#PiwelingMaiyah
Berikut ini hanya sekedar ulasan atau pointer untuk pembelajaran bersama"
Untuk Belajar menggarisbawahi atau merangkum point-point dari video ini,
Untuk Belajar mengingat-ingat,
Untuk belajar mentadabburi...
Untuk belajar memasuki pintu-pintu yang sudah mbah nun dibukakan,
Untuk belajar mengembangkannya
Aatau untuk sebagai pembelajaran bersama...
Atau anggap saja, di setiap akhiran video piweling maiyah ini hanya sekedar untuk menyapa saja.
•••••••••••••
Pointer yang pertama,
Pada kutipan video sinau bareng mbah nun kali ini,
kita akan belajar bersama kepada dua orang penanya.
Penanya yang pertanya bertanya kepada mbah nun yang intinya bagaimana jika berhubungan atau berkomunikasi dengan Allah tapi tidak bisa khuyusk dan kadang terus saja seslalu teringat bermacan-macam perkara keduniawian.
Seperti saat sholat misalnya.
Dan berikut ini jawaban dari mbah nun;
Mbah nun menjawab dengan memberikan contoh bahwa ada sebagian dari kita yang mentafsirkan bahwa ketika kita sholat,
saat takbirotul ikhrom dan mengangkat kedua tangan kita dibawah telinga.
Itu bermakna bahwa kita mentidakan dunia, dan meninggalkan dunia di belakang kita,
Kemudian mbah nun ngendiko bahwa itu baik mentafsirkan demikian,
Namun juga jangan lupa bahwa ada tafsiran yang lainya juga.
Tafsiran yang lainya yang mbah nun sampaikan adalah;
Jadi ketika kita sholat dan tidak sengaja terlintas perihal perkara dunia yang bermacam-macam,
maka mbah nun menyarankan untuk segerah temukan Allah didalam macam-macam hal itu.
Karena menurut mbah nun pada hakekatnya tidak ada yang tidak agama di dalam segala macam hal.
Kemudian mbah nun ngendiko bahwa orang yang mentafsirkan takbir itu meninggalkan dunia adalah orang yang masih membedakan dunia dengan Tuhan.
Mungkin maksudnya sekuralisme.
Atau menganggap agama urusan sendiri
dan dunia atau yang lainya bukanlah perkara agama.
Artinya dunia ya dunia.
Agama ya agama.
Gampanganya jika kita mencoba untuk mentaddaburi dengan ilmu yang sering mbah nun sampaikan dalam maiyahan perihal tidak ada yang tidak agama dalam semua ini
adalah;
matematika itu adalah ilmu suci karena mau bagaimanapun, mau disogok berapapun bahkan mau ditodong pakai senjata apapun 1+1=2
Artinya matimatuka itu ilmu suci.
kalo iya ya iya.
kalo tidak ya tidak.
"Aliyas tidak bisa wani piro,"
Bahkan matematika juga ilmu utama dalam agama karena urusan kita di akherat nanti adalah "Hisab" atau hitung-hitungan.
Maka rasa-rasanya tidak bisa kita membeda-bedakan bahwa ini pelajaran agama,
Sedangkan yang lainya pelajaran umum atau bukan pelajaran agama.
Nah jadi kurang lebih Demikian Itu hanya sedikit contoh saja untuk menggambarkan bahwa tidak ada yang tidak agama didalam segala macam hal.
Dan intinya pointer pertama dari mbah nun adalah;
jika kita tidak sengaja terkadang terlintas perkara segala macam hal perihal duniawi didalam sholat,
Maka segerah lah untuk menemukan Tuhan didalam segala macam hal itu.
Khusyuk dalam sholat memang lah bukan hal yang mudah
Bahkan khusyuk sholat juga tidak bisa kita mengetahuinya Mana yang khusyuk sholatnya dan mana yang tidak khustuk sholatnya.
Artinya itu sungguh hanya Allah lah yang mengetahuinya.
Dan itu artinya kita hanya bisa sebatas berusaha dan berjuang terus-menerus agar supaya bisa berkhusyuk dalam sholat.
Sedangkan hasil akhirnya biarlah Allah yang mengetahuinya.
Yang penting kita tak henti-hentinya untuk terus berusaha.
Karena memang Perkara khusyuk dalam sholat itu sama sekali bukan perkara yang mudah.
Bahkan para sahabat nabi saja bisa mengalami tidak khusyuk dalam sholat.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah pernah melakukan perlombaan sholat khusyuk yang diikuti oleh para sahabat.
Kemudian rasulullah menjanjikan sorban bagi yang dapat berhasil khusyuk dalam sholatnya.
Lantas pada saat itu tidak ada yang mampuh memenangkannya,
Artinya saat itu tidak ada yang berhasil khusyuk dalam sholat.
Bayangkan sekelas sahabat yang bersanding dengan rosulullah saja tidak mudah untuk dapat berkhusyuk dalam sholat.
Selanjutnya mbah nun menggaris bawahi perihal segala macam hal itu berhubungan dengan Allah.
Intinya tidak bisa kita tidak menemukan Allah disegala macam hal.
Kemudian mbah nun memberikan bermacam-macam contoh.
Misalkan salah satu contoh dari mbah nun jika kita melihat cacing maka kita akan menemukan Allah.
Artinya kita akan ingat kepada Allah karena kekaguman kita kepada ciptaan Allah
•••••••••••••••••••••••••••••••
• TENTANG VIDEO
Video Fottage : Dok Record by Piweling Maiyah
Date of Video : 11 mei 2022
Lokasi : Bangkok, Klari, Karanggede, Boyolali, Indonesia
• TENTANG AUDIO
Audio Vokal : Cak Nun & Piweling Maiyah
Music Audio : After Rain - Original Music And Video By Piweling Maiyah
•••••••••••••••••••••••••••••••
Contact Us :
Email : piwelingmaiyahofficial@gmail.com
Instagram : @piweling.maiyah