TUJUAN PITRA YADNYA
Upacara Pitra Yadnya bertujuan untuk mengupacarai (ngaskara) sawa dan atma yang sudah meninggal dengan sarana upakara sesuai dengan pustaka dan sastra yang disebarluaskan oleh Mpu Kuturan, Dang Hyang Nirarta, dan Mpu Lutuk. Sastra-sastra tersebut disesuaikan dengan dresta, seperti purwa dresta, desa dresta, dan loka dresta.
Adapun tujuan dari pelaksanaan upacara Pitra Yadnya, adalah :
1) Untuk memberikan persembahan kepada leluhur dan menyelamatkan orang tua/keluhur serta untuk mengembalikan unsur Panca Maha Bhuta (pertiwi, apah, teja, bayu, akasa) untuk disucikan,
2) Untuk membayar hutang hidup/hutang jasa serta hutang pengetahuan kepada Tuhan selaku Guru Abadi dan Guru Utama yang bergelar Sang Hyang Pramesti Guru,
3) Mohon pengampunan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, jika dalam berperilaku terhadap perbuatan yang salah, yang muncul dari pikiran (manacika), yang muncul dari perkataan (wacika), dan yang muncul dari perbuatan (kayika) dengan harapan semua kesalahan tersebut dapat diampuni,
4) Memohon keselamatan, kebahagiaan, ketentraman dan kesejahteraan, serta
5) Memohon panjang umur (dirgayusa), keharmonisan terhadap segala kehidupan serta untuk terlepasnya segala keterikatan hidup (moksa).
KAEDAH BERYADNYA
Yadnya pada dasarnya mengandung beberapa kaedah yaitu :
1. Menyucikan lahir batin, agar selalu dapat kekuatan sinar suci dari Sanghyang Widhi guna mencapai kesempurnaan hidup
2. Mendapat perlindungan secara spiritual agar terhindar dari mara bahaya, sehingga tercapai kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera
3. Mendapatkan pendidikan secara spiritual baik lahir maupun batin agar dapat meningkatkan budi daya, untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tercapai manusia yang seutuhnya
4. Mampu mengendalikan diri, dapat menjaga kesucian lahir dan batin sehingga dapat menghubungkan diri dengan Sanghyang Widhi dan pada saatnya tiba agar bisa mencapai surga atau moksa
Pelaksanaan berbagai upacara yadnya senantiasa tetap mengandung makna filosifi maupun makna religius yang sangat mendalam guna dapat terwujudnya suatu harapan, sebagaimana yang tersurat dan tersirat dalam hakikat dan tujuan agama Hindu yakni dapat terwujudnya suatu ketentraman, kesejahteraan, keselamatan, kebahagiaan, dan keharmonisan hidup dan kehidupan di alam raya ini maupun di alam akhirat kelak.
Sejalan dengan kaedah di atas, maka dapat ditegaskan di dalam salah satu sloka yang berbunyi : “Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma” yang artinya mewujudkan adanya tingkat kehidupan yang seimbang antara tuntutan jasmaniah maupun rohaniah. Dengan perkataan lain, yakni tercapainya kebahagiaan secara nyata dengan terpenuhinya kebutuhan material serta tercapainya ketentraman dan kesejahteraan spiritual yang tangguh, utuh, serta berbudi pekerti yang luhur.
PAHALA BAGI SEORANG ANAK YANG BHAKTI KEPADA ORANG TUA
Adapun pahala bagi seorang anak yang berbhakti dan hormat terhadap orang tuanya, yaitu :
1. Anak mendapatkan suatu kebaikan dan kehidupan yang layak.
2. Mendapat kekuatan baik jasmaniah maupun rohaniah.
3. Mendapatkan nama baik yang ditinggalkan.
Please Like, Share & Subscribe
Follow :
/ desapakramanpadangtegal
/ sekretariatdesapakrama...