No video

Perjalanan ke Perkampungan Suku Baduy Lebak Banten | Jalan Kaki PP 3 Jam

  Рет қаралды 213

Ridwan Papadiba

Ridwan Papadiba

Күн бұрын

Indonesia kaya akan beragam budaya dan warna, satu diantaranya adalah ragam suku. Lebih dari 300 etnik atau suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Seperti contohnya suku Baduy yang ada di Lebak, Banten. Mereka adalah masyarakat yang menutup diri dari luar dan kelompok etnis yang sering disebut dengan suku Baduy Kanekes. Sebab mereka tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Sejarah Suku Baduy Kanekes
Sebenarnya, kata "Baduy" merupakan sebuah sebutan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu (masyarakat Kanekes). Berawal dari sebutan oleh peneliti Belanda yang seolah melihat persamaan mereka dengan kelompok masyarakat Arab Badawi yang berpindah-pindah atau nomaden.
Atau kemungkinan lain karena ada Gunung Baduy serta Sungai Baduy yang terletak di bagian utara kawasan tersebut. Bahkan kelompok tersebut pun lebih suka menyebut diri dengan nama urang Kanekes atau orang Kanekes. Seperti nama wilayah yang mereka tempati.
Asal Usul Suku Baduy Kanekes
Berdasar kepercayaan suku Baduy Kanekes, mereka mangaku keturunan dari Batara Cikal. Asal usul ini kerap kali dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang yang pertama. Dari kepercayaan mereka juga, nabi Adam beserta keturunannya, tak terkecuali masyarakat Kanekes punya tugas bertapa atau asketik (Mandita), guna menjaga keharmonisan dunia.
Danasasmita dan Djatisunda menyatakan kalau etnis Baduy adalah penduduk setempat yang dijadikan mandala' secara resmi oleh sang raja, sebab para penduduknya punya kewajiban dalam menjaga kabuyutan atau tempat pemujaan leluhur bukan agama Hindu atau Budha.
Perlu diketahui bahwa kebuyutan tersebut dikenal dengan kabuyutan Jati Sunda atau 'Sunda Asli'. Di kenal juga dengan nama Sunda Wiwitan, yang mana wiwitan artinya asli, asal, pokok, jati.
Etnis Baduy tidak mengenal bangku sekolah sebab pendidikan formal tersebut sangat berlawanan dengan budaya dan adat istiadat mereka. Sudah lama sejak jaman bapak Soeharto sampai sekarang, pemerintah telah berusaha untuk mendirikan fasilitas pendidikan. Akan tetapi, semua ditolak. Karenanya, sebagian besar masyarakat Kanekes tak dapat membaca maupun menulis.
Macam Suku Baduy Kanekes Dan Ciri-Cirinya
Kelompok etnis Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Suku Baduy Dalam
Etnis Baduy Dalam merupakan kelompok yang paling taat mengikuti aturan adat dan tinggal di tiga desa yaitu Cikertawana, Cibeo dan Cikeusik. Secara adat mereka dilarang untuk bertemu dengan orang asing.
Kelompok ini sangat memegang teguh adat istiadat dari nenek moyangnya. Adapun peraturan yang dipegang teguh oleh masyarakat suku Baduy Dalam adalah:
Tidak dibolehkan memakai transportasi umum.
Tidak boleh pakai sepatu atau sandal maupun alas kaki lainnya.
Arah pintu rumah harus menghadap ke selatan atau utara, terkecuali bagi ketua adat atau sang Pu'un.
Dilarang menggunakan barang-barang elektronik.
Harus memakai pakaian atau kain yang ditenun atau dijahit sendiri dan sangat dilarang mengenakan pakaian modern, dengan warna hitam maupun putih.
Pakaian Adat Baduy Dalam
Untuk pakaian Baduy Dalam bagi kaum laki-laki sangat sederhana. Tidak ada kantong, tak berkancing dan umumnya polos tanpa kerah. Kemudian bagian bawahan pakai sarung salur warna hitam yang dikaitkan ke pinggang hingga batas lutut atau di atas lutut.
Suku Baduy Luar
Merupakan masyarakat yang sudah keluar dari adat maupun wilayah Kanekes Dalam. Mereka tinggal di kampung Gajeboh, Cisagu, Kaduketuk, Kadukolot, Cikadu dan lainnya. Ada beberapa hal yang membuat etnis Kanekes Dalam dipindahkan ke Kanekes Luar:
Kelompok tersebut sudah melanggar adat istiadat masyarakat dalam.
Punya keinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam.
Menikah dengan salah satu anggota dari etnis Baduy luar.
Ciri-Ciri Masyarakat Baduy Luar:
Kelompok tersebut sudah mengenal kemajuan teknologi seperti peralatan elektronik.
Pembuatan rumah sudah memakai peralatan bantu seperti palu, paku, gergaji dan lainnya, yang sebelumnya dilarang oleh adat etnis Kanekes Dalam.
Mengenakan pakaian adat dengan warna hitam ataupun biru tua bagi kaum laki-laki. Terkadang menggunakan pakaian modern seperti celana jeans dan kaos oblong.
Sudah menggunakan perlengkapan rumah tangga modern seperti tempat tidur dari kasur, bantal, piring, gelas dan lainnya.
Tinggal di luar kawasan Kanekes Dalam.
Sebagian besar dari mereka sudah berpindah keyakinan jadi Muslim dan jumlahnya cukup signifikan.
Pakaian Adat Baduy Luar
Pakaian suku Baduy Luar untuk perempuan biasanya warna hitam dan putih lalu mengenakan sarung corak batik berwarna biru. Bagi perempuan yang sudah menikah, baju bagian dada lebih terbuka kalau yang belum nikah lebih tertutup sampai batas dada.
Sedangkan untuk pakaian laki-laki berwarna hitam atau biru tua, ada kancing bahkan berkerah. Untuk bawahan ada yang pakai sarung seperti Baduy Dalam tapi terkadang mereka sudah pakai celana pada umumnya.
Semoga bermanfaat..!!

Пікірлер
WISATA KAMPUNG BADUY (KEARIFAN LOKAL)  DI PROVINSI BANTEN
51:29
Suma Aravaz
Рет қаралды 3,8 М.
Suku Rimba Terakhir Kalimantan: Sebuah Kisah Perjalanan Jurnalistik
41:31
Awwaluddin Jalil
Рет қаралды 10 МЛН
Whoa
01:00
Justin Flom
Рет қаралды 24 МЛН
The Giant sleep in the town 👹🛏️🏡
00:24
Construction Site
Рет қаралды 20 МЛН
Кадр сыртындағы қызықтар | Келінжан
00:16
Baduy Tourism 2022 Again Durian Season
1:10:09
Haji Online Vlog
Рет қаралды 25 М.
Ketemu Pak Kardi Warga Asli Baduy Dalam [PART 2]
11:21
Ridwan Papadiba
Рет қаралды 2,1 М.
BKI 99 | BERBAUR DENGAN MASYARAKAT BADUY LUAR
26:51
VLOG ADIE
Рет қаралды 444 М.
BADUY, DISINI BUMI SEOLAH BERHENTI BERPUTAR | Dokumenter #baduy
37:00
Tiara Mandalawangi
Рет қаралды 3 МЛН
Mengenal BADUY MUALAF di Kampung Landeuh-Banten; Kampung Muallaf Baduy
19:07
Whoa
01:00
Justin Flom
Рет қаралды 24 МЛН