[AKTIFKAN FITUR CC/SUBTITLE/TERJEMAHAN]
Film pendek "Mas Sumo Boyong", sebuah film informasi layanan masyarakat yang dibuat atas prakarsa Departemen Penerangan Hindia Belanda (Regeerings Publiciteits Dienst) bekerjasama dengan KNIL dan Stadspolitie. Diproduksi oleh Java lndustrial FiIm, Batavia (Jakarta) pimpinan The Teng Chun dengan skenario oleh R. Inoe Perbatasari dan Rempo Urip serta digarap oleh sutradara terkenal, Anjar Asmara.
Menceritakan tentang kekhawatiran Mas Sumo setelah mendengar berita bohong dari Kang Trimo Umuk yang berkata bahwa tidak lama lagi kota tempat tinggal mereka akan dijatuhi bom oleh Jepang. Kemudian aktivitas Kang Trimo Umuk tersebut dilaporkan oleh seorang warga, hingga akhirnya ia ditangkap polisi. Mas Sumo sudah terlanjur kembali ke rumah, bermaksud hendak boyong (pulang atau mengungsi) ke desa. Tetangga dan istri Mas Sumo sudah mengingatkan agar Mas Sumo tidak mempercayai hoax tersebut dan menunggu arahan dari pemerintah. Ketika Mas Sumo berdebat dengan istrinya, datang Pak Lurah yang kemudian menerangkan agar jangan mudah mempercayai berita bohong dan harus percaya pada anjuran pemerintah, termasuk bagaimana cara mengungsi jika kota benar-benar diserang Jepang.
Latar belakang film pendek berbahasa Jawa tersebut adalah kekhawatiran masyarakat terhadap derasnya kabar mengenai rencana invasi Jepang di Hindia Belanda pada akhir tahun 1941 hingga awal tahun 1942. Pemerintah Hindia Belanda berusaha meyakinkan masyarakat bahwa mereka akan tetap aman, serta larangan untuk meyakini kabar-kabar apapun selain yang bersumber dari mereka. Meskipun pada kenyataannya, pada bulan Maret 1942, Jepang benar-benar menginvasi Hindia Belanda secara total hingga menyebabkan pemerintah Hindia Belanda menyerah dan membentuk pemerintahan sementara di Australia.
Lokasi: Jawa, Hindia Belanda (Indonesia)
Produksi: Java lndustrial FiIm
Skenario: R. Inoe Perbatasari dan Rempo Urip
Sutradara: Anjar Asmara
Naskah Dialog: Kamajaya
Dekorasi dan Pencahayaan: H.B. Angin
Tahun: 1942
#colorized #tempodulu #pd2