Peningkatan kemahiran berbahasa menjadi salah satu prioritas Badan Bahasa. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia ialah dengan membuat buku peta kemahiran berbahasa Indonesia. Peta kemahiran berbahasa Indonesia menjadi penting untuk diwujudkan secara nyata dalam upaya peningkatan kemahiran berbahasa di tengah masyarakat. Peta kemahiran berfungsi sebagai data yang bersifat komprehensif yang memetakan kemahiran berbahasa Indonesia, baik kemahiran mendengarkan, membaca, menulis, maupun berbicara serta kemampuan masyarakat dalam merespons kaidah bahasa Indonesia. Dengan adanya buku peta kemahiran ini, pemangku kepentingan dapat secara sistematis mengevaluasi kemahiran berbahasa profesi tertentu dan dapat menjadikannya sebagai dasar dalam merencanakan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia.
UKBI Adaptif merupakan bentuk transformasi yang efektif. Dalam tiga tahun layanan, sejak tahun 2021 diluncurkan, UKBI Adaptif telah diujikan kepada 654.886 pengguna layanan yang terdiri atas berbagai profesi, dari pelajar, mahasiswa, hingga tenaga profesional, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Jumlah tersebut sangat berbeda jauh dari jumlah peserta uji yang dilayani dengan metode konvensional, yaitu sebanyak 91.881 peserta uji dalam 16 tahun layanan. Pada tahun 2023 sendiri, UKBI Adaptif telah diujikan kepada 267.064 pengguna layanan. Ini merupakan capaian tertinggi sejak UKBI diluncurkan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyampaikan bahwa Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2023 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program UKBI Adaptif secara substantif. Masyarakat dapat mengetahui dan menggunakan berbagai data yang dipublikasikan pada buku ini. Kami yakin bahwa buku ini dapat menjadi salah satu buku rujukan untuk bahan penelitian tentang peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia baik bagi guru, pelajar, peneliti, maupun berbagai pihak yang peduli terhadap pengembangan bahasa Indonesia.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa juga menyampaikan bahwa buku ini tidak hanya menjadi referensi yang berharga bagi para akademisi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi para pengambil kebijakan, pendidik, dan masyarakat umum dalam upaya meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia di seluruh tanah air.