Orang musyrik mengakui pencipta langit dan bumi, adalah yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui. Orang musyrik sekedar mengikuti jejak nenek moyangnya, tidak mau mengikuti agama yang lebih baik, yang disampaikan para rasul.
Khaa Miim. Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas. (disebut dalam surat al qamar, ayat 17, 22, 32, 46. Kami mudahkan Al-Qur'an untuk Pelajaran).
Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti. (Alhamdulilah, Al-Qur'an telah diterjemahkan dalam banyak Bahasa).
Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah. (Al-Qur'an adalah mujizat terbesar selama ada dunia.)
Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan ayat-ayat (sebagai peringatan) Al-Qur'an kepadamu, karena kamu kaum yang melampaui batas?
Dan betapa banyak nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.
Dan setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. (Mari rendahkan hati, untuk dapat menerima, mengikuti petunjuk, Al-Qur'an).
Karena itu Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya di antara mereka dan telah berlalu contoh umat-umat terdahulu. (Mari kita pelajari bekas-bekas umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Alloh).
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Pastilah mereka akan menjawab, “Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (Orang musyrik, kafir percaya pada Alloh, tetapi tidak percaya pada Rasulullah dan Al-Qur'an).
Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk.
Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
Dan yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal untukmu dan hewan ternak yang kamu tunggangi. (Dizaman sekarang manusia mengenal, kapal, mobil, kereta api, pesawat terbang serta system komunikasi).
Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, “Maha-suci (Alloh) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.
dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hambaNya sebagai bagian dariNya. Sungguh, manusia itu pengingkar (nikmat Tuhan) yang nyata. (Sembah hanya Alloh, jangan sembah ciptaanNya).
Pantaskah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakanNya dan memberikan anak laki-laki kepadamu?
Dan apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa (kelahiran anak perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Alloh) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat, karena menahan sedih (dan marah).
Dan apakah patut (menjadi anak Alloh) orang yang dibesarkan sebagai perhiasan sedang dia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran.
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Alloh) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban.
Dan mereka berkata, “Sekiranya (Alloh) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka. (Orang yang dustakan Alloh dan rasulnya, hanya menduga-duga, tanpa referensi yang jelas).
Atau apakah pernah Kami berikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya, lalu mereka berpegang (pada kitab itu)? (Banyak para ahli kitab yang telah membenarkan Al-Qur'an).
Bahkan mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka.”
Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka.” (Ikuti petunjuk Rasulullah, nenek moyang adalah manusia biasa yang bisa salah).
(Rasul itu) berkata, “Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih baik daripada apa yang kamu peroleh dari (agama) yang dianut nenek moyangmu.” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami mengingkari (agama) yang kamu diperintahkan untuk menyampaikannya.”
Lalu Kami binasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (kebenaran). (Orang yang mendustakan kebenaran akan dibinasakan Alloh).
043 1 25