Tinjau TPA Tanjungrejo, Ketua DPRD Kudus Geram
KUDUS - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus sangat geram usai melakukan tinjauan kerjanya di TPA Tanjungrejo. Dengan demikian, Pemerintah daerah pun juga diminta segera turun tangan menangani proses penanganan itu.
Ketua DPRD Kudus, H Masan menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus harus secepat mungkin turun tangan untuk menangani persoalan sampah di TPA Tanjungrejo yang overload. Orang nomor satu di dewan itu pun menghendaki lintas opd terkait untuk segera ambil tindakan.
"Misalnya berbicara alat pengelolaan untuk sampah. Alat di PUPR ada. Artinya PUPR Kudus alatnya bisa dipinjam untuk pengelolaan sampah, sampai dengan punya alat baru. Menggunakan bantuan dana lain juga bisa. Karena TPA ini sudah masuk kategori darurat," ungkapnya, kemarin.
Mengingat, jika sampah di TPA Tanjungrejo dibiarkan saja, maka sampah-sampah yang dijalan atau ditempat lain semakin banyak. Karena kapasitasnya habis. Maka, harapannya Pj Bupati Kudus untuk mengambil langkah konkrit ihwal penanganan sampah.
"Kalau bupati sudah mengusulkan di perubahan anggaran untuk beli alat baru tapi perubahan butuh waktu 1-2 bulan. Maka biar sampah bisa tertangani harus ada langkah kongkrit untuk penyelesaian persoalan ini," ujarnya.
Diantaranya, berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kudus untuk membantu meminjami alat pengelolaan sampah agar dibawa ke TPA Tanjungrejo. Bisa juga melaksanakan kerja sama dengan pihak lain melalui pembiayaan dana TT. Masan pun meminta hal itu segera di kebut.
"Cobalah dikoordinasikan, kalau dengan kondisi ini, anggaran apa yang bisa diambil biar bisa sewa alat. Kalau harus menunggu repot," tandasnya.
Ia menyakini, jika persoalan sampah tak segera dilakukan penanganan dengan lintas OPD, maka tak akan segera selesai. Berdasarkan pantauannya untuk persoalan itu, terjadi proses komunikasi yang jelek. Terlebih koordinasi antar opd tidak bisa. Maka ia berupaya untuk memaksimalkan tenaga dari lintas opd.
"Kalau mentok pakai anggaran lain supaya ada solusi. Jangka panjangnya, teknologi pengelolaan sampah harus masuk. Biar sampah tak menggunung. Kemarin pernah mengalokasikan anggaran untuk beli tanah, tetapi tak dilaksanakan oleh opd. Nah kalau tak dilaksanakan dampaknya begini," ujarnya.
Sebelumnya, TPA Tanjungrejo juga memiliki taman bersih dan memberikan fasilitas yang baik. Akibat sampah, kini berubah menjadi tumpukan sampah. Sehingga hal itu harus dilakukan kebijakan khusus. Contoh ada pasar babe kebakaran, hal itu langsung memakai dana tt untuk pembangunan pasar.
"TPA Tanjungrejo pun sama, kalau sampah tak terselesaikan jalan di Kudus akan penuh sampah. Saya juga mengkritik untuk kinerja Kepala Dinas PKPLH Kudus yang jelek," pungkasnya.