aneka Record tertarik mengajaknya rekaman. Siapa sangka setelah beberapa kali “dibujuk” Eko yang waktu itu sudah menjadi penata musik, pelan-pelan Manik mulai tertarik membuat komposisi lagu dengan lirik berbahasa Bali. Ternyata lagu pop Bali akhirnya berhasil “ngulgul hati” Manik.
Awalnya bekerjasama dengan penata musik Ngurah Cabe, muncul album pertama “Ngulgul Hati” dengan hits antara lain “Aksara Hati”. Hanya sekali bekerjasama dengan Ngurah Cabe yang tak lama kemudian meninggal karena kecelakaan, Manik akhirnya ditangani Eko Wicaksono untuk album “Mula Keto”, dan “Raos Kutang-Kutang”. Ketika rekaman lagu pop Bali meredup, berbarengan kemudian kondisi Eko mulai drop dan sakit parah hingga mengembuskan nafas terakhir. Saat itulah, Manik seperti kehilangan semangat untuk rekaman lagu pop Bali dan memutuskan stop. Ia pun lebih khusyuk dengan kesibukan mengelola EO dan menjadi MC berbagai acara. Namun panggilan hati tak bisa dimungkiri, setahun terakhir Manik mulai tergerak untuk rekaman lagi. Bahkan ada rencana akan merilis lagu baru dalam waktu dekat, termasuk merekam ulang beberapa lagu lama.
Like dan share jika suka dengan video ini. Mari kembangkan channel ini dengan menekan tombol lonceng dan subscribe.
FB : / okemade.ganghan
#okemade #podcast #ganghan #maniktenaya #bali #lagubali